02~Rahasia

24K 2.2K 308
                                    

SELAMAT MEMBACA
OVERMORROW : 02
Semua orang punya rahasianya sendiri.

SELAMAT MEMBACAOVERMORROW : 02Semua orang punya rahasianya sendiri

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

~~~
FOLLOW :
@kdk_pingetania
@aboutpinge
@michael.diraksana
@zanna.zakeistha
~~~

JESSICA menatap Kiran yang tengah menundukkan kepala di hadapannya. Tatapan Jessica tajam dan menusuk. "Karena kecerobohan kamu, nilai anak saya hampir saja jadi taruhannya," tuduh Jessica.

"Ma ... maaf Tante," ujar Kiran merasa bersalah.

Zanna yang duduk di sebelah ibunya pun menatap Kiran sedih. Gadis itu hampir saja meneteskan airmatanya, namun sekuat tenaga ia menahan agar airmatanya tidak jatuh. "Ma, ini semua bukan salah Kiran, ini salah aku Ma," ujar Zanna.

Jessica kini menatap ke arah anak gadisnya. "Mama udah bilang berapa kali, Mama nggak suka kamu bela-bela dia," kata Jessica marah.

"Tapi KIran temen aku Ma!"

"Zanna! Mama harus bilang berapa kali? Kiran itu asisten kamu, bukan temen kamu! Dia itu beda kasta sama kamu. Dia itu cuma anak yatim piatu yang nggak jelas asal usulnya. Kamu ngerti nggak sih?!" bentak Jessica. Mata wanita itu mendelik, menandakan ia benar-benar tak suka dengan ucapan anaknya tadi. Raut wajah seperti ini tidak pernah Jessica tunjukkan di depan umum.

"Ma—"

"Dan kamu Kiran. Kamu itu seharusnya bersyukur karena saya sudah membuat kamu bisa menginjakkan kaki di sekolah mahal seperti itu. Kamu seharusnya bersyukur bisa kenal dengan anak saya. Bukannya malah ngelunjak seperti ini."

"Maaf Tante," cicit Kiran.

"Kamu harus selalu ingat perkataan saya saat saya pertama kali bertemu kamu!" perintah Jessica. "Kamu belajar sekuat tenaga itu semua untuk anak saya. Dan tempatmu harus selalu berada di bawah anak saya!"

"Mama," panggil Zanna. Suaranya terdengar bergetar.

Jessica menatap anaknya. "Kamu juga harus ingat Zanna, kamu itu anak dari keluarga yang tersorot. Kamu nggak boleh sama sekali nunjukin kelemahan kamu, kamu harus terlihat sempurna," ujar Jessica. "Bahkan setetes airmata pun tidak boleh kamu keluarkan. Karena itu semua bisa merusak segalanya," ujar Jessica sembari mengusap sudut mata Zanna yang basah.

Zanna membalas tatapan Jessica dengan penuh kesedihan. Gadis itu berharap ibunya mengerti bahwa dia juga seorang manusia biasa. Dia juga punya perasaan. Zanna juga bisa merasakan kesedihan, kemarahan dan yang lainnya. Dia bukan boneka yang harus selalu tersenyum setiap saat.

Jessica mengalihkan pandangannya. "Masalah tadi tidak usah dipikirkan lagi. Mama sudah membuat perjanjian dengan wakil kepala sekolah. Nilai kamu tidak akan bermasalah. Kamu tetap akan menduduki peringkat satu dan menjadi siswi teladan seperti sebelumnya," ujar Jessica. "Sekarang kamu boleh masuk ke kamar," ujar Jessica.

OvermorrowDonde viven las historias. Descúbrelo ahora