04 | 🥀 Pulang Bareng? ⚘

822 139 125
                                    

Pelajaran telah selesai sejak tujuh menit yang lalu. Kelas sebelas IPA satu yang ditempati Nata tampak lenggang dan cenderung sepi. Di sana hanya tersisa Si ketua kelas dan dua orang perempuan yang sedang mengerjakan tugas piket kelas, serta Megan dan Nata yang sudah menyangklong tas siap keluar kelas.

"Dek, lo pulang duluan aja ya. Soalnya gue masih ada rapat OSIS bareng Dara," kata Megan sambil melangkah beriringan dengan Nata.

"Jadi gue pulang sendiri, nih?" Sahut Nata terselip rasa tak terima. Masih anak baru, masing asing dengan suasana Jakarta, juga belum terlalu paham dengan orang-orang disini, sudah main ditinggal saja. Begini amat nasib Nata.

Megan menghentikan langkahnya, tepat saat keluar pintu kelas yang juga diikuti Nata di sebelahnya. "Ya iyalah adek-cu cayang," ujar Megan gemas.

Mencebikkan bibirnya, Nata mengalah. "Yaudah gue pulang sendiri," putusnya setengah hati, lalu melangkah meninggalkan Megan menunuju gerbang sekolah.

Di area parkiran sekolah, tampak empat orang laki-laki yang sedang  asyik mengobrol sambil duduk di atas jok motornya masing-masing. Ninja merah di duduki lelaki tampan bernetra hitam legam yang amat mempesona, Bima Angkasa Putra. Di sebelahnya ada ninja berwarna hitam yang di duduki lelaki blasteran Indonesia-Jerman, Bayu Alvaro Aditya--- alias Si playboy. Lalu sebelahnya lagi ada ninja Biru hitam yang di duduki lelaki berambut pirang, Angga Abyan Pranaja. Dan yang paling ujung ada ninja kuning hitam yang di duduki lelaki sedikit chuby namun tampan, Aldi Andrian Balder.

Mereka adalah empat serangkai sepergengan, dengan Bima sebagai ketua.

"Pengen gue santet Si Yudho Pranomo

Nata menatap Bima dengan wajah yang memerah menahan emosi. "Nggak! Sekali gue bilang gak mau! Gue gak----"

"Gak ada penolakan! Lo harus pulang bareng gue, atau kalau lo gak mau sih ya terserah. Tapi, lo bakal tau resikonya." Potong Bima cepat tanpa memperdulikan ucapan Nata.

Gue yakin, lo gak bakal nolak ajakan gue, lo pasti takut sama anceman gue. batin Bima terlampau percaya diri.

"Lo mau ngancem gue apa hah?!" sarkas Nata dengan nada nyolotnya.

Ekspektasi Bima gagal total, karena realitanya, Nata masih berani membantah. Dan sepertinya, Bima harus menyetok banyak-banyak kesabaran untuk menghadapi Nata.

"Ya, lo tau lah gue ini siapa? Dan kalo lo nolak ya? Gue bisa lah lakuin apapun itu ke elo," jawab Bima dengan seringai liciknya, yang mampu membuat bulu kuduk Nata berdiri seketika.

Karena tingkat keberanian gue yang menyusut, ditambah ngeliat lo yang tampangnya bad boy abis. Yah, gue cuman bisa pasrah, inget! Ini gue terpaksa, ter- pak- sa. Camkan itu! batin Nata pasrah.

"Yaudah!" ucap Nata lirih.

Bima menyunggingkan senyumnya, "Yaudah apa Nata?" Bima melirik Nata sambil mengedipkan satu matanya, ingin sekali Nata mencolok mata laki-laki di depannya ini.

Jangan ditanya dari mana Bima tahu nama Nata. karena yah, hanya untuk mencari informasi seperti ini, sangatlah mudah bagi seorang Bima.

"Bodo ah! Sok gak ngerti banget sih, bikin gue bete aja lo!" gerutu Nata sambil mencebikkan bibirnya sebal.

"Iya-iya, santai kali! Ngegas mulu sih lo kalo sama gue."

Tanpa permisi, Bima menggandeng tangan Nata menuju parkiran. Sontak, hal itu menimbulkan kehebohan dan desas-desus gosip di kalangan fanbase BIAVERS. Iya! BIAVERS, Bima Angkasa Lovers.

"Dih! Katanya gak mau pulang bareng?"

"Plin plan banget sih, tuh cewek!"

"Ihh, enak banget sih jadi Nata, digandeng My Prince Bima, jadi iri deh ... "

Because I Love You (Completed)Where stories live. Discover now