30

1.9K 335 24
                                    

WAAAWWW CHILL GUYS INI HANYA FANFIC BELAKA

pls dong aku tau kalian kesel, tapi jangan sampe benci sama idol yang ada di sini😪 mereka ga ada hubungan apa2 sama cerita ini. its okay kalo kesel sama aku dan karakter ceritanya BUT ITS NOT OKAY kalo sampe menyerembet ke idol aslinya.

happy reading!

++

"Bang??? Jam segini kok belom nyampe??? Gak masuk kerja?"

"Iya, Yang. Gue gak enak badan. Tolong izin ke Bang Wooseok ya." kata Hangyul sambil memijat keningnya.

"Oke siap siap. Cepet sembuh ya Bang!" kata Yangyang dari seberang telfon.

"Yoi, makasih banyak ya Yangyang." balas Hangyul lalu mematikan telfonnya.

Hangyul menghela nafasnya. Sebenarnya, Hangyul nggak sakit sih. Tapi dia benar-benar lemas karena diputusin Chaeyeon tadi malam. Hangyul baru bisa tidur jam 5 subuh tadi. Dan sekarang udah jam 9. Mana mungkin Hangyul bisa kerja dengan keadaan kayak gini?

Tiba-tiba suara bel di apartement Hangyul berbunyi berkali-kali, membuat Hangyul terpaksa berjalan membuka pintu. Ternyata yang bertamu adalah Yohan.

"Lo ngapain di sini?" tanya Hangyul.

"Anjing kagak tau diuntung ye emang dakjal lu." jawab Yohan. "Canda sayank."

"Kata Yena lo diputusin Chaeyeon ya? Kok kagak cerita sama gue sama Jihoon sih!" kata Yohan lalu masuk ke dalam dan duduk di ruang tamu.

"Barusan diputusin. Gue males cerita ke lo berdua, pasti gue diketawain." kata Hangyul sambil duduk di sebelah Yohan.

"Mana ada ngetawain!" balas Yohan. "Noh bubur ayam. Gue tau kalo lagi begini mana kepikiran lo buat makan." balas Yohan sambil memberikan sebungkus bubur ayam kepada Hangyul.

"Males makan. Hambar mulut gua." balas Hangyul.

"A!" kata Yohan sambil menyendokkan sesendok bubur kepada Hangyul.

Hangyul menatap Yohan geli. Namun ia menerima suapan tersebut. "Anjir homo."

"Kok bisa sih diputusin???" tanya Yohan.

"Salah paham doang. Kemarin gue mabok, terus dianterin pulang sama temen gue namanya Sian. Eh tiba-tiba Chaeyeon dateng juga ke apartement gue. Ya gitu." jawab Hangyul. "Sebenernya sebelumnya gue sama dia lagi dingin dinginan sih. Karena lagi pada capek. Juga gara-gara gue ngajak nikah."

"Hooh, Yena udah cerita kalo yang itu." balas Yohan. "Lo diem aja gitu diputusin? Maksud gue, lo sama dia udah pacaran 4 tahun lebih. Gak pernah-pernah Lee Hangyul pacaran sama cewek selama itu!"

"Ya gue gak terima lah, tapi ngeliat Chaeyeon yang bersikeras minta putus gue bisa apa? Mau sampe besok gue mohon-mohon gak akan merubah apa-apa, Han." kata Hangyul.

Yohan meletakkan bubur yang ia pegang lalu memeluk Hangyul. "Yang sabar ye, Gyul. Kalo lo berdua jodoh, lo pada pasti bakal balik lagi kok."

Hangyul menganggukkan kepalanya. Lalu sedetik kemudian ia melepas pelukan Yohan. "Anjir homo!"

"Chaeryeonggg! Bangun! Kamu gak koas apa????" teriak Seola dari ruang makan.

"Iya Mamaaa aku udah bangun dari tadiii!" sahut Chaeryeong sambil turun ke bawah.

"Kakak kamu mana? Kok belum bangun? Nggak ngantor apa?" tanya Seola.

Chaeryeong yang sedang mengunyah roti selai di meja makan itu menggeleng. "Nggak tau tuh Ma. Bentar aku panggilin."

Chaeryeong pun naik lagi ke lantai atas menghampiri kamae Chaeyeon yang tertutup rapat, lalu mengetuk pintunya.

"Kaaaak, banguuun! Gak kerja apa????" kata Chaeryeong.

Karena tak ada balasan, Chaeryeong lagi-lagi mengetuk pintunya. Namun nihil, masih tak ada balasan juga. Alhasil Chaeryeong membuka pintu kamar Chaeyeon.

Kosong.

Benar-benar kosong.

"Kak?" panggil Chaeryeong.

Chaeryeong menghampiri kasur milik Chaeyeon dan melihat secarik kertas di sana. Chaeryeong membukanya.


"Ya Tuhan..."

"Sorry lama, Chaer. Ada apa?" tanya Hangyul sambil duduk di depan Chaeryeong.

Sore ini Hangyul ditelfon sama Chaeryeong buat ngajak ketemuan di sebuah cafe. Katanya penting. Hangyul udah menduga sih kalau ini ada hubungannya sama Chaeyeon. Tapi apa Chaeryeong nggak tau kalau Chaeyeon sama Hangyul udah putus?

"Kak Hangyul..." kata Chaeryeong dengan nada lirih.

Hangyul mengerutkan keningnya. "Loh kok nangis? Lo kenapa Dek? Cerita sama gue. "

"Kak Hangyul... Kak Chaeyeon..."

"Chaeyeon? Chaeyeon kenapa?" tanya Hangyul lagi.

"Kak Chaeyeon pergi entah kemana, Kak. Kak Chaeyeon gak izin. Tapi dia nulis ini di kamarnya." jawab Chaeryeong sambil memberikan secarik kertas itu kepada Hangyul.


Dear mama dan chaeryeong,

aku izin ya pergi beberapa hari buat refreshing. nggak jauh-jauh kok. jangan cari aku. aku butuh waktu buat sendiri. aku janji bakal baik-baik aja, kalian gak perlu khawatir.

love u

"Kak Hangyul nggak tau Kak Chaeyeon di mana?" tanya Chaeryeong.

Hangyul menggelengkan kepalanya pelan lalu menundukkan kepalanya. "Sejujurnya, gue sama Chaeyeon udah putus."

Chaeryeong menghela nafas kecewa, ia sudah menduga hal ini terjadi.

"Chaeyeon bawa mobil gak? Udah coba nyari ke kantornya?" tanya Hangyul.

Chaeryeong menggelengkan kepalanya. "Kak Chaeyeon gak bawa mobil. Aku juga udah nanya ke kantornya, katanya Kak Chaeyeon izin cuti."

Hangyul menghela nafasnya sambil mengusap wajahnya dengan telapak tangannya.

"Kak Chaeyeon ada tempat favorit gitu gak, Kak? Tempat kalian pernah liburan bareng gitu misalnya?" tanya Chaeryeong.

Hangyul berpikir sejenak. Apa ke anyer ya? Tapi gak mungkin banget, Anyer itu lumayan jauh. Apalagi kalo Chaeyeon gak bawa mobil.

"Gue bakal usaha cari Chaeyeon. Lo sama Tante Seola gausah khawatir." kata Hangyul.

Chaeryeong menganggukan kepalanya "Makasih ya, Kak Hangyul."



"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
➀ true colors ㅡ hangyul,chaeyeon ✓Where stories live. Discover now