32

1.7K 323 27
                                    

Hangyul sedang menegak sekaleng bir nya sambil menikmati angin malam dari balkon apartementnya. Hangyul menghela nafasnya.

Sampai detik ini Hangyul masih belum mendapat informasi di mana Chaeyeon sekarang. Mungkin udah saatnya buat Hangyul pasrah aja, mungkin Chaeyeon memang butuh waktu sendiri.

Lagian kalo ketemu mau diapain juga sama Hangyul. Ngarep Hangyul balikan sama Chaeyeon? Nggak mungkin banget.

Tiba-tiba ponsel Hangyul berdering dan tertera nama Yangyang di sana. Hangyul mengerutkan keningnya, tumben Yangyang telfon? Biasanya sih kalo telfon sebatas urusan kantor aja?

"Halo, Yang?"

"Bang Bang Bang Bang!!!"

"Kenapa Yang? Jangan bikin gue panik dong!"

"Bang nama pacar lo Chaeyeon bukan sih?!"

"Iya! Kok lo tau????"

"Lo kenal Nakyung sama Renjun kan Bang?????"

"Iya kenal, temen kuliahnya Chaeyeon. Kenapa Yang? Kok nanya mereka?"

"Chaeyeon sekarang ada di Surabaya! Dia nginap di rumah Nakyung. Nah si Nakyung ini kan pacarnya Renjun. Renjun itu sepupu gue!"

"Anjir Yang??? Lo serius???"

"Dua rius Bang! Gue kirim ya alamatnya! Buruan ke sini! Nanti kalo lo udah nyampe telfon gue, masuk ke komplek ini harus pake akses."

"Gila Yang, makasih banget." kata Hangyul lalu mematikan telfon Yangyang.

Hangyul langsung melesat keluar dari apartementnya dan menaiki mobilnya menuju stasiun kereta api. Hangyul berencana untuk menaiki kereta malam ke Surabaya malam ini juga.

"Satu tiket ke Surabaya sekarang ada Mbak?" tanya Hangyul kepada petugas di loket.

"Maaf, Pak. Kereta jam 8 baru saja berangkat. Kalau mau nanti jam 12, Pak." jawab penjaga loket itu.

"Sial." umpat Hangyul pelan. "Yaudah, saya pesan satu." balas Hangyul.

Hangyul tak peduli. Yang terpenting adalah, ia bertemu Chaeyeon.

Chaeyeon sedang duduk di teras rumah Renjun sembari menunggu Nakyung yang masih ada di dalam. Tiba-tiba saja seorang pria keluar, ternyata itu si Yangyang itu, yang dari tadi ngeliatin Chaeyeon mulu.

"Eh, Chaeyeon. Mau pulang?" tanya Yangyang.

"Iya, tapi nunggu Nakyung sebentar." jawab Chaeyeon yang dibalas dengan anggukan Yangyang.

"Dari Jakarta juga ya Yeon?" tanya Yangyang.

"Iya." jawab Chaeyeon. Oh, dia anak Jakarta ternyata.

"Gak baik loh kabur, Yeon." kata Yangyang.

Gila, Chaeyeon merinding banget. Kok Yangyang bisa tau Chaeyeon kabur dari Jakarta?!

"Yangyang, pulang yuk." ajak Yireon yang tiba-tiba saja ada di teras.

"Ayo." ajak Yangyang. "Duluan ya, Chaeyeon. Sampai ketemu lagi."

Yireon tersenyum lebar ke arah Chaeyeon. "Pergi dulu ya, Chaeyeon. Dadah!"

Chaeyeon melambaikan tangannya ke arah Yireon, lalu ia bernafas lega. Akhirnya pulang juga ini manusia-manusia.

"Sorry yaaaa Yeon lama!!! Kuy!" seru Nakyung.

Chaeyeon pun membuntuti Nakyung berjalan kembali ke rumah Nakyung.

"Kyung, si Yangyang tunangannya Yireon itu aneh banget. Dari tadi ngeliatin gue mulu. Terus dia tau dari mana coba gue kabur?! Serem ah!" omel Chaeyeon.

"Hah masa sih? Nebak-nebak doang dia kali." balas Nakyung.

Mereka pun sampai di rumah Nakyung. Chaeyeon pun langsung berjalan menuju kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi. Lalu ia kembali ke kamar, mengganti pakaiannya dengan piyama dan tidur.

Nyatanya Chaeyeon tidak langsung tidur. Rasanya pikirannya menjalar kemana-mana. Dan ntah bagaimana, Chaeyeon memikirkan Hangyul.

Chaeyeon tak dapat berbohong kalau ia sangat merindukan pria itu, merindukan candaan pria itu, merindukan pelukan hangatnya, ia merindukan semua yang ada pada Hangyul. Tapi... Chaeyeon harus menghentikan semua ini. Ia dan Hangyul sudah berakhir.

"Pagi, Yeon." kata Nakyung ketika melihat Chaeyeon baru keluar dari kamar.

Chaeyeon mengucek kedua matanya. "Pagi." balasnya.

Chaeyeon melihat Nakyung sedang sarapan. Nakyung sudah rapi pagi ini. Pasti mau berangkat kerja.

"Hari ini ngantor, Kyung?" tanya Chaeyeon.

Nakyung mengangguk. "Lo di rumah sendiri dulu gak papa ya? Kalo mau makan masak aja di dapur, atau delivery juga bisa. Kalo ada tamu ngintip dulu, kalo lo gak kenal jangan dibuka. Oke?"

"Iya iya iya, bawel." balas Chaeyeon. "Kyung, besok siang gue pulang ya?"

Nakyung mengangguk sambil tersenyum tipis. "Iya. Kalo lo mau kabur lagi, rumah gue selalu terbuka lebar."

Nakyung mengambil tas jinjingnya lalu berdiri dari duduknya. "Pamit dulu ya Sayang, baybay!"

Chaeyeon mendengus lesu sambil menyantap sarapannya. Besok dia kembali ke Jakarta, artinya kehidupan sehari-harinya yang menyebalkan itu akan kembali.

Setelah selesai sarapan, Chaeyeon memutuskan untuk mandi. Karena ya gak enak lah numpang di rumah orang tapi jorok?

Setelah mandi dan mengganti pakaian, Chaeyeon memutuskan untuk nonton televisi di rumah Nakyung.

Tiba-tiba bel rumah Nakyung berbunyi, membuat Chaeyeon langsung terperanjat dan berjalan mendekati pintu. Chaeyeon ingat kata Nakyung, intip dulu siapa yang bertamu. Chaeyeon mengintip lewat jendela dan melihat seseorang yang sangat ia ingin hindari.





Lee Hangyul.







Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



hai semua.

tenang saja sekarang aku udah baik2 aja ohohoho dan aku akan tetap melanjutkan cerita ini apapun yang terjadi.

➀ true colors ㅡ hangyul,chaeyeon ✓Where stories live. Discover now