BAGIAN LIMA PULUH SATU || Aku Tidak mengerti dengan Semuanya

8.9K 315 1
                                    

Now Playing : Katty Perry - Small Talk

Now Playing : Katty Perry - Small Talk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

HAPPY READING

Melihatmu tertawa bersamanya membuatku sadar bahwa aku memang tidak memiliki ruang yang spesial di hatimu.

***

Dira berjalan cepat menuju ke kelasnya, hampir saja ia ketahuan oleh Rigel karena Dira menyenggol pot bunga yang ada di sana.

Apa yang baru saja di dengarnya sudah cukup jelas, ada sesuatu yang di sembunyikan oleh keduanya yang tidak di ketahui oleh Dira.

Dira duduk di kursinya sambil mengingat apa yang telah di katakan Rigel dan Alby, pikirannya terus saja mengarah pada rumah sakit yang sering di datangi oleh Rigel dan juga Alby.

Rumah sakit, tempat yang selalu di kunjungi Rigel, yang tidak ada seorangpun tahu siapa yang berada di ruangan itu, Dira mulai menebak-nebak siapa yang orang yang di maksud oleh Rigel.

“Grace!” satu nama itu tiba-tiba saja terlintas dalam benaknya, Grace. Rigel bilang Grace adalah seseorang yang pernah mengisi ruang di hidupnya, tapi Rigel menyembunyikan perihal dimana Grace, lalu bagaimana ia mencari tahu dimana Grace?

“Gue harus cari tahu,” gumam Dira.

“Tapi, gimana gue cari tahu?” tanya Dira pelan.

“Apa gue cari sesuatu di rumah Rigel aja?”

“Mmm-- apa gue harus ikutin kemana Rigel pergi?”

“Argh!! Kalau ada Naura, pasti dia bakalan bantuin gue, oh shit!! Ini menganggu pikiran gue!!” kesal Dira sambil memegang kepalanya yang pusing karena memikirkan masalah yang satu ini.

Tiba-tiba saja guru yang mengajar hari ini masuk, membuat Dira terkejut.

Saat Dira akan mengeluarkan buku dari dalam tas, tiba-tiba saja ponselnya bergetar, di jam rawan seperti ini.

Dira membuka ponselnya diam-diam.

Kak Rigel
Nnt ke kantin brng gue

Kak Rigel
Gue mau bilang sesuatu

Saat Dira akan membalasnya, ia di kejutkan dengan suara gurunya, “Galdira! Sedang apa?” tanya guru perempuan sambil melihat ke arah Dira dengan selidik.

“Saya, gak ngapa-ngapain, Bu,” jawab Dira gugup sambil menyimpan ponselnya diam-diam.

Guru perempuan itu melihat dengan selidik lalu kembali menulis sesuatu di papan tulis.

Dira menghela napasnya lega, lalu menulis apa yang di tulis di papan tulis. Sepertinya waktunya tidak tepat untuk membalas pesan dari Rigel kali ini.

Galdira [END]Where stories live. Discover now