11

4.2K 687 23
                                    

Seoyeon menggebrak meja kantin yang diduduki oleh Chaeyeon. Chaeyeon menoleh ke arah Seoyeon dan Nakyung yang sedang menatapnya dengan horor.

"Ceritain." kata Seoyeon sambil duduk di depan Chaeyeon. Diikuti Nakyung yang duduk di sebelah Seoyeon.

"Apa?" tanya Chaeyeon pura-pura tidak tahu.

"Lo utang cerita sama kita berdua. Soal Kak Hangyul!" jawab Nakyung.

Chaeyeon menghela nafasnya. Padahal dia udah mati-matian buat melupakan kejadian itu.

"Dia mabok. Harusnya nelfon Kak Yohan, tapi malah nelfon gue. Ya gue nyamperin dia dong. Terus nganter dia pulang. Karena udah kemaleman gue nginep." cerita Chaeyeon.

"Widiiih anjay juga lo ya nginep di apartement cowok terganteng sefakultas!" balas Seoyeon.

"Terus terus lo pada ngapain aja? Gitu-gitu gak? Terus lo tidur sekasur gak sama dia???" tanya Nakyung dengan wajah penasaran.

Chaeyeon menjitak pelan kepala Nakyung. "YA NGGAK LAH. Gila apa lo. Gue tidur di sofa!"

Nakyung memanyunkan bibirnya. "Ya mana tau aja gitu..."

"Gitu doang?" tanya Seoyeon.

Chaeyeon mengangguk. Tentu saja berbohong. Padahal kan gak cuma itu aja.

"Yakin?" tanya Seoyeon lagi. "Lo jangan bohong sama gue, tukang kibul kok dikibulin."

"Iya iya iya!" balas Chaeyeon. "Gue ciuman sama dia."

"HAH?!!!!!!" pekik Nakyung dan Seoyeon berbarengan. Membuat Chaeyeon langsung menutup telinganya.

"Anjir anjir anjir anjir. Testimoni dong gimana rasanya!!!" balas Nakyung yang disambut pukulan dari Seoyeon.

"Kok bisa sih?!" tanya Seoyeon.

"Tiba-tiba dia nyium gue. Karena makin dalem ciumannya ya gue dorong dia." jawab Chaeyeon. "Terus sebelumnya dia bilang suka sama gue."

Nakyung menggebrak meja kantin. "Udah. Fix. Dia beneran suka sama lo."

Chaeyeon menggelengkan kepalanya pelan. "Kagak lah. Orang besoknya dia nggak inget."

"Orang mabuk itu orang paling jujur di dunia, Yeon." kata Seoyeon.

Chaeyeon mengacak rambutnya frustasi. "Aduh kalian jangan bikin gue tambah kepikiran dong..."











"HANGYOOOOOOOOOL." panggil Mamanya dari dapur.

Hangyul yang sedang menonton televisi di ruang tamu langsung menghampiri Mamanya.

"Kenapa Ma?" sahut Hangyul.

"Tolong anterin uang arisannya Tante Seola ke rumahnya ya? Sama ini ada kue juga." kata Mama.

Rumah Tante Seola? Berarti rumahnya Chaeyeon juga dong...

"Oh, yaudah." balas Hangyul sambil menerima amplop berisi uang tersebut dan kotak kue.

Mama tersenyum. "Tumben disuruh gak nyuruh balik?"

Hangyul terkekeh pelan. "Masa ngelawan Mama terus."

Mamanya Hangyul mengusap puncak kepala anak sematawayangnya itu. "Mama sayang banget sama kamu. Mama juga janji gak bakal maksa kamu buat ketemu Papa lagi."

Hangyul mengangguk sambil tersenyum. "Hangyul berangkat ya, Ma."






Selama menyetir di dalam mobil, Hangyul mikir, Chaeyeon apa kabar? Udah beberapa hari ini dia gak ketemu sama Chaeyeon. Terakhir ketemu ya waktu Hangyul mabuk.

Hangyul mikir mungkin karena jadwal kuliahnya aja yang gak samaan makanya gak ketemu. Tapi Hangyul coba LINE Chaeyeon kemarin, boro-boro dibalas, dibaca aja nggak.

Chaeyeon seperti... menghindari Hangyul.










Hangyul mengetuk pintu rumah Chaeyeon. Panjang umur, yang membuka pintunya adalah Chaeyeon. Chaeyeon sedikit terkejut ketika melihat Hangyul di sana.

"Eh Gyul, ngapain?" tanya Chaeyeon, mencoba terlihat senormal mungkin.

"Mau nganter titipan nyokap gue ke Tante Seola. Ini ada uang arisan sama kue." jawab Hangyul.

Chaeyeon mengangguk dan menerima amplop dan kue tersebut. "Oh gitu. Makasih ya."

Seketika atmosfer di antara mereka menjadi canggung. Hangyul bingung mau ngomong apa, Chaeyeon jadi keingat sama kejadian beberapa hari lalu.

"Udah gitu aja kan? Makasih ya. Kirim salam buat Tante Hani." kata Chaeyeon yang hendak menutup pintu rumahnya.

"Chaeyeon," panggil Hangyul.

"Ya?"

"Kita kenapa sih?" tanya Hangyul.

Chaeyeon mengerutkan keningnya. "Kenapa apanya?"

"Lo ngehindar dari gue ya?" tanya Hangyul.

Chaeyeon menggelengkan kepalanya. "Nggak ah."

"Bohong. Lo aja gak ngeread LINE gue kemarin." kata Hangyul.

"Gue ada salah sama lo? Apa waktu gue mabuk gue ada nyakitin perasaan lo? Kasih tau gue, Yeon." tanya Hangyul.

Chaeyeon menggelengkan kepalanya pelan. "Nggak ada apa-apa kok. Nggak ada yang menghindar juga."

"Udah kan Gyul? Gue tutup ya." kata Chaeyeon kalu menutup pintu rumahnya.



Meninggalkan Hangyul dengan sejuta kebingungannya.







Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
➀ true colors ㅡ hangyul,chaeyeon ✓Where stories live. Discover now