Chapter 10 : Mogillevichi & V.O.L

48.1K 3.7K 306
                                    

S I N F U L
--The Beginning--

=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*
T E N : MOGILLEVICHI & V.O.L
=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*

[Hyun-Shik]

Aku melepaskan sabuk pengaman mobil dan membuka pintu mobil dengan segera. Begitu aku bebas, aku mencoba berlari menghampiri gerombolan pria yang menyeret An-Hee. "HYUN-SHIK!!" seru kakak. Ia berlari mengejar ku dan berhasil menghentikan langkah ku. "Kak! Lepaskan! Itu teman ku!" seru ku seraya menunjuk ke arah An-Hee. An-Hee diseret secara paksa oleh beberapa pria, kemudian seorang pria lainnya menghampiri mereka. "KAK! LEPASKAN!" teriak ku keras, 'Aku harus menyelamatkan An-Hee!'

Kakak hanya diam dan memandang gerombolan pria yang menyeret An-Hee bersama mereka. "Kau tidak boleh kemana!" bentaknya. Ia menarik ku kembali ke mobil, "Lepaskan! Kak! Dia tempat ku! Dia dalam bahaya!" protes ku. "Kali ini aku tidak bisa membiarkan mu pergi menolongnya! Kau akan pulang dengan ku!" ujar kakak. Kakak berhasil menyeret ku kembali masuk ke dalam mobil "Kak! Kenapa kau begitu jahat!?" Aku memukul kaca jendela mobil, kakak masuk ke dalam mobil dan segera menghidupkan mesin mobil. Raut wajahnya berubah sejak ia melihat kejadian tadi.

"Dengarkan aku, Hyun-Shik...Kau boleh melakukan apapun, tapi tidak untuk hal yang satu itu. Kita akan pulang ke rumah. Kakak akan menghubungi polisi dan memberitahu mereka soal teman mu" ujar kakak seraya membelai kepala ku. Aku hanya dia dan menahan air mata ku. Aku begitu khawatir, An-Hee dalam masalah, sudah beberapa hari ia tidak ke sekolah, sekarang aku menemmukannya tapi aku malah tidak bisa berbuat apa-apa.

"Hyun-Shik.." kakak menghentikan mobilnya lalu memeluk, "Maafkan aku, tapi kalau terjadi sesuatu pada mu, aku tidak akan bisa memaafkan diri ku" ujar kakak. "Kak... tolong selamat An-Hee... Dia teman ku yang berharga" ujar ku, membenamkan wajah dalam pelukan kakak. Kakak mengangguk, "Aku berjanji, aku akan"

Kakak kembali melaju dengan cepat melewati beberapa blok bangunan apartemen. Aku masih belum tenang meskipun kakak sudah berjanji. 'Apa yang terjadi pada mu, An-Hee?' pikiran ku masih terbayang-bayang sosok An-Hee yang tampak begitu pucat dan lusuh. 'Mengapa ia diseret oleh orang-orang seperti itu?' Aku mencoba memutar otak ku, dengan alih-alih untuk membuat ku tenang. Tetapi sayangnya tidak satupun alasan cukup masuk akal untuk menjelaskan kenapa mereka memperlakukan An-Hee sperti itu.

            Kakak menghentikan mobil dan mematikan mesin mobilnya. Aku melepaskan kait sabuk pengaman dan memeluk tas ku erat. "Hyun-Shik, pulang dan istirahatlah. Kakak berjanji akan menyelatkan teman mu" ujar kakak. "Kak...tolong beri aku kabar saat kakak berhasil menyelamatkannya. Ku mohon, mau kan?" Kakak menganggukkan kepalanya. "Tentu saja. Sekarang pulanglah. Kau pasti lelah dan jangan lupa kerjakan tugas rumah mu" ujar kakak. Aku membuka pintu mobil itu dan berjalan masuk ke teras rumah. Kakak menyalakan mesin mobil lagi, lalu melaju dengan cepat hingga belokan pertama ia menghilang.

***

[GILBERT]

Aku menekan tombol terima pada ponsel ku dan menempelkan ponsel ku di telinga.

"Ada apa Myeong-Shik?" tanya ku. Penelpon itu adalah anak buah ku sendiri.

"Boss! Saya tahu dimana bocah itu berada!" jawab Myeong-Shik. Aku bangkit dari kursi ku dan berjalan sampai ke jendela besar yang menghadap keluar di ruangan ku.

"Dimana dia sekarang?!"

"Bocah itu bersama Jeong Hyeok, leader dari VOL. Saya tidak tahu apa yang dia lakukan hingga Jeong Hyeok bersamanya. Hanya saja, mereka menyeretnya bersama gerombol VOL lain"

SINFUL [ 1 ] Where stories live. Discover now