Chapter 21 : END OF THE BEGINNING

61.2K 3.4K 397
                                    

S I N F U L
--The Beginning--

=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=
T W E N T Y O N E : END OF THE BEGINNING
=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=

 DEDICATED TO EVERY READERS OF THIS STORY.

2 Bulan kemudian—

[An-Hee]

Gil menggendong ku dan mendudukkan ku diatas tempat tidur, lalu menyelimuti kaki ku dengan selimut dan duduk di pinggiran tempat tidur. Sejak kejadian beberapa bulan lalu yang membuatku begitu ketakutan, Gil memberikan lebih banyak perhatian untuk ku. Ini membuat ku geli, tapi aku menghargai kebaikannya. Meskipun ia berdarah dingin, tapi ia tidak memperlakukan ku dengan dingin. Mungkin kini Gil dan aku ada dalam kondisi yang sering disebut 'mutual love'

Aku tidak peduli bagaimana tanggapan orang tentang Gil, mereka hanya tahu salah satu sisi dari dirinya saja, aku tahu dengan pasti dia adalah pria yang baik.

"Bagaimana punggung mu?" tanya Gil. Aku tersenyum lemah, "Sudah tidak lagi sakit" jawab ku. Gil mengangguk dan ia menatap ku.

"Aku harap luka di tangan mu ini juga segera sembuh" ujar Gil, ia mengambil tangan ku dan menatap tangan yang diperban itu.

"Gil.. apa yang terjadi pada sekelompok orang yang mencelakai orang-orang disini?" tanya ku.

Gil tidak bercerita apapun sebelumnya, mungkin karena kondisi fisik dan mental ku masih belum cukup kuat. Berkat Johnson, setelah dua bulan menjalani terapi dan menenangkan diri, aku mampu mengatasi rasa takut dan depresi ku.

"Mereka sudah ku habisi...tidak terkecuali" ujar Gil. Matanya tidak menyiratkan keraguan atau kebohongan dalam ucapannya. "Mereka meninggal?" tanya ku. Gil mendekatkan wajahnya ke wajah ku, perlahan ia menempelkan bibirnya dan mengecup ku.

"Apa kau takut?" tanya Gil.

"Tidak, aku tidak berpikir aku takut" balas ku

Gil mengecup bibir ku lagi dan melumatnya. Aku ingin sekali memeluknya, tapi dengan kondisi tangan seperti ini, ku rasa aku harus bersabar.

"Kau pikir aku berdosa karena menghabisi mereka? Apa aku kotor, An-Hee?" tanya Gil. Kini ia menggunakan lidahnya dan menjilat leher ku. Napas hangatnya menggelitik kulit ku dan meninggalkan sensasi aneh yang sudah lama tidak kurasakan.

"Mhnm..."

Gil menarik dirinya dan menatap ku, beberapa detik kemudian ia beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju ke lemari pakaiannya, mengeluarkan sekotak kayu lalu membawanya ke tempat tidur.

"Apa itu?" tanya ku heran.

"Sesuatu yang bagus" jawab Gil. Ia mengambil borgol dan menatap ku dengan tatapan menggoda miliknya.

"L-Lagi..lagi-lagi.." gumam ku sedikit malu. Aku tahu apa yang ia inginkan.

"Ini mencegah mu dari gerakan yang tidak perlu, jadi tangan mu akan baik-baik saja" ujar Gil. Ia mendekati ku dan mengunci borgol itu dipergelangan tangan ku.

Gil tersenyum lalu mengangkat dagu ku dan mendekatakan wajahnya ke wajah ku. Perlahan bibirnya menyentuh bibir ku lalu melumat bibir ku. Aku merasakan tubuh ku mulai naik suhunya. Mungkin sudah cukup lama Gil tidak menyentuh ku.

Aku ingin disentuh olehnya lebih lagi...—

"Mhmmm..."

Gil menghisap lidah ku, sesekali berdansa di dalam rongga mulut ku. Lidahnya mengajak lidah ku bermain, keluar dan masuk.

SINFUL [ 1 ] Where stories live. Discover now