8.5K 1K 57
                                    

Klinik

Kamis, 10:47 am

Wonwoo baru aja selesai kelas, dia jalan ke kantin fakultas, laper dia, mana rada pusing kepalanya, jadi dia ganjel perut dulu.

Pas Wonwoo sampe di kantin, dia langsung beli dua bungkus roti sama sebotol air putih terus dia duduk di tempat kosong. Dia buka salah satu bungkus roti, terus mulai makan, habis ini dia ada bimbingan buat persiapan koass, nasib mahasiswa tahun terakhir, kedokteran pula.

Yang tanya KKN dia gimana? Udah selesai dua minggu yang lalu. Baru aja Wonwoo mau buka bungkus roti yang satu lagi, ponsel dia yang ada di atas meja bergetar, bikin dia taruh lagi rotinya terus ambil HP-nya.

1 new message

Juan
Jilly pingsan, skrg lg di klinik fakultas....

Setelah liat itu, dia buru-buru gendong tasnya sambil pegang HP-nya terus berdiri dari tempat duduk tanpa peduliin roti dan air minumnya.

"Argh!" Wonwoo sempet oleng dikit pas berdiri, karena kepalanya sakit. Jilly!! Dia nyeruin nama kembarannya dalam hati.

Udah dibilang kan mereka kembar? Nah, apa yang dialami Jihoon bakal berefek juga ke Wonwoo, biarpun efeknya gak parah, kalau dibiarin, bisa makin sakit. Wonwoo lari dari kantin fakultasnya, keluar dari fakultas terus lari ke fakultas hukum, yang sialnya, agak jauh dari fakultas kedokteran.

Wonwoo lari tanpa peduliin orang-orang yang liatin dia dengan aneh. Akhirnya dia sampe di fakultas hukum, terus ngontrol pernapasannya sebentar, sekali lagi itu ngundang tatapan heran dari mahasiswa yang lewat, ngapain pangeran FK ada di FH sehabis lari?

Setelah napasnya udah normal, Wonwoo lari lagi ke klinik fakultas.

Cklek

Brak!

Wonwoo gak sengaja banting pintu pas buka, yang langsung diliatin sama orang-orang yang ada di klinik. Untungnya, cuma ada Kun-Wonwoo kenal dia sebagai temen Jihoon sama Jun, Nata yang jaga klinik, Jihoon kembarannya yang masih belum sadarkan diri, dan- eh? Soonyoung?

Baru dia mau nanyain alasan kenapa Soonyoung di sini, dia baru inget tadi habis bikin keributan, jadi yang dilakuin Wonwoo adalah bungkuk, "Maaf ya." dengan muka lempengnya. Gatau aja mereka dalem hati Wonwoo udah ketar-ketir.

"Iya gapapa, kamu pasti khawatir ya sama kembaranmu?" tanya Nata yang cuma dijawab anggukan sama Wonwoo.

"Jilly gimana keadaannya?" dia jalan mendekat ke ranjang tempat kembarannya.

"Dia kecapean, tadi dia ada makan ngga?" Wonwoo berusaha ingat-ingat yang dilakuin kembarannya.

"Ngga ada deh kayaknya, saya gak tau juga sih soalnya saya berangkat ke kampus lebih awal, jadi gak bisa pantau dia," jawab Wonwoo.

"Sebentar," Wonwoo buka kunci HP-nya terus ngedial nomor lima-nomor Seokmin. Pas udah diangkat, Wonwoo nge-loadspeaker panggilannya.

"Halo, Koh?"

"Van,"

"I-iya, Koh?"

"Tadi Jilly ada makan lagi gak sebelum ngampus?"

"Ng-ngga ada, Koh. Koh Jilly langsung pergi pas udah bangun," suara Seokmin di akhir kalimat mengecil, takut dimarah dia tuh.

Wonwoo menghela napas, "Yaudah, makasih Van."

WIDIANTARA | SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang