[Doyoung x OC]
Drukkie in Afrikans mean Hug.
"Jadi lu mau deketin orang cuma buat bikin Sejeong cemburu, terus balikan?" -Yuta
"Kalo keluar dari mulut lo, kok jadi kedengeran jahat, ya?" -Dy
.
.
.
Note: cerita ini BUKAN tentang Doyoung dan Sejeong y...
Sebelumnya, makasih yang udah memberi support untuk cerita ini.
JEGLEK! BRAK!
Pintu utama dibuka lalu di tutup dengan keras. Yara dengan rasa kesal melangkah masuk lalu menaiki tangga begitu saja.
"Darimana kamu, Yar?!"
Tak menghiraukan teriakan kakaknya, Yara langsung masuk ke dalam kamarnya dan membanting pintu.
Tak lama kemudian, pintu utama kembali terbuka. Tampak lah Doyoung dengan raut wajah yang tak bisa dijelaskan.
"Darimana aja? Yara darimana? Kok marah gitu? Yara lu apain, hah?!" Yuta langsung menyerang Doyoung dengan pertanyaan yang bertubi-tubi.
"Anu, Bang. Dia nggak ada ongkos pulang, terus main ke apartnya Ten," jelas Doyoung.
"Lah, terus kok marah gitu?"
"Berantem sama gua, Bang."
"Owalah," Yuta mengangguk paham.
"Loh? Kok owalah?!"
"Ya kan bagus, kalo berantem ama lu ntar cepet putusnya."
"Bukan itu. Dia main ke apartnya Ten sampe malem gini loh, Bang!"
"Ya terus?"
Doyoung mengernyit, "lo nggak khawatir gitu?!"
"Khawatir apa? Yara itu adek gua, Ten temen gua, temen lu juga kan?! Kenalnya juga udah lama. Udah terpercaya."
"Ck, halah."
Yah, mereka, Doyoung dan Yara sempat bertengkar saat di apartemen Ten tadi.
"Kamu ngapain disini sampe malem gini?!"
"Ya kan aku gak ada yang jemput."
"Ya kan bisa telpon aku!"
"Telpon kamu? Udah berapa kali aku telpon tapi gak kamu angkat!"
"...ya tapi nggak ke apart Ten gini juga. Kenapa gak langsung pulang sama Ten?!"
Yah, begitu intinya.
Doyoung marah karena Yara seenaknya main di apartemen milik Ten sampai malam tanpa menghubungi siapa-siapa.
Sedangkan Yara tak terima disalahkan karena memang ia tak sepenuhnya salah. Ten sudah membantunya dan membiarkan ia menumpang di sana selama beberapa waktu sambil menghabiskan makanannya. Sementara Doyoung yang sebelumnya tak bisa dihubungi malah marah padanya.
Yah, entah siapa yang salah. Keduanya sama-sama salah.
Namun pertengkaran mereka ini semakin membuat jarak diantara mereka.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Maaf ya aku balik² cuma ngasi chapter pendek:v
Soalnya di bagian ini tuh aku emang buntu banget. Bagian berantemnya susah:v aku berkali² ngerombak dan akhirnya cuma jadi gini:v
Yah jadi kemaren aku berenti ngelanjutin karena buntu di bagian berantemnya:v
