2.3 ; Couple

3.3K 444 3
                                    

Semenjak pulang dari menonton film kemarin, perasaan Doyoung semakin aneh. Setiap bertemu dengan Yara, ia merasa ada sesuatu yang mengganjal. Ketika seharian ia tak bertemu dengan Yara, secara tak sengaja ia mencarinya walau tak pasti ketemu. Bahkan ketika ia sedang bersama dengan Yuta, ingin rasanya ia bertanya-tanya dan membahas soal Yara.

Ketika ada yang menyebut nama Yara, entah itu teman Yara atau dosen yang sedang mengabsen, Doyoung merasa senang. Ketika sedang kelas, berkali-kali Doyoung melirik Yara. Ia senang ketika berhasil menemukan Yara. Bahkan ia merasa senang ketika bertemu dengan Yuta.

Sering kali Doyoung merasa kesal ketika Yara sedang bersama lelaki lain. Bahkan jika mereka hanya mengobrol singkat.

Rasa senang, khawatir, lega, dan cemburu ia tujukan kepada Yara. Bahkan mungkin Doyoung sudah tak lagi memikirkan Sejeong yang sudah bersama orang lain.















"Yar!" Seru Doyoung begitu melihat Yara untuk pertama kalinya hari ini.

"Eh, Doy," balas Yara dengan sedikit keheranan karena keantusiasan Doyoung.

"Gue– habis ini– lo–" Doyoung berdecak, bingung akan mengucapkan apa. Sementara Yara hanya diam, menunggu Doyoung berbicara.

Doyoung menghela napas lalu kembali menatap Yara, "kosong?"

"Hah? Habis ini? Gue gada rencana ngapa-ngapain sih. Kenapa?"

"Mau jalan?"

Yara terdiam sedetik, lalu menjawab, "ye kan dari tadi gue udah jalan, pake kaki," candanya.

"Serius!"

Yara terdiam.

"Maaf, maaf," ucap Doyoung ketika ka sadar ucapannya terlalu ngegas.

"Hm, ayok aja. Kemana?"




















Doyoung mengajak Yara ke mall terdekat untuk sekedar berjalan-jalan dan mencari makan.

Begitu mereka masuk, mereka menyadari beberapa pasangan melirik mereka.

Yara tertegun. Apa mereka terlihat seperti pasangan layaknya mereka, membuat pasangan-pasangan lain melihat mereka?

Yara dan Doyoung pun sadar di waktu yang sama, mereka berdua sama-sama memakai jaket berbahan jeans—membuat mereka terlihat seperti sengaja memakai jaket couple.

Dengan segera, Yara melepas jaketnya dan membawanya di tangan.

"Kenapa dilepas?" Tanya Doyoung.

Baru saja Yara membuka mulut untuk menjawab, Doyoung menyela.

"Pakai aja biar kayak couple," kata Doyoung lirih, di dekat telinga Yara.

Yara terdiam, tak tahu harus membalas apa. Rasanya... Akh.

"Bercanda," Doyoung terkekeh, "gue juga baru sadar kalau jaket kita sama."

"Hm," Yara hanya mengangguk—tak tahu harus merespon seperti apa— dengan jaket yang masih dibawanya.

"Pakai aja," bisik Doyoung lagi yang membuat bulu kuduk Yara kembali berdesir.

Bukan, ia bukannya takut. Namun ia merasa—akh! Susah dijelaskan.

Yara pun menurut—memakai jaketnya, dengan hati yang meronta-ronta tak karuan.

Kini ia membenci perasaannya sendiri yang terlalu mudah terbawa—atau gaulnya, mudah baper.

Sementara jantungnya bekerja lebih giat dari biasanya dan napasnya yang sesak, Yara berdeham dan bertanya, "mau kemana?"

"Beli buku buat tugas," canda Doyoung, mengingat soal kebohongannya pada Yuta beberapa waktu sebelumnya.

'drukkie' doyoung, nct✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang