16 | 🥀 Yes or No ⚘

362 33 42
                                    

Memasuki rumah, Megan langsung disuguhi tatapan tajam Nata. Mempercepat langkah, gadis itu berniat menghindari amukan Sang adik. Kalau sudah marah kegarangan Nata bisa mengalahkan anjing Doberman tetangga sebelah. Kebayang kan, gimana ganasnya? Megan sampai bergidik memikirkan hal itu.

"Kalo udah asik pacaran, lupa deh sama adiknya!" Sentak Nata membuat Megan menghentikan langkah. Gadis itu menyengir kaku, Nata masih melayangkan sorot laser mengerikan.

Menyenderkan kedua tangan pada pegangan tangga, Megan menjawab. "Darurat Dek, kan lo juga liat." Senyum sinis Nata layangkan pada Megan. Kebanyakan alasan!

"Iya, Darurat! Darurat pacaran!" Sahutnya terdengar ketus di telinga Megan.

Membuang napas kasar, Megan mencoba menjelaskan. "Pacaran apa'an? Gue kan tadi cuman nolong Nanda doang." Memang benar, kan? Kalaupun tadi tidak dipaksa Megan juga tak akan mau, sungguh.

Kalau sudah begini Nata sangat susah dibujuk. Sifat childish adiknya ini memang sedikit merepotkan, perkara kecil saja dibesar-besarkan. Satu lagi, apa-apa'an Nata ini! Megan saja tidak memiliki hubungan dengan Bayu, asal bilang pacaran saja. Memang Bayu menaruh perasaan pada dirinya, tapi kan Megan tidak memiliki rasa yang sama dengan Bayu. Dia bahkan menolak terang-terangan lelaki itu.

Menelan kasar kacang yang dikunyahnya, Nata membalas. "Seenggaknya lo ngomong dulu kek sama gue, maen tinggal-tinggal aja. Lagian tuh cewek juga gak kenapa-napa, berdarah juga enggak, lebay!" Iya, kan? Bahkan berdarah saja tidak, luka apalagi--- jadi kenapa harus seheboh itu?

"Ya ma'af, gue gak maksud buat ninggalin lo di sana kok. Keadaan yang mendesak gue," jelas Megan bersungguh-sungguh.

Tunggu--- Megan merasakan aura-aura kedengkian dari ucapan Nata. Dugaan Megan sepertinya tak salah, pasti adiknya ini mulai menyukai Bima. Dulu aja bilangnya nggak suka, ehh, sekarang malah cinta. Hati manusia sangat mudah sekali terbolak-balik. Semoga saja Megan tidak seperti Nata, jangan sampai nantinya dia menaruh hati pada Bayu.

"Bentar-bentar, kok gue ngerasa ada bau-bau kecemburuan nih disini," tambah Megan, mengibas-ngibaskan tangan layaknya menikmati aroma menyegarkan.

"Bau asem, bukan bau cemburu!" Wajah Nata semakin merah padam. "Udah-udah, sana deh! Balik ke asal lo!" Tambahnya kemudian melempar sandal rumahan yang dia kenakan kearah Megan.

Terbirit-birit Megan menaiki anak tangga menuju kamarnya. Tawa meledek Megan mengalun nyaring di telinga Nata membuat emosi Si cantik semakin membuncah. Memasukan segenggam kacang atom ke dalam mulutnya, Nata mengunyah brutal dengan satu tangan mencengkram kuat toples bening di pangkuannya.

Kakak rese enaknya diapain?

****

Kamar bernuansa biru silver tampak terkesan cool dengan aura laki-laki yang mendominasi. Di atas ranjang bergambar action figure Marvel, terlihat Si playboy sedang asyik memandangi smartphone-nya sambil sesekali menahan senyuman.

Entah kenapa setiap yang bersangkutan dengan Megan, Bayu hanya ingin menampilkan senyum karena hatinya yang tiba-tiba berbunga-bunga. Mungkin Megan memang membawa pengaruh besar untuk hati Bayu yang mendadak hanya menginginkan seorang perempuan saja. Hanya Megan--- Megan fransisca.

"Gue chat Megan deh," gumamnya lalu mulai mengetikkan jari-jemari di layar ponsel.

                                   To: Miss Gengsi💕
Ntar mlm gue jmput, jam 7. Ada yg mau gue omongin, PENTING!

Sepuluh menit Bayu mengirim pesan, namun belum juga ada balasan dari Megan. Jangankan dibalas, dibaca saja belum. Bayu frustasi menghadapi perempuan dengan gengsi setinggi langit macam Megan, sampai-sampai dia guling-guling di atas kasurnya berusaha meredam rasa kesal. Kenapa perempuan ini tak pernah menghargai usahanya, Bayu benar-benar tak mengerti dengan hati Megan.

Because I Love You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang