Chapter 01 : Watches & Loan

78.2K 4.5K 485
                                    

      S I N F U L
--The Beginning--


*=*=*=*=*=*=*=*=*
O N E : WATCHES & LOAN

*=*=*=*=*=*=*=*=*


-An-Hee's POV-


"Lihat siapa yang masuk!" teriak salah seorang teman sekelasku yang kini melemparku dengan penghapus papan tulis. Penghapus itu tepat mengenai keningku, membuatku menggigit bibir bagian bawah untuk menahan rasa sakit karena lemparannya.

"Anak yang dibuang!" teriak yang lainnya dan seluruh kelas tertawa. Aku tidak bisa melangkahkan kakiku masuk kedalam kelas. Ini adalah tahun ketigaku berada di sekolah yang dengan lingkungan neraka ini. Tiada hari tanpa diolok-olok, tiada hari tanpa ditertawakan, dan tiada hari tanpa cemoohan.

"Kenapa aku dibuang yah?!" seru salah seorang teman sekelasku yang lain. "Padahal aku begitu manis! Ah! Betapa berdosanya diriku! Aku adalah monster! Raawwrr!!" sahut yang lainnya, lalu mereka tertawa lagi.

Bel sekolahan mulai berdering nyaring, semua siswa mulai masuk ke dalam kelas dan duduk di tempat duduk mereka. Begitu juga denganku, aku berjalan ke kursiku tapi aku tidak bisa duduk. "Harusnya kau itu ada ditempat sampah." ujar salah seorang anak perempuan yang duduk di depanku. "Hahaha! Kerja bagus Mi-Cha!" anak perempuan yang duduk di samping Mi-Cha memberikan applause, dan Mi-Cha tertawa puas.

Aku berusaha menarik tong sampah yang diletakkan diatas kursi dimana harusnya aku duduk itu turun, namun tidak berhasil. Seperti direkatkan dengan lem yang kuat, aku tidak bisa menariknya lepas. Beberapa kali mencoba tapi tidak berhasil juga. Beberapa menit kemudian guru wali kelas masuk untuk mengambil absen, ketika ia melihatku berdiri, ia menegurku,

"Song An-Hee, kenapa kau masih berdiri saja?" tegurnya.

"Ada tong sampah di atas kursiku." jawabku.

"Siapa yang menaruh tong sampah di kursi An-Hee?" tanya guru. Semua anak diam, keheningan dapat dirasakan menusuk kulit hingga ke tulang sendi. "Siapa yang menaruh tong sampah di kursi An-Hee?!" kini nada suara guru wali kelas menjadi tinggi.

"Tidak ada yang menaruhnya! Tong sampah itu mungkin berjalan sendiri dan menempati kursi An-Hee! Dia kan anak buangan." sahut salah seorang anak perempuan yang menggunakan rok lebih pendek dari yang seharusnya, ketika ia duduk pahanya terekspos secara sempurna.

"Kim Yoong! Jaga bicara mu!" seru guru wali kelas. Yoong mencibir kearahku dengan pandangan yang kesal. "An-Hee, pergilah ke ruang perlengkapan, mintalah kursi baru untukmu." Aku mengangguk dan menyeret kursiku itu keluar dari ruang kelas, lalu berjalan menuju ruang perlengkapan.

Ketika tiba di depan ruang perlengkapan, aku melihat penjaga sekolah sedang menyapu lantai koridor sekolah, "ada apa?" tanyanya. Aku menunjukkan kursiku dengan tong sampah diatasnya. "Teman-temanmu tidak pernah bosan menjahilimu, ya?" tanya si penjaga sekolah, kini ia membuka pintu ruang perlengkapan. "Kalau mereka bosan, aku pasti tidak akan begini susah" jawabku, dan penjaga sekolah itu terkekeh geli.

"Biar aku yang copot tong sampahnya" ujarnya. Aku membungkuk dan menyeret kursiku yang baru, masuk kembali ke dalam ruangan kelas. Guru wali kelas nampaknya sudah selesai mengabsen murid-murid, sehingga ketika aku masuk, dia sudah meninggalkan kelas.

"Sampah!"

"Anak iblis..."

Mereka mulai kembali berisik satu dengan yang lainnya. Mata mereka masih memandang ke arah ku dengan tatapan menghina. Tapi aku tidak peduli, aku tidak akan pernah peduli apa kata mereka. Aku menaruh tasku kedalam laci meja dan menopangkan daguku di tangan, sambil memandang keluar jendela aku berharap semua orang suatu hari ini bisa menderita dengan selayaknya.

SINFUL [ 1 ] Where stories live. Discover now