04~Sebab Pertemuan

19K 1.8K 183
                                    

SELAMAT MEMBACA
OVERMORROW : 04
Tanpa diinginkan, kita akan bertemu

SELAMAT MEMBACAOVERMORROW : 04Tanpa diinginkan, kita akan bertemu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~~~
FOLLOW :
@kdk_pingetania
@aboutpinge
@michael.diraksana
@zanna.zakeistha
~~~

SETELAH ponsel Mike berdering untuk yang kesekian kalinya, akhirnya lelaki itu terbangun dari tidurnya. Mike mengusap wajahnya kasar, lalu bangkit dari tidurnya. Lelaki itu melirik jam dinding yang ada di hadapannya. Siapa lagi yang mengganggunya di jam lima pagi begini, bukankah kemarin Mike baru saja memblokir nomor dari gadis-gadis yang suka menganggunya.

Dengan mata yang setengah terpejam, lelaki itu mengambil ponselnya yang ada di atas nakas. Mike membaca nama yang tertera di layer ponselnya. Ternyata telpon itu berasal dari telpon rumahnya.

"Kenapa?" tanya Mike to the point. Lelaki itu memang tidak pernah mengucap salam saat menerima panggilan dari seseorang. Ia pasti langsung bertanya alasan orang itu menelpon. Ini adalah kebiasaan buruk dari seorang Mike.

"Ini Mbok Den," ujar Mbok Sumi.

"Bang Rasyid kenapa?" tanya Mike dengan nada sedikit panik. Mike bisa pastikan bahwa ada masalah yang berkaitan dengan Rasyid. Karena Mike meminta Mbok Sumi menelponnya hanya ketika ada masalah dengan Rasyid, abangnya.

"Kemarin Den Rasyid ketahuan keluar rumah sama Tuan--"

"Aku pulang sekarang Mbok," ujar Mike lalu mematikan telpon tersebut secara sepihak.

Lelaki itu menyambar jaketnya, lalu langsung keluar dari kamar tersebut. Matanya yang tadinya benar-benar mengantuk, kini telah terbuka sempurna. Mike buru-buru melewati ruang tamu rumah tersebut, tak peduli dengan Leo yang sedang melancarkan aksinya di atas sofa.

Beberapa menit kemudian motor Mike telah keluar dari rumah tersebut dan melaju kencang di tengah langit yang masih gelap.

~~~

"DARI kemarin Den Rasyid nggak mau keluar dari kamarnya. Mbok udah ketuk pintunya berkali-kali tapi Den Rasyid nggak mau buka, padahal tangannya lagi luka, Mbok mau ngobatin dia," jelas Mbok Sumi ketika Mike datang.

"Papa dimana?" tanya Mike.

"Masih di kamar kayaknya Den," jawab Mbok Sumi.

Mike mengangguk kemudian berjalan menuju kamar Rasyid. Ia tahu Rasyid sudah bangun di jam segini.

Setelah sampai di depan kamar Rasyid, lelaki itu mengetuk pelan pintu kamar abangnya. "Bang, ini gue," ujar Mike.

Tak ada jawaban.

"Buka dulu Bang, Mbok Sumi mau ngobatin luka lo," ujar Mike.

Beberapa detik kemudian akhirnya pintu kamar Rasyid terbuka. Mike pun segera masuk. Ia menatap Rasyid yang terduduk di atas Kasur. Tangan lelaki itu dihiasi luka dengan darah yang sudah mengering.

OvermorrowWhere stories live. Discover now