12 | 🥀 MeTa vs AnLis ⚘

390 62 48
                                    

Memilih kembali ke kelas, mata Nata masih sempat-sempatnya melirik ruangan paling pojok di barisannya. Kelas itu adalah sebelas IPS dua tempat bersarang Si tampan Bima. Ngapain sih, ini mata pakek nengok-nengok segala? Orangnya aja gak ada di kelasnya kok, udah fokus Nat! Fokus! Nggak usah mikirin tuh orang, batinnya mengomel.

Melanjutkan langkah memasuki kelas, baru saja Nata akan mendudukan pantatnya ke kursi, suara Ina lebih dulu menginstrupsi. "Abis ngerjain tugas, atau abis berantem sih lo?" tanyanya menyelidik, melihat pipi Nata memerah dan sedikit lebam, maybe?

"Abis kena tampar?" sahut Dara ikut bertanya. Nata menempati tempat duduknya sebelum menjawab. "Abis berantem dan abis kena tampar."

"Whatt?! Siapa yang nampar elo? Berani-beraninya dia nampar adek gue," Megan dengan marahnya bertanya pada Nata. Sorot mata Megan memancar penuh desakan agar Nata segera menjawab.

Menoleh menatap Megan, Nata memberenggut. "Gak tau gue. Yang jelas cewek bar- bar yang gak jelas!" Jawabnya sedikit ketus mengingat kejadian tadi.

Ina memajukan badannya, kepalanya berada persis di samping wajah Nata. Dia mengamati cap lima jari yang tercetak sempurna di pipi sahabatnya ini. "Kok lo bisa di tampar sih?" Tanyanya heran.

"Katanya gue ngerebut Si Bima dari dia," jawab Nata tanpa menoleh. Bahaya nanti, bisa-bisa bibir mereka bertemu kalau sampai Nata melakukan pergerakan sedikit saja. "Deket aja ogah! Apalagi ngerebut," tambahnya.

"Lo tampar balik gak?" Tanya Dara dengan raut keponya.

"Tadinya mau gue bales, cuman keburu si Bima dateng, tuh cewek juga bawa temen," jawab Nata lalu bertopang dagu dengan bibir mencebik.

Tangan Megan terkepal erat. "Kalo aja tadi ada gue, udah gue gampar balik tuh orang!"

Nata memberenggut. "Yaudah lah, udah terlanjur ketampar," jawabnya pasrah.

****

Pelajaran telah berakhir. Semua sibuk merapikan barang masing-masing, bahkan ada yang sudah berlarian meninggalkan kelas dengan sorak sorai gembira seakan habis menang lomba. Hanya tinggal beberapa siswa- siswi saja yang berada di dalam kelas. Mereka-mereka adalah jenis manusia yang malas berdesak-desakan dan jenis mahluk yang suka memanfaatkan keadaan. Iya, termasuk Rio, Galang, dan Rayhan. Mereka bertiga masih sibuk mojok memainkan gadget dengan memanfaatkan wifi sekolah.

Dara menyampirkan tas biru peach-nya. "Gue pulang duluan ya guys. Sopir gue udah lama nunggu di depan, kasian. Bye!" Dara melambaikan tangannya seraya melangkah keluar.

Beralih Ina yang berdiri sambil menenteng tasnya. Maklum, tas Ina bukanlah tas punggung. "Gue juga pulang duluan yak, pacar gue udah jemput," katanya dengan cengiran.

Megan dan Nata saling beradu pandang. Pacar? Yakin Ina punya pacar? Human mana yang mau dengan Ina, si siput lembek. Yah, walaupun Ina memiliki gingsul yang membuatnya terkesan manis ketika tersenyum. "Sape pacar lo?" Keduanya kompak bertanya.

"Sopir gue hehe, " jawabnya sambil terkekeh menampilkan gingsulnya. Itung-itung pamer Si Ina mah.

"Bangke!" Umpat Nata. Megan menoyor kesal kepala temannya itu.

"Udah ah! Gue mau pulang. Megan jahat," balas Ina. Dia berlalu meninggalkan Megan dan Nata dengan langkah dramatis seolah-olah manusia paling tersakiti. Ina drama queen!

Keadaan kelas yang semakin sepi membuat sepasang Kakak beradik Megan dan Nata se-segera mungkin meninggalkan kelas. Mereka berdua melangkah dengan santai menyusuri koridor sekolah sambil sesekali menyapa Kakak kelas yang masih asyik bercengkrama di depan kelasnya.

Because I Love You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang