Abstrax Series [3] : Michael Diraksana
Entah bagaimana ceritanya, Zanna bisa tiba-tiba suka dengan Mike, lelaki menyebalkan yang membongkar rahasia Zanna sejak pertama kali bertemu.
Gadis itu berusaha keras supaya bisa dekat dengan lelaki itu. Hanya...
SELAMAT MEMBACA OVERMORROW : 07 Percayalah, jika seseorang yang cuek telah peduli terhadap seseorang. Maka kepeduliannya akan jauh lebih besar, daripada orang pada umumnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
SEBULAN penuh Zanna habiskan dengan kegiatan yang cukup padat. Gadis itu banyak melakukan pemotretan, beberapa iklan, event-event dan lain sebagainya. Namun tak sehari pun gadis itu melupakan Mike. Bahkan ia selalu menatap wajah Mike setiap kali ia bangun, seperti kali ini.
Gadis itu terbangun dari tidurnya. Zanna mengambil ponselnya dan menatap lookscreen nya. Foto Mike masih terpajang di sana. Gadis itu tersenyum lebar ketika melihat tanggal yang ada di layar ponselnya. Hari ini adalah hari yang ia tunggu. Hari dimana ia bisa bertemu dengan Mike.
Zanna sudah merencanakan bahwa hari ini ia akan menyatakan perasaannya. Dia akan berkata sejujurnya kepada Mike bahwa Zanna sudah menyukai Mike sejak ia membaca surat pertama yang Mike tuliskan.
Teruntuk gadis yang menangis di bawah senja yang indah
Saat itu aku melihatmu Tengah terduduk dengah wajah yang sendu Kau kemudian menangis pilu Tetapi aku tetap membisu
Bukannya tak mau mendekat Tapi aku tak ingin nekat Aku masih punya akal sehat Untuk menyadari bahwa aku hanya seorang pengamat
Dariku, orang yang bahkan tak pernah kau pikirkan
Bahkan Zanna masih ingat setiap kata yang ditulis dalam surat pertama tersebut. Surat yang benar-benar membantunya untuk tetap tegar. Tetap berusaha bahagia walaupun ia tahu ia tak pernah merasa bahagia.
Gadis itu tidak pernah merasakan rasanya dicintai, bahkan oleh orangtua nya sendiri. Jadi Zanna tidak tahu caranya meluapkan rasa ketika ia mencintai seseorang. Zanna hanya ingin agar orang itu menjadi miliknya. Karena bagi Zanna, mencintai harus memiliki. Jika tidak, maka rasa cinta itu akan pudar.
Jam masih menunjukkan pukul lima pagi, tetapi Zanna sudah memakai seragamnya. Gadis itu memang sudah terbiasa bangun pagi untuk pergi ke sekolah. Karena Jessica pasti akan menata rambut dan make up putri nya sebaik mungkin, dan itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Belum lagi Zanna harus olahraga setiap paginya.
Terlihat melelahkan? Memang itu lah yang selalu Zanna rasakan tiap harinya. Entah sudah berapa kali ia mengatakan bahwa ia tak sanggup lagi hidup seperti ini. Rasanya Zanna ingin menyudahi semuanya. Ia ingin berhenti untuk bertahan di dalam kehidupan yang sangat menyiksa ini.
Namun setiap kali ia berpikir seperti itu, kata-kata dari surat tersebut kembali terngiang-ngiang dan hal itu membuatnya kembali bangkit.
