9

4.4K 709 11
                                    

Sepulang dari kampus, Hangyul pulang ke rumahnya karena tiba-tiba Hangyul dapat telfon dari Mamanya untuk pulang ke rumah.

Ya kalian tahu kan betapa cerewetnya Ibu Hani, jadi lebih baik Hangyul menurut aja daripada diomelin terus.

"Hangyul pulang," kata Hangyul sambil masuk ke dalam rumahnya.

Mata Hangyul membulat sempurna kala melihat seorang pria sedang duduk di sofa bersama dengan Mamanya.

"Hangyul,"

Hangyul langsung keluar meninggalkan rumahnya. Mamanya langsung mengejar Hangyul.

"Hangyul!" panggil Mama. "Kamu harus ketemu sama Papa kamu. Masuk kamu."

"Gak mau. Dan gak akan mau." balas Hangyul.

"Mau gimana pun dia juga Papa kamu, Gyul." kata Mama.

"Ma, dia itu jahat. Dia udah ninggalin kita. Sampai kapan pun Hangyul gak akan mau ketemu sama dia lagi." balas Hangyul.

Hangyul memasuki mobilnya meninggalkan Mamanya yang menghela nafasnya dengan berat.

Papanya Hangyul keluar dari ruang tamu dan menghampiri Mamanya Hangyul yang masih menatap kepergian mobil Hangyul.

"Hangyul nggak mau ketemu aku ya?" tanya Papa.

Mamanya Hangyul menatap tajam Papanya Hangyul. "Udah resiko. Udahlah Mas pulang aja. Jangan bikin Hani naik darah."






Hangyul menuangkan sebotol whiskey ke dalam gelasnya lalu menegaknya. Ini sudah entah gelas ke berapa.

Kepala Hangyul pusing. Seketika kenangan kelam masa lalu terputar lagi di pikirannya. Kenangan kelam ketika Papanya yang brengsek itu meninggalkan ia dan Mamanya demi perempuan lain. Jangan tanya betapa rapuhnya Hangyul dan Mamanya waktu itu.

Dan sekarang Hangyul dipaksa buat ketemu sama Papanya? Hah, Hangyul mana sudi!

Hangyul menenggelamkan kepalanya di meja bar. Kepalanya pusing. Hangyul minum soju berapa gelas aja bisa teler, apalagi minum whiskey. Udah fix banget dia gak sadar apa-apa.

Hangyul merogoh ponselnya dan berniat buat menelfon Yohan atau Jihoon buat nganterin dia pulang.






"Halo, Yohan lo dimana????"

"Hah? Yohan? Ini gue Chaeyeon. Lo mabuk ya?"

"Hahahaha tau aja Han. Iya gue di bar yang deket kampus. Tau kan ya. Tau dong." kata Hangyul yang udah mabuk. Ngomongnya aja ngelindur.

"Hah????"

"Jemput gue dong Han. Gue mau curhat. Pusing. Berat amat hidup yak." kata Hangyul.

"Hah......."

Hangyul mematikan telfonnya, lalu menidurkan kepalanya lagi di meja.

















Sementara itu Chaeyeon di seberang telfon kebingungan. Kebingungan soalnya random amat Hangyul nelfon dia.

Katanya sih tadi "Yohan". Mungkin Hangyul salah nelfon karena sakin mabuknya. Jadi gimana dong? Kasian Hangyul nya...

Mana Chaeyeon gak kenal lagi sama Yohan. Chaeyeon harus gimana...

Setelah mencari tau bar yang dimaksud oleh Hangyul dari Google, Chaeyeon memesan ojek online lalu mengambil jaket, ponsel dan dompetnya dan turun ke bawah.

"Mau kemana Kak?" tanya Chaeryeong.

"Ada urusan!!" jawab Chaeyeon yang sedang mengenakan sepatunya.

"Urusan apa?! Kalo Mama pulang terus nanya lo di mana gue harus jawab apa???" tanya Chaeryeong.

"Bentar doang!" balas Chaeyeon lalu pergi melesat ke luar.









Sesampainya di bar tersebut, Chaeyeon dapat menemukan Hangyul yang sedang meminum whiskey nya.

"Hangyul!" panggil Chaeyeon sambil duduk di sebelah Hangyul.

Hangyul yang tentu sudah tidak sadar menoleh dan tersenyum lebar. "Lee Chaeyeoooooon!!!"

"Ya ampun lo kenapa Gyul? Ada masalah apa? Cerita sama gue!" kata Chaeyeon.

Hangyul hanya menggelengkan kepalanya. "Gue capek..... gue pengen hidup sendiri aja....."

Lagi-lagi Hangyul menegak minumannya lagi. Chaeyeon langsung merebutnya dari tangan Hangyul.

"Udah stop. Gak gini caranya Gyul. Kalo ada masalah tuh cerita." balas Chaeyeon.

Tiba-tiba saja Hangyul menjatuhkan kepalanya di bahu kanan Chaeyeon. Hangyul memejamkan matanya dan tanpa sadar air matanya berjatuhan.

Chaeyeon tau Hangyul menangis. Chaeyeon pun menepuk pipi Hangyul untuk menenangkannya.

"Gak papa. Nangis aja." kata Chaeyeon.

Sekarang sudah jam 10 malam. Pertanyaannya mau sampai kapan Hangyul di sini?

"Mau pulang? Gue anter ya?" tanya Chaeyeon.

Hangyul yang masih menyenderkan kepalanya di bahu Chaeyeon pun menggelengkan kepalanya. "Gak mau."

Lagian Chaeyeon bingung, mau nganterin pulang juga kemana? Ke rumahnya? Bisa-bisa si Hangyul diguyur pake air mendidih sama Tante Hani.

Chaeyeon melihat ponsel Hangyul masih menyala di meja bar. Chaeyeon mengambilnya dan melihat kontak telfonnya mana tau ada yang bisa ia tanya.

Apa nelfon Yohan aja?


"Halo? Gyul?"

"Halo? Maaf sebelumnya Kak Yohan. Ini bukan Hangyul, ini Chaeyeon."

"Loh??? Chaeyeon mana? Chaeyeon temennya Hangyul? Anak arsi?"

"Iya kak."

"Ada apa ya? Kok HP nya Hangyul bisa sama lo?"

"Anu, Hangyul nya mabuk Kak. Gue bingung mau nganter Hangyul ke mana. Gak mungkin dianter ke rumahnya kan...?"

"Loh Hangyul mabuk? Iya jangan anter ke rumahnya. Anter ke apartement nya aja. Di apartement X101 di lantai 5 nomor 5256. Kartu aksesnya ada di dompet Hangyul. Passwordnya ada di kartu aksesnya."

"Makasih banyak ya Kak Yohan." kata Chaeyeon lalu mematikan telfonnya.



Hah. Hangyul merepotkan Chaeyeon saja.

 Hangyul merepotkan Chaeyeon saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
➀ true colors ㅡ hangyul,chaeyeon ✓Where stories live. Discover now