Chapter 12 : Hendrick & An-Hee

58.7K 3.2K 135
                                    

S I N F U L
--The Beginning--

=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*
T W E L V E : HENDRICK & AN HEE
=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*

[An-Hee]

Aku membuka mata ku dan berkedip beberapa kali. 'Uhh...badan ku rasanya sakit sekali...' gumam ku dalam hati. Aku memalingkan tubuh ku, terkejut mendapati dada bidang yang di samping ku. Aku mendongak ke atas untuk memandang Gil. Baru kali ini aku melihatnya tidur. Dengan hati-hati aku meletakkan tangan ku di pipinya. 'Dia benar-benar tampan..' gumam ku lagi dalam hati. Alisnya tebal, garis wajahnya tegas, lekuk bibirnya indah. Bayangan ku tentang Gil hanya sebatas bisnisman muda yang kejam. Sulit dipercaya dia adalah boss mafia, ditambah lagi dia boss dari mafia yang cukup punya andil.

            Aku bangun dari tidur ku dan terduduk diatas diatas tempat tidur. Beberapa detik kemudian, aku memeluk lutut ku dengan wajah yang mungkin semerah tomat masak. Membayangkan apa yang ku lakukan semalam bersama Gil.. Aku mengerutkan bibir ku seraya menatap Gil yang tertidur. "Dasar mafia mesum" gumam ku pelan. Aku menyisirkan jari ku di rambut ku dan menatap dinding putih bersih di kamar itu.

'Kenapa aku malah begitu senang padahal aku sudah melakukan dosa...?'

Ini hal yang salah bukan? Tapi kenapa aku merasa begitu bahagia? Bagaimana ini...Aku benar-benar takut pada diri ku sendiri.

Aku menatap tangan ku yang gemetaran, lalu merasa benar-benar ketakutan.

Bukankah aku sudah melakukan dosa besar? Bukankah aku begitu kotor? Bagaimana ini... Apa yang harus ku lakukan, kenapa aku merasa senang...Kenapa aku ingin tertawa karena aku begitu kotor? Apa yang terjadi pada ku...—

Sebuah lengan yang kuat menarik ku jatuh kembali ke tempat tidur. Aku tidak mampu berkedip maupun bernapas. Aku hanya diam dan membelalakan mata ku, tanpa alasan yang jelas aku tidak bisa berhenti gemetar.

Tubuh yang besar, kuat dan gagah itu beringsut mendekati ku, lalu sepenuhnya berada diatas tubuh kecil ku. Gil menggunakan lengannya untuk menopang beratnya di kasur. Ia menatap ku dengan mata hijaunya yang tajam lalu menggesekkan bibirnya di bibir ku. Tidak lama gesekan itu berubah, ia menjilat bibir ku, lalu berubah lagi, ia melumat bibir ku, kemudian menghisapnya dan terakhir mempermainkan lidah ku dengan lidahnya yang hangat.

"Mmhm.."

Aku menangkupkan kaki ku di pinggulnya yang kuat, lalu dengan cepat mengunci kaki agar aku tidak lepas darinya.

"Mmhm...Amm.."

Aku mendesah setiap kali Gil menggigit pelan bibir ku lalu memutar lidahnya, bermain seperti anak kecil dengan lidah ku. Ia melepaskan ciumannya untuk berapa detik dan menghantamkan bibirnya lagi ke bibir ku.

            Sesuatu yang lain merespon gairah yang Gil berikan pada ku. Aku menatapnya dan membuka mulut ku, "Gil..." panggil ku. Gil tidak merespon ku, tetapi sibuk mencumbu leher ku. "Ahh..J-Jangan" ujar ku, mencoba mendorong tubuhnya. Gil menggigit leher ku dan menjilat bekas gigitannya. "Mhhmmm..." Gil menarik turun selimut yang menutupi dada ku yang juga memberi jeda antar kulitnya dengan kulit ku. Setelah berhasil membuat ku telanjang lagi, ia meraba kulit ku dengan lidahnya dan menghisap puting ku. "Nhhnn..ahh" Aku meremas rambutnya setiap kali ia menghisap puting ku.

'Kalau dia tetap melanjutkan ini, bisa-bisa aku akan orgasme lagi!'

"Heh... lihat siapa yang mesum pagi-pagi seperti ini" ujar Gil, seraya membelai ereksi ku dengan tangannya, lalu menggerakan tangannya dengan cepat

SINFUL [ 1 ] Where stories live. Discover now