38

1.6K 282 14
                                    

Hari sudah malam. Chaeyeon sudah mencuci wajah, gosok gigi, dan mengganti pakaiannya dengan piyama nya. Gila, Chaeyeon capek banget. Capek badan. Capek hati. Capek pikiran.

Tiba-tiba pintu kamar tamu yang Chaeyeon tiduri terketuk. "Tante Chaeyeon,"

Chaeyeon udah duga, itu pasti Dohyon. Chaeyeon pun berjalan menuju pintu kamar dan membuka. Benar, itu Dohyon.

"Iya Dohyon, kenapa?" tanya Chaeyeon.

"Om Hangyul tiba-tiba demam, Tan. Katanya pusing, dari tadi gak bisa tidur." jawab Dohyon.

"Eh serius?" balas Chaeyeon.

Mereka langsung menuju kamar tamu tempat Hangyul dan Dohyon tidur. Di dalam sudah ada Seungyoun, Minseo dan Oma, dan tentu saja Hangyul yang terbaring lemah.

"Gyul, kamu kenapa? Apa yang sakit?" tanya Chaeyeon sambil duduk di sisi ranjang.

Hangyul hanya menggeleng sambil tersenyum tipis. "Gak papa, cuma kecapekan aja."

Chaeyeon meletakan tangannya di kening Hangyul. Bener sih, hangat.

"Kamu udah makan kan?" tanya Chaeyeon.

"Udah," jawab Hangyul.

"Minum obat udah?" tanya Chaeyeon.

"Tadi udah dikasih Panadol." jawab Seungyoun. "Kata Dohyon dari tadi dia ngeluh pusing, terus gelisah jadinya gabisa tidur. Gak enak badan sih kayaknya." balas Seungyoun.

Chaeyeon mengusap lembut surai hitam Hangyul untuk menenangkannya. Mana tau ia langsung bisa tertidur. Benar saja, Hangyul terlihat lebih tenang.

"Hangyul mau apa? Mau Oma bikinin bubur?" tanya Oma.

Hangyul menggeleng lemah. "Nggak papa, Oma. Hangyul cuma butuh istirahat aja kok."

"Oma, Kak Seungyoun, Teh Minseo sama Dohyon istirahat aja. Chaeyeon yang jagain Hangyul." kata Chaeyeon. "Dohyon tidur di kamar Tante aja dulu."

Dohyon mengangguk. "Oke, Tan."

"Kalau gitu, kami permisi ya, Yeon." pamit Seungyoun lalu keluar dari kamar tamu, diikuti oleh Minseo dan Dohyon dan terakhir Oma.

Oma memperhatikan Chaeyeon yang tengah mengusap rambut Hangyul lembut, lalu ia tersenyum penuh arti sebelum menutup pintunya.

"Chaey," panggil Hangyul sambil menggeser tubuhnya ke kanan sedikit. "Aku mau peluk."

Chaeyeon langsung masuk ke dalam selimut dan memeluk Hangyul, Hangyul menenggelamkan kepalanya di dada Chaeyeon. Chaeyeon membelai rambut Hangyul.

"Masih pusing?" tanya Chaeyeon.

"Agak mendingan." jawab Hangyul. "Maaf ya, kamu jadi gak bisa istirahat."

"Gak papa, kesehatan kamu lebih penting. Cepet sembuh ya, Gyul." kata Chaeyeon sambil mengusap punggung Hangyul. Membuat Hangyul merasa lebih nyaman.

"Chaey,"

"Hm?"

"Kamu nggak perlu khawatir sama ucapan Oma. Aku akan selalu dukung karir kamu, selagi baik dan gak membahayakan kamu." balas Hangyul.

"Untuk masalah anak, kamu gak perlu khawatir. Kalo kamu belum siap, kita bisa tunda dulu." kata Hangyul.

"Aku nggak khawatir sama ucapan Oma, Gyul." kata Chaeyeon. "Yang jalanin kan kita, ini urusan kita. Mereka gak perlu ikut campur."

Hangyul menoleh ke arah Chaeyeon lalu tersenyum. "Pintar."

"Gyul, bulan depan kita nikah. Kamu nggak deg-degan?" tanya Chaeyeon.

➀ true colors ㅡ hangyul,chaeyeon ✓Where stories live. Discover now