🌸🌸🌸

5.8K 502 46
                                    

D a n g e r o u s   G a m e
A gyuhoon (Marcel-Jillian) Oneshoot AU

─ silahkan mundur dan tunggu bagian selanjutnya kalau nggak suka oneshoot ini. Bagian ini sekadar selingan yang bertujuan menghibur dikala menunggu bagian selanjutnya dan sama sekali nggak berhubungan dengan cerita asli Widiantara.

Enjoy!



Pria bertubuh mungil itu melangkahkan kakinya ke ruang rapat dengan malas, mengikuti rekannya yang sudah berjalan mendahuluinya.

Setelah masuk, ia memilih duduk di kursi paling ujung, kursi yang paling jauh dari papan tulis dan layar proyektor yang menampilkan analisis kasus yang sedang mereka selidiki.

"Kalian semua sudah membaca file kasusnya, jadi aku tidak akan berbasa-basi. Siapa yang ingin turun ke lapangan dengan ikhlas?"

Tidak ada satupun orang yang menjawab saat pria dengan nametag Sean itu bertanya, termasuk pria bertubuh mungil tersebut. Ia malah dengan santai menutupi mulutnya yang menguap tanda mengantuk.

"Tidak ada? Kalau begitu aku akan memilih-"

Pria yang duduk di dekat papan tulis mengangkat tangan.

"Ya? Kau ingin melakukannya, Joshua?"

Joshua menggeleng, "Tidak, tapi aku punya saran orang yang harus melakukan tugas kali ini."

"Siapa?"

"Jillian," Joshua tersenyum, tapi pemilik nama Jillian tersebut tidak. Pria bertubuh mungil tadilah pemilik nama Jillian.

"Kenapa harus aku?" Jillian bertanya. Demi apapun ia lebih suka bekerja di kantor daripada harus turun ke tempat kejadian secara langsung.

"Karena kau ahli dalam menyamar, dan bisa dibilang kau pintar menipu para penipu, jadi kau adalah orang yang paling cocok untuk tugas ini," jelas Joshua.

Jillian memutar bola matanya dengan sebal, "Oh ayolah, biarkan aku bekerja di kantor yang sangat nyaman ini, dan utus Harris atau Steven atau Malvin untuk tugas ini."

Sean membuka suara, "Harris dan Steven terlalu berisik untuk tugas kali ini, dan Malvin, hm mungkin kau mau menemani Jillian?"

Pria yang duduk di samping Jillian mengangguk, "Tidak masalah selama Jillian mau."

"Tidak, aku tidak mau. Aku sudah nyaman dengan suasana kantor dan tidak akan turun ke lapangan," tegas Jillian.

Sean kemudian tersenyum, "Bagaimana jika kau mendapatkan cuti sebulan kalau kau berhasil menangkapnya?"

Sialan, Sean terlalu mengenal diriku.

"Jika aku jadi kau, aku akan menerima tugas ini sekarang juga. Sayangnya Sean tidak membiarkanku turun kali ini," pria yang duduk di seberang Jillian dengan nametag Harris berbicara.

"Kau tidak berbohong?" tanya Jillian.

Sean mengangguk, "Aku benar-benar akan memberikan kau cuti sebulan penuh tanpa gangguan. Tapi, tentu saja kau harus berhasil menangkapnya terlebih dahulu." Sean menunjuk foto seseorang yang ditempel paling atas di papan tulis.

"Baik kalau begitu aku mau Tristan juga ikut denganku,"

Pria dengan wajah bak tokoh komik yang duduk di samping Harris menoleh ke Jillian, "Apa katamu?"

"Tristan dan Malvin ikut denganku atau tidak sama sekali," Jillian tidak ingin menderita sendirian, tentu saja.

Semua orang menatap Tristan, berharap padanya. Tidak tahan ditatap seperti itu, akhirnya ia mengalah, "Fine, aku akan ikut."

WIDIANTARA | SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang