Galdira [END]

BAGIAN TIGA PULUH TUJUH || Bagian Tersulit

Now Playing : Sela Bruce - Time and Love

Arga

HAPPY READING

Saya pergi.
Karena saya tahu
'Penganggu itu harusnya pergi' terimakasih.

***

“Dan satu lagi yang harus lo tahu,” jeda Arga, “Gue gak tahu lo suka sama gue atau nggak, tapi yang pasti gue gak suka dan gak cinta sama lo, gue cuma sayang sama Shila itu kenyataannya,” tegas Arga langsung pergi meninggalkan Dira yang masih terkejut dengan perkataan Arga.

Dira diam, semuanya memang tidak sesuai apa yang diinginkan oleh Dira, Arga mengatakan itu, hal yang membuatnya sesak, sesuatu yang memang benar adanya seperti itu, kalau Arga memang tidak mencintainya, dia mencintai orang lain.

Matanya sudah berkaca-kaca saat mengingat kembali perkataan Arga yang sangat menyakiti hatinya, mungkin benar apa yang di katakan oleh Naura sebelumnya, menunggu yang sia-sia.

'Gue harus lupain lo, Ga. Gue gak mau terus terikat sama lo' batin Dira mengusap air matanya yang sudah menetes. Dira bangun dari duduknya lalu pergi dari kafe.

Dira kembali ke sekolahnya, ternyata sekolah masih ramai oleh murid-murid yang baru pulang. Di depan sekolah sudah ada Rigel yang sedang menunggu seseorang sambil memainkan ponselnya.

Dira berjalan ke arah Rigel “Kak Rigel gak pulang?” tanya Dira.

Rigel menoleh, “Nungguin lo,” jawabnya singkat.

Dira mengernyitkan dahinya, “Nungguin gue?”

“Yaudah naik!” perintah Rigel.

“Kak, gue mau kerja,” ucap Dira sebelum dirinya naik motor Rigel.

“Iya gue tahu.”

“Kita ke rumah dulu,” pinta Dira sambil naik ke motor Rigel.

Rigel menjalankan motornya menuju ke rumah kontrakan Dira.

“Kak Rigel dari tadi nungguin gue?” tanya Dira agak keras.

“Nggak!” jawab Rigel keras.

“Bohong.”

Rigel diam tidak meladeni Dira lagi.

Mereka sudah sampai di rumah, Dira dengan cepat pergi ke rumahnya untuk berganti pakaian. Saat Dira sedang di dalam dan Rigel menunggu di luar tiba-tiba ponsel Rigel berbunyi.