四十一

5.7K 799 72
                                    

Malam Minggu (2)

Saturday, 09.21 pm

"Aku langsung nganter kamu pulang, ya,"

"Hm, jangan pulang dulu bisa, gak?" barusan itu Jeonghan yang ngomong. Dia sekarang lagi di dalam mobil bareng Seungcheol. Mereka habis makan malam bareng dan baru berencana pulang sekarang.

Seungcheol ngeliatin Jeonghan, "Kenapa emang?"

"Ya, belum mau pulang aja,"

Muak di rumah, batin Jeonghan.

Seungcheol diam bentar sebelum jawab, "Oke." Kemudian Seungcheol nyetir mobilnya keluar dari parkiran ke jalan raya.

"Mau ke mana?" tanya Seungcheol.

"Ke mana aja, boleh, muter-muter dulu juga gak masalah," Jeonghan jawab tanpa ngalihin pandangannya dari jalan.

Seungcheol sempet ngeliat ke arah Jeonghan sebentar sebelum fokus sama jalan lagi, "Ada masalah di rumah?"

Jeonghan ngalihin pandangannya ke jendela di samping, "Gak ada, cuma rada sumpek aja, butuh refreshing." Jeonghan senyum tipis.

Seungcheol cuma ngangguk doang, biarpun dia ngerasa Jeonghan lagi nyembunyiin sesuatu. Seungcheol juga sempet mikir, dia gak punya hak buat nanya-nanya masalah Jeonghan. Tadi sore Seungcheol sempet dibuat bingung pas Jeonghan nelpon dia buat ngajak makan malem bareng. Karena adek-adeknya juga pada keluar, akhirnya Seungcheol iyain ajakannya.

"Beneran gak masalah cuma muter?" tanya Seungcheol.

Jeonghan ngeliatin Seungcheol, terus ngangguk, "Gak masalah, kamu-nya masalah, gak?"

Seungcheol ngegeleng, "Nggak, kok."

Terus mereka diem-dieman lagi, masing-masing fokus sama jalan di depan mereka. Karena ngerasa canggung, Seungcheol inisiatif muter lagu. Suara Charlie Puth yang nyanyiin lagu One Call Away adalah yang pertama terdengar.

"Sean," setelah beberapa saat, Jeonghan ngomong duluan.

"Ya?"

"Kamu udah tau tentang oma yang tau kita cuma pura-pura?"

Pertanyaan Jeonghan bikin Seungcheol terpaku sebentar. Selama empat bulan mereka dekat, Jeonghan gak pernah sekalipun ngebahas ini.

"Sejak kapan?"

Jeonghan noleh ke Seungcheol, "Inget ga yang oma tiba-tiba datang ke rumahmu, terus ada aku juga?"

Seungcheol ngelirik Jeonghan, "Yang makan rame-rame itu?"

Jeonghan ngangguk, "Nah di situ oma bilang dia tau kalau kita cuma temen, terus aku disuruh ngejauhin kamu, dan kamu bakal dijodohin sama orang pilihan oma."

"Terus kamu jawab apa?"

"Gak keburu jawab soalnya kamu masuk ke dapur, jadi kepotong deh," Jeonghan ngeliat ke depan lagi. Dia sengaja gak cerita bagian mama Ana yang nanya alasan dia terima ajakan Seungcheol.

"Oh gitu," Seungcheol ngusap hidungnya, dia gak tau harus ngerespon apa.

"Kita..." Jeonghan jeda sebentar, "kayak gini sampai kapan?"

Seungcheol diem, dia gak tau harus jawab apa, dia juga punya pertanyaan yang sama selama ini.

"Aku gak tahu," jawab Seungcheol pada akhirnya.

"Apa kamu gak berniat cari pasangan asli buat diseriusin? Daripada pura-pura sama aku di depan oma," Jeonghan sengaja nekanin kata asli dan sebenernya dia males bahas ini, tapi dia harus.

WIDIANTARA | SVTWo Geschichten leben. Entdecke jetzt