47~Harus Memilih

12.6K 1.3K 788
                                    

SELAMAT MEMBACA
OVERMORROW : 47~Harus Memilih
Manusia akan selalu dihadapi oleh pilihan. Dan setiap pilihan pasti ada konsekuensinya sendiri.

 Dan setiap pilihan pasti ada konsekuensinya sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~~~
FOLLOW :
@kdk_pingetania
@aboutpinge
@michael.diraksana
@zanna.zakeistha
~~~

SEJAK tadi Mike berusaha untuk tidur, akan tetapi segala permasalahan seolah terus berputar di otaknya. Bahkan games pun tidak bisa mengalihkan pikirannya. Saking frustrasinya karena tidak bisa tidur, akhirnya Mike memutuskan bangkit dari Kasur dan berjalan keluar kamar.

Di ruang tamu, hanya tersisa Radit yang sedang asyik dengan buku bacaannya. Pantas saja sejak tadi suasana begitu tenang. Tidak ada bacotan Rey ataupun Leo yang saling sahut menyahut

"Yang lain kemana?" tanya Mike sambil menghempaskan tubuhnya di sofa sebelah Radit.

"Klub," jawab Radit. Radit meletakkan bukunya di atas meja. "Lo udah makan?"

"Belum," jawab Mike. "Ada rokok kagak?" tanya Mike.

"Bentar." Lelaki itu bangkit dari duduknya. Ia berjalan ke arah meja TV dan mengambil kotak rokok yang tergeletak di atas sana. Radit kemudian melempar kotak rokok tersebut ke arah Mike. "Punya Leo tuh," ujarnya.

Mike menangkap kotak tersebut. "Thanks. Buatin gue nasi goreng Dit," ujar Mike kemudian bangkit dari duduknya sambil mengambil korek yang ada di atas meja. "Gue keluar bentar," katanya sambil menunjukkan kotak rokok tersebut, menandakan ia akan merokok.

"Jangan banyak-banyak," ujar Radit kemudian berjalan menuju dapur.

Sedangkan Mike berjalan menuju pintu keluar. Sebenarnya Mike bisa saja merokok di dalam, akan tetapi ia tidak ingin membuat ruangan ini menjadi bau asap rokok, walaupun anak-anak lain sering melakukannya. Mike tahu bahwa Marchel dan Radit tidak terlalu suka dengan bau asap rokok. Sebenarnya Mike juga seperti itu. Namun untuk membuat pikirannya lebih tenang, ia membutuhkan sebatang tembakau.

~~~

"ZANNA," panggil Jessica saat melihat Zanna berjalan menuju ruang tamu.

"Ada apa, Ma?" tanya Zanna kemudian berjalan mendekati Jessica yang duduk di atas sofa.

"Sini duduk dulu, Mama mau ngomong," ujar Jessica.

Zanna pun duduk di sofa sebelah Jessica. Gadis itu baru tersadar kalau Zean sedang duduk di sofa yang ada di hadapannya. Wajah Zanna menegang ketika Zean menatapnya dari bawah sampai atas.

"Berita tentang kakak kamu sudah bocor ke media," ucap Jessica to the point.

Zanna menoleh ke arah Jessica, "siapa yang bocorin, Ma?" tanya Zanna dengan nada yang sedikit bergetar. Gadis itu berusaha agar tetap terlihat biasa-biasa saja, padahal sejak tadi Zean sama sekali tidak melepaskan pandangannya dari Zanna.

OvermorrowWhere stories live. Discover now