Chapter 09 : Trap & Trapped

43.5K 3.2K 148
                                    

S I N F U L
--The Beginning--

=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*
N I N E : TRAP & TRAPPED
=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*

[An-Hee's POV]

Aku berjalan menyusuri terowong tua yang sudah tidak digunakan lagi. Setelah memutuskan untuk pergi dan lari dari rumah dan Gil, aku tidak tahu kemana aku harus pergi. Aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan setelah ini.

Aku berhenti dan menyibakkan kotoran yang berserakkan di tanah di terowong itu. Setelah cukup longgar, aku segera duduk dan melepaskan tas ku lalu memeluk lutut ku erat-erat. Malam ini begitu dingin, tangan ku terasa kaku dan beku. Perut ku mulai bergemuruh lapar setelah seharian aku tidak makan apapun.

Aku hanya diam dan memeluk lutut ku, seolah melindungi diri dari segela sesuatu yang jahat. Tapi sebenarnya dalam hati ku, aku benar-benar takut dengan keputusan yang ku ambil itu. Aku benar-benar ketakutan kalau-kalau aku malah terlibat masalah yang lebih serius. Bukan karena Gil tapi Ibu ku. Bagaimana kalau ibu begitu khawatir, bagaimana dengan sekolah ku? Apa yang harus ku lakukan setelah kabur seperti ini?

Tapi dilain sisi aku sudah benar-benar tidak sanggup lagi... Aku merasa begitu menjijikkan, seluruh tubuh ku bau...bau dosa yang begitu menyengat yang membuat ku merasa begitu sesak di dada. Aku menatap tembok terowongan yang begitu kusam dan kotor. Terowong ini seperti pantulan diri ku, begitu kotor dan lusuh. Mungkin dulu terowongan ini begitu bermanfaat, tapi setelah melihat dinding yang begitu banyak coretan dan sudut lain terowong yang berlumut dengan kubangan air yang keruh pasti membuat banyak orang mengurungkan niatnya untuk lewat sini, hingga akhirnya terowongan itu sepenuhnya ditinggalkan. Begitu juga dengan ku, mungkin dulu aku bisa begitu bangga pada diri ku sendiri, bangga untuk dipuji Ibu, lalu cukup bangga untuk mengatakan aku 'bersih' tapi... Lihat sekarang, bagaimana kotornya diri ku! Badan ku saja menggigil dan gemetar karena kotornya tubuh ku. Hingga aku rasa aku sudah tidak kembali kepada mereka semua. Meski aku menyanyangi ibu, aku hanya seorang pemuda pengecut yang tidak tahu balas budi. Meski aku menyukai Gil, aku hanya sebuah mainan baginya yang tidak akan pernah ia tatap dengan pandangan penuh arti...

Aku memejamkan mata ku dan mengatakan pada diri ku sendiri bahwa ini adalah yang terbaik, bahwa aku lebih baik seperti ini. Lalu saat waktu sudah menghapus keberadaan ku, maka aku juga akan menghilang. Lebih baik aku segera diadili Tuhan dan mendapatkan hukuman yang setimpal.

Aku merendahkan posisi duduk ku lalu kembali mengamati dinding terowong yang kotor itu. Tidak ada cahaya di terowong gelap itu, yang ada hanya kegelapan di setiap sudut. Hanya cahaya lampu dari luar yang menyorot sedikit ke dalam terowong saja.

Di saat hening seperti ini, pikiran ku melayang ke beberapa hal yang lain. Seperti kenapa aku mencium Hyun-Shik... Ah, ya aku belum mengatakan apa-apa soal itu. Tapi sebelum itu aku menyadari sesuatu, ciuman ku dengan Hyun-Shik sudah terhapus, lalu digantikan dengan ciuman Gil yang membuat aku kehilangan seluruh tenaga ku. Dia begitu kasar, tapi ketika bibir ku dan bibirnya bersentuhan, aku merasa hal yang ia lakukan dan yang ku lakukan adalah hal yang paling benar.

Terkadang aku tidak tahu kenapa aku begitu menikmati sentuhan Gil. Terkadang aku begitu merindukannya. Hanya saja, aku seorang  pengecut. Aku begitu ketakutan ketika Gil meremas ku begitu kuat, aku takut terluka tapi aku menginginkan luka dan sensasi yang ia berikan.

Aku memeluk lutut ku lebih erat, menghentikan tubuh ku yang menggigil karena udara malam yang dingin yang menusuk hingga ke rusuk. Aku membayangkan betapa bahagia hidup ku jika aku tidak terlibat semua perkara ini. Mungkin saat ini aku sudah berada di dalam selimut yang hangat dan segelas susu coklat panas sebelum tidur. Tapi lihat kenyataannya, aku malah berbuat dosa.

SINFUL [ 1 ] Where stories live. Discover now