Abstrax Series [3] : Michael Diraksana
Entah bagaimana ceritanya, Zanna bisa tiba-tiba suka dengan Mike, lelaki menyebalkan yang membongkar rahasia Zanna sejak pertama kali bertemu.
Gadis itu berusaha keras supaya bisa dekat dengan lelaki itu. Hanya...
ZANNA menatap ponselnya yang terletak di atas meja rias yang ada di hadapannya. Gadis itu sejak tadi hanya terdiam sambal menatap ke arah ponsel tersebut. Pikiran gadis itu seperti biasa melayang ke lelaki yang tak lain dan tak bukan adalah Mike.
"Ah, telpon aja," ujar Zanna pada akhirnya.
Gadis itu kemudian mengambil ponselnya tersebut dan mencari kontak Mike. Namun gadis itu kembali ragu saat hendak memencet nomor Mike. Sebenarnya Zanna sedikit trauma untuk menelpon Mike lagi. Ia takut akan mengganggu Mike lagi.
"Apa gue kirim sms aja kali ya?" gumam Zanna. Beberapa detik kemudian kepala gadis itu mengangguk, kemudian ia menuliskan sms untuk Mike.
Mike, ini Zanna.
Gadis itu kemudian kembali meletakkan ponselnya di tempat semula. Namun, bukannya makin tenang, gadis itu justru makin deg-degan. Ia benar-benar tak bisa menebak bagaimana jawaban dari Mike.
Setelah beberapa menit menunggu, Zanna pun kembali mengambil ponselnya untuk memeriksa pesan masuk, walaupun gadis itu tahu tidak ada pesan yang masuk ke ponselnya, karena sejak tadi ponselny tidak berdering.
Zanna menghembuskan napasnya kesal. Gadis itu pun kembali mengetik pesan untuk Mike.
Gue dikacangin ya? :(
Tetap sama, tak ada balasan.
"Ah, telpon aja," kata Zanna.
Gadis itu tanpa ragu lagi langsung menekan nomor lelaki itu. Zanna kemudian menempelkan ponselnya ke telinganya. Beberapa saat kemudian terdengar bunyi tersambung, tetapi tak lama telpon dari Zanna ditolak.
Di reject? batin gadis itu.
"Lo pikir gue bakalan nyerah?"
Zanna kembali menelpon Mike, dan Mike kembali menolak panggilannya. Gadis itu mendengus kesal. Apa-apaan sih Mike? batin Zanna. Gadis itu pun kembali menelpon nomor Mike. Kali ini tidak ditolak, melainkan ponsel Mike dimatikan.
"Ihh ..., nyebelin deh!" gerutu Zanna kesal.
~~~
MIKE hari ini datang lebih pagi dari biasanya. Bukan karena takut terlambat, tapi karena di markas geng abstrax ia diganggu oleh Rey dan Leo. Hal itu membat Mike kesal dan memutuskan untuk pergi ke sekolah. Setidaknya ia bisa main dengan tenang.
"Eh, tunggu!" teriak seorang gadis sambal berlari mengejar Mike dari belakang.
Mike pun menoleh sejenak dan mendapati seorang gadis yang tengah berlari ke arahnya. Tak peduli dengan Zanna yang Nampak ngos-ngosan, Mike malah melanjutkan jalannya, malah kali ini ia mempercepat langkahnya.
