LS - 34

2.9K 215 100
                                    

Typo bertebaran

°

Happy reading

🍁🍁

Silaunya matahari yang menerobos celah tirai jendela sukses mengganggu tidur pemuda yang enggan bangun dari mimpinya mengeratkan pelukannya pada sang istri yang menjadikan dada bidangnya menjadi bantalannya

"Jungkookieee terlalu erat aku sulit bernafas" jimin berujar dengan suara paraunya tidurnya terganggu karena jungkook terlalu erat memeluknya.

Mata jungkook repleks terbuka mendengar jawaban jimin ia segera melonggarkan pelukannya lalu menunduk menatap jimin yang kembali tertidur pulas.

Kepala jimin terus ia kecupin dan mengelusi surai panjang jimin lembut membuat jimin semakin nyenyak dalam tidurnya.

"Eunggg" gerakan tangan jungkook terhenti saat erangan jimin terdengar oleh telingannya.

"Sstttt tidur lagi saja aku tau kau lelah"bisik jungkook pada daun telinga jimin kemudian melanjutkan usapannya disurai jimin.

Jimin menggeleng cepat lalu melepaskan diri dari rengkuhan jungkook dan langsung berlari kearah kamar mandi dengan tangan yang menutupi mulutnya

"Sayang ada apa? Jangan berlari" tegur jungkook seraya mengikuti jimin dari belakang.

Betapa terkejutnya jungkook melihat jimin yang tengah memuntahkan segala cairan kedalam wastafel

"YA TUHAN JIMIN" langsung memegang tekuk jimin memijatnya pelan.

"Huek...huek...hikss jungkook perutku rasanya sangat tidak nyaman" adu jimin saat setelah membersihkan wajah terutama mulutnya dari sisa muntahan itu.

Jungkook mengambil handuk kecil yang tergantung disamping wastafel lalu mengelap wajah pucat dan basah istrinya dengan tatapan cemas.

"Apa yang sakit katakan padaku?"tanya jungkook kali ini ia mengusap pipi jimin sayang.

"Perutku sangat mu... huek.... huekkk" jimin buru-buru berbalik sebelum menyelesaikan perkataanya kembali membungkuk memuntahkan cairan bening.

Baru saja akan membersihkan wajahnya tangan jimin ditahan oleh jungkook "biar aku membantumu?" Jimin tak menjawab namun membiarkan jungkook membantu membersihkan wajahnya. Rasanya lemas sekali hanya untuk bicara.

Jungkook dengan sigap memangku jimin yang tak sudah tak bertenaga membawanya keluar dari kamar mandi merebahkannya dengan hati-hati.

"Tunggu sebentar aku akan mengambilkan air untukmu"

Setelah itu ia berlalu keluar kamar berjalan kearah dapur dengan keadaan panik menyalakan kompor menaruh panci kecil yang sudah ia beri air.

Mendengar adanya kegaduhan dari arah dapur baekhyun yang baru saja keluar dari kamar buru-buru mengecek kearah suara.

"Ada apa jungkook" baekhyun bertanya seraya menghampiri jungkook.

"Eomma jimin muntah-muntah dan aku akan membuatkan sesuatu yang meredakan mualnya" ucap jungkook

"Tenanglah itu sudah biasa terjadi pada ibu hamil kau tak perlu cemas" baekhyun mengusap punggung jungkook pelan menenangkan pemuda karena ia melihat jungkook yang sangat terlihat khawatir.

"Benarkah?"tanya jungkook saat sudah merasa dirinya lebih rileks.

Baekhyun mengangguk dengan tersenyum "ya itu namanya morning sickness itu biasa terjadi pada awal kehamilan, sini biar eomma saja kau kembalilah ke kamar temani jimin" titah baekhyun sembari mendorong jungkook untuk keluar dari dapurnya.

LOVE SCENARIO (GS) [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя