↬14

1.1K 149 16
                                    


.
.
.
+x+
.
.
.


Sekali saja. Sekali ini saja biarkan Kamal egois dengan membiarkan tubuhnya bergerak refleks memeluk tubuh Soobin saat namja tampan itu menampakan dirinya di hadapan Kamal. Pelukan mereka terlampau erat, seperti biasanya, Soobin selalu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Kamal. Menghirup aroma tubuh Kamal yang menjadi candunya, entah sejak kapan.

Soobin Kamal masih melepas rindu yang sekarang baru kesampaian, masa bodoh dengan orang-orang yang kini memperhatikan mereka, dan Beomgyu yang kini mendengus karena di jadikan orang ke tiga.

"Bagaimana kabarmu?"

Kamal berdecak, melepas pelukannya dan mencubit pinggang Soobin membuat si empunya meringis.

"Jangan berlebihan Soobin, selama dua hari ini bahkan kau tidak bisa berhenti menghubungiku"

Soobin terkekeh, tangannya terangkat untuk mengacak pucuk surai Kamal kemudian menarik tengkuknya untuk mendaratkan kecupan lembut di keningnya.

"EKHEM-! baiklah, dunia ini hanya milik kalian berdua-!"

Kamal dan Soobin menoleh menatap Beomgyu. Kedua alis Kamal menyatu, ada seringai jahil di bibirnya.

"wah, aku tidak salah dengar? barusan sepertinya ada yang berbicara di sini, tapi kenapa orangnya tidak ada?"

Soobin tertawa sementara Beomgyu kini mendorong kepala Kamal dari samping. Kamal mendesis tak terima, ia balas memukul Beomgyu dengan telapak tangannya.

Soobin berdecak. "sudah-sudah-! Ayo pulang-!"

Menghentikan pertengkaran antara sekretaris dan GM kesayangannya, akhirnya Soobin menarik tangan Kamal dan berjalan bersama keluar bandara. Dan membiarkan Beomgyu membawa dua koper di belakang, tentu saja itu koper milik Soobin.

Beomgyu menghela nafas panjang, sejak kapan sih ia tidak menjadi babu di mata Soobin dan Kamal?

.
.
.
.

"Bagaimana rapat hari ini?" Soobin beratanya seraya menatap Kamal di sampingnya, menatap Kamal dengan penuh makna, ia tersenyum lebar.

Sekarang, keempat orang yang mana Namjoon dan Beomgyu datang karena mendapat undangan makan malam dari Soobin di rumahnya. Mereka menikmati banyak makanan yang sudah tersaji di atas meja sana.

Soobin memang sengaja memanggil koki khusus kerumahnya untuk acara makan malam ini, katanya untuk merayakan keberhasilan Kamal karena memenangkan proyek kecil yang akan mereka rampungkan sebentar lagi.

"Tentu saja lancar, kau tau bos? Kamal banyak mendapat pujian dari kolega hari ini"

Namjoon angkat bicara. Dengan mata yang berbinar mengingat kejadian di kantor tadi. Kamal menjadi orang yang paling banyak di bicarakan, mulai dari caranya bicara, sikapnya yang ramah, mampun menarik perhatian semua yang ada di ruang rapat.

Soobin tersenyum bangga, mendekat untuk mengelus pucuk kepala Kamal.

.
.
.

"jadi Soobin hyung..."

Ketiga orang itu kini menatap Beomgyu yang kini membuka pembicaraan setelah hening beberapa saat.

"Apa hubunganmu dengan Kamal sekarang?"

Soobin mendelik, menatap tajam ke arah Beomgyu. Sementara Kamal sendiri memberi respon hanya dengan tersenyum kecil, apa yang ia harapkan dari jawaban yang akan Soobin lontarkan? Soobin mungkin tidak menganggap ini lebih dari hubungan antara bos dan sekretarisnya. Soobin pastinya--

Wish 2 || SookaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang