Pulang Bareng

41.1K 2.9K 96
                                    

"Astaga. Kamu ngagetin sih." aku langsung mundur beberapa langkah saat melihat Bara kini ada di hadapanku.

"Saya gak ngagetin kamu. Saya cuma berdiri disini daritadi." dia menatapku santai sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

Aku tertegun dengan cara bicara lelaki ini. Dia menggunakan kata saya untuk dirinya sendiri. Berbeda saat dia menggodaku tadi.

"Menangnya lo ngapain didepan toilet cewek. Lo mau ngintipin cewek ya?"

"Saya pikir kamu pingsan. Sudah setengah jam kamu didalam toilet. Mandi air dingin ya?" dia mengerling nakal sedangkan aku langsung memutar bola mataku.

"Lagian lo kenapa sih Bar. Bara yang dulu kemana?"

"Bara yang culun itu maksud kamu?"

Aku mengangguk.

"Udah mati. Sekarang cuma ada Bara yang sudah dewasa dan perkasa."

Ingin ku berkata kasar!

"Pede banget."

"Buktinya kamu harus mandi air dingin untuk menghalau pesona saya."

"Lo gila ya?" aku menatap dia dengan sebal.  Lagian kenapa dia jadi kepedean gini sih. Apa kemasukan setan ya. Aku mulai membaca doa-doa pengusir setan dalam hati.

Namun setelah beberapa menit aku berdoa dia masih berdiri dihadapanku dengan santai, tidak kejang-kejang atau teriak. 'Berhenti membaca doa itu. Panas! Panas!' biasanya kan gitu kalau orang lagi kemasukan setan.

"Kamu baca mantra apa? Biar saya terpikat sama kamu?"

"Penghusir setan!"

"Memang disini ada setan? Kamu indigo ya bisa lihat setan? "

Shit. Bicara dengan dia membuat darahku mulai mendidih. "Elo setannya." ujarku kasar dan segera pergi meninggalkan Bara yang masih terdiam ditempatnya.

"Cie abis make out ya. Short play kah?" Grace yang pertama kali bicara saat aku kembali bergabung bersama mereka. Aku menoleh ke belakang dan ternyata si tampan masih mengikutiku. Dasar!

"Lo jaga ya mulut lo yang gak seberapa itu. Gue gak semurah itu keles mau nyerahin badan gue." aku memberengut sebal sedangkan Grace tertawa kencang.

"Lagian lo kok bego banget sih Bian, lo kira masih jaman SMA godain dia kayak gitu. Apalagi dengan penampilan dia yang sekarang mana mungkin dia masih mau di godain. Yang ada ntar lo baper sendiri." Grace berbisik disampingku. Aku terdiam mendengarnya. Benar juga, aku malah pusing sendiri dengan sikapku dan jatung yang mulai berdebar saat Bara ada disampingku.

Yang dibicarakan malah sedang asik mengobrol dengan teman-teman yang lain. Dia terlihat sangat cool dengan senyum yang menawan. Ah! Jantung, tolong jangan berhianat.

Saat aku sedang terpukau dengan penampilannya. Tiba-tiba saja dia melirik kearahku. Aduh! Ketauan kan lagi ngeliatin dia. Aku langsung memalingkan wajahku. Pura-pura berbicara dengan Grace dan teman-teman yang lain.

Demi Tuhan kenapa dia jadi ganteng banget sih. Sepuluh kali lipat gantengnya dari saat dia SMA. Aku kan jadi kesengsem terus klepek-klepek deh.

***

"Pulang sama siapa?"

"Eh monyet." sejak kapan aku jadi latah gini sih. Lagian ini orang sejak tadi kerjaan ngagetin terus. Saat aku sedang menunggu taksi didepan Lobby hotel dia menghampiriku.

"Saya bukan monyet."

"Siapa bilang lo monyet." monyet ganteng sih uluh-uluh. Aku kenapa jadi gini sih.

Trapped In Marriage (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang