Only Then | Kun [Complete]

[Me After You]

Kun, nominasi suami idaman seluruh wanita dimuka bumi.

Masak, bikin lagu, ngedance, soft, manner. Mak, Ya allah mau suami kaya begini.

btw, terima kasih banyak! 20K yang baca... yatuhan T_T 

Aku sebenarnya nggak nyangka banyak yg baca, kupikir akan banyak yg ga ngikutin. Sejauh ini menurut kalian gimana ceritanya ? saran dongT_T kemarin malah sempet mikir mau unpub aja... 

**

playlist : Me After You - Paul Kim 

**

"Dia..waktu kecil...kaya apa?" 

Jaehyun memberanikan diri menyuarakan isi kepalanya tatkala menatap Revan.

"Manis, nggak nakal, penurut."

"Dia sukanya apa?" 

"Buah anggur, wafer cokelat, dan... main sama papanya"

"oh..." Harus Jaehyun akui bahwa kalimat terakhir yang keluar dari mulut Aleeta cukup menohoknya. Main sama papanya, harusnya dia kan yang jadi papanya ?

Kemudian suasana berubah hening setelah percakapan singkat antara Jaehyun dan Aleeta. Ketiganya berdiri mengelilingi tempat tidur Revan, berdoa untuk kesadaran anak itu dalam hati. Kalau saja keadaan sedikit berbeda, mungkin Revan saat ini sudah bermain bersama Jaehyun dan mulai memahami siapa dokter yang merawatnya selama ini.

Waktu menunjukkan pukul tujuh pagi ketika Kun melirik arloji ditangannya. Tanpa disadari mereka bertiga terjaga sejak semalam hanya untuk memandangi wajah Revan yang nampak damai tertidur. Kun beranjak kekamar mandi untuk menyiapkan peralatan mandi Revan dan membiarkan Aleeta berdua dengan Jaehyun. Kun pikir mereka berdua butuh waktu untuk membicarakan banyak hal.

"Mau kemana?" tanya Aleeta cemas, saat ini dia takut sekali kalau Kun meninggalkannya berdua dengan Jaehyun. "Kantor?"

Kun mendekati Aleeta, mengusap lengan wanita itu dengan lembut. "Mau lap Revan, aku kekantornya nanti siang kok"

"Aku ban--"

"Kamu disini aja temenin Jaehyun, dia pasti punya banyak pertanyaan."

Aleeta mengangguk dan membiarkan Kun pergi. Sebetulnya mereka bisa saja meminta bantuan suster untuk melakukan itu tapi Kun menolak, dia ingin melakukannya sendiri supaya lebih dekat dengan putranya dan Aleeta pikir dengan sentuhan bisa meyakinkan Revan kalau dirinya tidak pernah sendiri.

Jaehyun yang mendengar percakapan mereka berdua merasa seperti ditampar. Kun begitu peduli bahkan melakukan Aleeta seperti seorang putri, jauh berbeda dengannya yang justru meninggalkan Aleeta karena keegoisannya. Kini rasanya gelar doktor dan seluruh kehormatan yang dia miliki tidak ada artinya dibanding dengan Kun. Laki-laki itu memenangkan semuanya, Aleeta juga Revan.