Chapter 13 : Confession & Confusion

47.4K 3.2K 231
                                    

S I N F U L
--The Beginning--

=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*
T H I R T E E N : CONFESSION & CONFUSION
=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*

[An-Hee]

"Soo An" panggil ku

"An-Hee" Soo An membalas ku dengan senyuman. Ia  kemudian memeluk ku dengan erat. "Soo An?" aku tidak mengerti kenapa Soo An memeluk ku seperti ini. "Aku begitu mengkhawatirkan mu, kemana saja kau, An-Hee?" tanya Soo An.

'Ah.. Aku juga tidak berangkat ke sekolah beberapa hari bukan..'

"M-Maafkan aku, Soo An" ujar ku. Soo An melepaskan pelukannya dan menatap ku, ia mengusap mata ku dengan ibu jarinya, "Aku begitu mengkhawatirkan mu, begitu juga dengan Kepala Sekolah" ujar Soo An. "Dia mengkhawatirkan ku?" aku mengulangi pernyataan Soo An. Soo An mengangguk, "Kau sudah absen beberapa hari bukan?". 'Memang benar aku sudah. Hanya saja, aku tidak menyangka seorang Kepala Sekolah akan mengkhawatirkan ku' ujar ku dalam hati. "Kau terlihat tidak baik, wajah mu penuh memar seperti ini. Apa yang terjadi pada mu, An-Hee?" tanya Soo An seraya menyandar dekat ke wajah ku. Aku mundur beberapa langkah saat wajah Soo An semakin dekat.

'Apa karena aku gay dan Soo An yang tampan kini membuat jantung ku berdebar-debar?'

"Wajah mu merah, aku yakin kau masih kurang sehat" ujar Soo An. "A-Aku baik-baik saja" jawab ku menggumam. Soo An tersenyum lagi lalu menatap ku. "Ku harapa noda merah di baju mu bukan noda darah" ujarnya. Aku menggelengkan kepala ku. 'Kau harus berboohong!'

"Ini bukan, hanya cat air" jawab ku

"Ku harap memang cat air" balas Soo An.

"Apa yang kau lakukan disini, An-Hee? Sudahkah kau pulang?" tanya Soo An. "A-Aku hendak membeli bingkai foto baru" jawab ku. "Bingkai foto?". "Ah, yang lama rusak dan aku ingin membeli yang baru" ujar ku. "Kau tidak keberatan kalau aku ikut menemani mu?" tanya Soo An. Aku menggelengkan kepala, "Tentu saja tidak!" jawab ku. 'Ah! Beruntung sekali aku bertemu Soo An, setidaknya aku tidak sendirian dan tersesat hingga aku terjebak dengan mafia lagi'

Aku dan Soo An melangkah masuk ke dalam toko itu, suara lonceng saat pintu toko terbuka, terdengar.

"Selamat datang" ujar pemilik toko. Aku menahan napas ku dan merenggut tas ku karena rasa takut mulai menyerang ku. Aku masih teringat dengan jelas, apa yang pernah ku lakukan di sebuah toko jam tangan. Dan setiap kali masuk ke toko lalu disambut seperti ini membuat ku canggung dan takut.

"An-Hee, ada apa?" tanya Soo An seraya mencengkram bahu ku dengan kedua tangannya, Seolah menahan ku dari kabur. Aku menggelengkan kepala ku. "Coba kau tunjukkan ukuran foto yang ingin kau ganti bingkainya" ujar Soo An lagi. "Haa.." aku menghela napas dan memberitahu diri ku sendiri bahwa semua akan baik-baik saja, Soo An bersama ku dan ini bukan paksaan. Aku ingin mengganti bingkai foto milik Gil dan membuatnya senang.

Aku mengeluarkan foto Hendrick dan menunjukkan foto itu ke pemilik toko. "Mari ke sebelah sini tuan" ujarnya. Ia membawa kami ke deretan bingkai yang ukurannya pas sekali dengan ukuran foto Hendrick.

"Wah, banyak sekali yang bagus" ujar ku. Soo An terkekeh geli dan menghampiri ku. "Ku rasa yang warna biru ini terlihat bagus" ujarnya. "Hmm... tapi ku rasa itu terlalu mencolok". "Hm..kalau begitu bagaimana dengan yang hijau?" ujar Soo An. "Yang hijau terlalu feminim bukan? Ini foto laki-laki". "Siapa tahu An-Hee ingin foto laki-laki yang ia sukai terlihat manis" ujar Soo An. Mendengar perkataannya, wajah ku serasa memerah. 'Ku harap ini foto Gil. Tapi sayangnya ini foto kekasihnya'

SINFUL [ 1 ] Where stories live. Discover now