7K 1K 27
                                    

Ruang Tengah

Selasa, 19:12 pm

Seungcheol lagi nonton di ruang tengah, ada Seokmin juga, mereka nonton apa yang seru pokoknya. Gak lama kemudian Chan ikut gabung, sesekali dia ngelirik kokohnya yang paling tua itu, mau ngomong, tapi takut.

Seungcheol nyadar adek bontotnya yang keliatan aneh, "Kenapa Li?" Seungcheol emang lebih suka manggil Chan dengan sebutan Charlie dibanding Charles.

Chan ngegeleng, "Gapapa, Koh. Hehe," dia nyengir terus berusaha fokus sama TV, sekarang dia malah sesekali ngelirik ke arah tangga, nungguin Hansol atau Jihoon turun gitu. Dia tuh udah gak tahan pengen ngomong, tapi gak bisa, gak berani dia, apalagi umur dia sama Seungcheol terpaut cukup jauh.

Pas dia ngelirik ke arah tangga buat yang kesekian kali, ada yang turun, tapi bukan Jihoon, atau Hansol, malah Wonwoo yang turun bareng Jun. Gregetan dia tuh pengen narik kedua kokohnya yang daritadi ditungguin gak dateng-dateng, katanya mau kasi tau gimana sih! Batin Chan dalam hati.

Wonwoo sama Jun juga ikut gabung ke ruang tengah, daripada asik sendiri yakan, mending bareng saudara, rame pula. Nah gak lama setelah Wonwoo sama Jun gabung, akhirnya Hansol muncul duluan, terus dia sempet kode-kodean sama Chan.

"Koh Jilly mana?" Chan ngucapin itu tanpa suara ke Hansol.

"Bentar lagi turun," beda sama Chan yang gak pake suara, Hansol malah jawabin Chan pake suara, dan tentu aja jawaban dia bikin yang lain nengok.

"Siapa yang bentar lagi turun?" Seokmin nanya.

"Tuh," Hansol cuma nunjuk ke arah tangga soalnya orang yang disinggung baru turun terus gabung sama mereka.

Jadi sekarang posisinya, Seungcheol duduk di lantai, dia nyandar di sofa panjang yang langsung hadap ke TV, nah di sofanya ada Seokmin yang lagi rebahan, terus di samping kiri sofa itu ada sofa sedang, Wonwoo duduk di situ sambil meluk bantal, sebelahnya ada Jun. Chan di bawahnya, duduk lesehan, sedangkan Hansol duduk lesehan juga sebrangan sama Chan, lalu Jihoon duduk di bean bag chair bentuk rubah yang ada di deket Hansol.

"Koh Sean," Jihoon manggil Seungcheol.

"Kenapa Ji?"

"Kokoh masih kontakan sama Ci Abel?" Jihoon sebenernya masih emosi, tapi dia tahan jadinya dia nanya Seungcheol pake nada kalem.

"Masih, kenapa emang?" Seungcheol jawab cepet.

"Bisa gak-"

"Jauhin dia? Kenapa?" Seungcheol motong perkataan Jihoon duluan.

Sekarang mah mereka semua gak merhatiin TV lagi, mulai fokus ke Seungcheol sama Jihoon, malah jadi TV yang nonton mereka. Seokmin aja sampe bangun dari rebahannya.

"Aku gak suka," Jihoon coba redam emosinya, "dia bukan orang baik, Koh."

"Kamu tau dari mana dia bukan orang baik?" Seungcheol nanya.

Atmosfir di ruang itu makin panas bikin yang lain diem, gak berani ikut campur kalau udah gini.

"Kalau misalnya kita tau langsung dari Ci Abel gimana, Koh?" tiba-tiba Hansol yang nyautin pertanyaan Seungcheol.

Jarang-jarang nih Hansol ikut pas kejadian gini, biasa dia jadi tim penengah, ada yang gak beres, Seokmin ngebatin.

Seungcheol jadi bingung pas denger perkataan Hansol, "Maksudnya? Ci Abel langsung kasi tau kalian kalau dia bukan orang baik, gitu?" Seungcheol ketawa, "gak mungkin kan? Lucu banget."

WIDIANTARA | SVTWhere stories live. Discover now