Dia Lagi?

38.3K 2.5K 93
                                    

Tandai typo yaaa. Terima kasih ❤️

***

Aku menekan lift menuju lantai 10 yang merupakan lantai Divisi Sumber Daya Manusia. Pagi ini masih sangat sepi. Bahkan, mbak Yuliza dan mas Rey pun belum datang. Apa aku kepagian ya?

Aku melangkah menuju kubikelku dan segera merapikan meja yang cukup berantakan karena hari jumat kemarin pulang terburu-buru.

"Biancaaaaaaaa."

"Hah? ADUUUH!" Kepalaku kejedot meja saat aku sedang berusaha mencolokan kabel komputer dan printer yang terletak dibawah meja. "Mbak Yul ngagetin banget sih. Ah." ujarku sambil mengusap kepalaku yang mulai berdenyut.

Mbak Yul hanya nyengir kuda dan duduk di kursi kebanggaanku. Sedangkan aku masih berdiri berkacak pinggang didepannya. "Tau gak, hari ini bossgan masuk. Aduh gak sabar gue ngeliat wajah dia yang ganteng itu."

"Sebel gue sama lo mbak. Kirain mau ngomong hal penting apa."

"Eh ini lebih dari penting tau. Lo kira kita lagi ngomongin siapa? CEO. YOU KNOW CEO!!!" mbak Yul berteriak histerris. Demi apa dia selebai ini kalau sudah membahas boss yang katanya ganteng gak ketulungan itu.

"Iya gue tau mbak. Tapi kenapa sih lebay banget. Kayak lo gak pernah liat cowok ganteng aja."

"Tapi ini ganteng banget lo dek. Awas ya kalo lo ikut-ikutan suka juga."

"Gak akan." Kataku yakin.

Mbak Yul memutar bola matanya. "Lo orang yang ke sekian ratus dek bilang gitu tapi ujungnya gak juga bisa nolak pesona dia."

"Kita liat aja ntar."

***

"Sebentar lagi CEO bakal kesini. Siap-siap ya dek, biasanya dia bakal berkunjung ke setiap lantai dan memberi arahan gitu sebelum briefing. "

"Okay mbak."

"Terus lo jaga sikap ya. Jangan kaya anak kecil terus. Harus jaga wibawa."

"Siap mbak."

"Terus jangan kesengsem ya sama CEOnya. Itu inceran gue dari lama."

"Laki lo gimana mbak."

"Urusan belakang. Yang penting Boss gan mau dulu sama gue."

"Siap nyonya."

Akhirnya yang di tunggu pun tiba. Sang CEO memasuki lantai 10. Kami semua langsung berdiri dan menyambut dengan baik dan senyum menawan. Biasalah tipe-tipe kacung yang menjilat majikan.

Mataku melotot pada seseorang yang kini sedang tersenyum dan membicarakan sesuatu dengan kepala sekolah lantai 10 -sebut aja gitu. Dari sekian banyak orang yang ada didunia ini. Kenapa yang jadi CEO ganteng itu Elbara. Bara gais! BARA! HELL!!!!!

Dengan spontan, aku langsung bersembunyi di bawah meja kubikelku saat team CEO beserta wakil dan sekretarisnya mulai mengobrol dengan para pegawai. Sesaat kemudian sang CEO memberikan arahan kepada seluruh Divisi SDM. Dan demi Tuhan aku gak akan keluar dari persembunyian.

"Kita ada Tim baru pak. Baru bergabung 1 minggu lalu." Mbak Yul berkata. Astagaaaaaa...

"Mana orangnya?" Tanya Bara. Aku masih bisa mendengarkan ucapan mereka.

"Dek? Eh perasaan tadi disini. EH LO NGAPAIN DISITU. ITU BOS MAU KETEMU."

"Hah?" mbak Yuli ternyata sudah ada di dalam kubikelku. Aku langsung bangkit dan kulihat semua orang tengah menatap ke arah kubikelku. Dan saat itulah aku bisa melihat keterkejutan dari raut wajah Bara.

Trapped In Marriage (COMPLETED)Where stories live. Discover now