46~Rahasia Keluarga

11.7K 1.2K 785
                                    

SELAMAT MEMBACA
OVERMORROW : 46~Rahasia Keluarga
Setiap keluarga memiliki sebuah rahasia yang  seharusnya tidak terbongkar.

SELAMAT MEMBACAOVERMORROW : 46~Rahasia KeluargaSetiap keluarga memiliki sebuah rahasia yang  seharusnya tidak terbongkar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~~~
FOLLOW :
@kdk_pingetania
@aboutpinge
@michael.diraksana
@zanna.zakeistha
~~~

DENGAN sigap Mike menahan tangan ayahnya yang hendak menampar ibunya. Wajah Tama terlihat benar-benar emosi. Pria itu menatap anak laki-lakinya yang dengan berani menahan tangannya. Bukannya melepaskan tangan tama, Mike justru mengencangkan cengkraman di tangan pria itu. Bahkan Mike membalas tatapan Tama dengan tajam.

"Terserah kalian kalau mau adu mulut, tapi gue minta jangan pakai kekerasan," ucap Mike. Walaupun lelaki itu terlihat tidak peduli dengan keluarganya. Akan tetapi ia masih seorang anak yang tidak ingin melihat ibu yang melahirkannya ditampar oleh seorang laki-laki.

Tama menghempaskan tangan Mike dengan kencang. "Saya tidak mungkin memakai kekerasan jika ibu kamu tidak kelewatan," ujar Tama.

"Gue nggak peduli masalah kalian. Gue cuma nggak mau ada kekerasan aja," ujar Mike. Lelaki itu kemudian menatap ke arah ibunya, "kenapa nangis? Biasanya juga nggak."

"Mike, kamu masuk aja ke kamar. Biar Mama sama Papa nyelesaiin masalah ini dulu," ucap Elena.

"Jangan salah sangka. Gue nggak peduli sama masalah kalian yang nggak ada ujungnya," ucap Mike.

Satu tamparan dari Tama mendarat di pipi Mike. "Sekali lagi kamu bicara tidak sopan, saya tidak akan segan-segan untuk mengusir kamu dari rumah ini! Silahkan hidup sendiri jika kamu telah merasa hebat dan tidak membutuhkan orangtua lagi!"

Mike membuang mukanya. Walaupun dia sangat ingin untuk angkat kaki dari rumah ini, namun dia cukup sadar bahwa dirinya masih belum bisa untuk hidup sendiri.

"Kalau kamu marah dengan saya, jangan lampiaskan ke anakmu!" kata Elena.

"Aku jadi ragu dia anak saya atau anak kamu dengan lelaki lain seperti Rasyid," ucap Tama dengan sarkas.

Kali ini Elena tidak lagi mengelak seperti biasa. Gadis itu malah bungkam, seolah-olah membenarkan perkataan Tama.

Mike menatap ke arah ibunya, menuntut penjelasaan. "Maksudnya apa?" tanya Mike.

"Tanya saja ke ibu kamu. Papa terlalu malu untuk menceritakan kebusukan dia di depan anaknya sendiri," ujar Tama. "Bukankah kamu sangat jago dalam hal berbohong? Saya ingin tahu bagaimana kamu akan berbohong dengan Mike untuk menutupi hal ini. Mungkin bagi kamu itu adalah hal mudah kan? Buktinya kamu telah sukses membodohi suamimu selama dua puluh tahun dengan kebohongan yang menjijikan ini," ucap Tama kepada Elena.

Pria itu kemudian pergi menuju kamarnya. Ia butuh waktu sendiri untuk bisa menerima semuanya saat ini. Sedangkan Mike masih setia berdiri di sebelah Elena. Yap, tentu saja Mike ingin penjelasan dari ibunya. Mungkin Mike memang tidak peduli dengan permasalahan yang selalu diperdebatkan oleh kedua orangtuanya, namun untuk yang satu ini ia tidak bisa lepas tangan. Ini menyangkut Rasyid, kakaknya.

OvermorrowWhere stories live. Discover now