Chapter 06 : Pleasure & Fingers

54.4K 3.4K 195
                                    

S I N F U L
--The Beginning--

=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*
S I X : PLEASURE & FINGERS
=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*

[GILBERT's POV]

"Bagaimana? Apa kau menikmati vibrator yang ku taruh di lubang mu?" tanya ku. Myeong-Shik tidak menjawab, matanya sembab dan wajahnya terlihat lelah. Selangkangannya basah karena air maninya yang juga membasahi lantai. 

"Young Jo, bawa Myeong-Shik dan bantu dia membersihkan diri" perintah ku seraya menarik vibrator keluar dari dalam lubang anus Myeong-Shik

"A-..Ah!!" pekik Myeong-Shik dan langsung terduduk lemas. Young Jo mengangkat Myeong-Shik dan menggendongnya keluar.

"Boss, ada telpon untuk ada dari Alessio" 

Aku mengangkat alis ku heran dan menerima telpon yang disodorkan oleh anak buah ku. 

"Kau memang pria sejati, Gil..Gilbert" ujar Alessio dengan suara paraunya sambil tertawa. 

"Pintar sekali diri mu, bajingan. Menggunakan Robby ku tercinta untuk menjatuhkan ku. Aku tak akan bisa meragukan semua ide busuk dalam otak udang mu itu, bisakah aku?" balas ku, berjalan mendekati sofa panjang dari kulit macan itu dan menyandarkan diri.

"Bawakan aku rokok" pinta ku kepada anak buah ku. Mereka mengangguk dan mengambil rokok ku keluar. 

"Aku tak menyangka kau akan membunuh Robby seperti itu Gilbert"

"Hahaha! Setelah pengkhiatannya, aku masih membiarkan ia hiup? Yang benar saja, Alessio. Kau memelihara berapa banyak sampah disana?"

Alessio mendengus pelan, "Itu baru permulaan saja Gilbert. Setelah kau membunuh sahabat mu, lain kali aku akan memastikan kau membunuh kekasih mu" ujar Alessio, dari nada bicaranya ia kedengaran sedikit kesal. 

Anak buah ku datang membawa rokok ku dan menyulutnya, lalu sambil tersenyum licik dan menyilangkan kaki, "Ah, lakukan apa yang bisa kau lakukan. Dengan senang hati aku akan meladeni mu Alession, meskipun aku akan membunuh kekasih ku sendiri" balas ku

"Kau masih menginginkan semua saham dan hak milik perjudian di Las vegas?" tanya Alessio. "Tentu saja, aku menginginkan surga dunia itu. Apa kau berubah pikiran? Setelah membunuh Don Martinez dan merampas kepemilikannya?"

"Apa maksud mu, Gilbert? Aku takut akan apa? Hah! Bajingan busuk seperti mu? Jangan bercanda, aku tidak akan pernah berubah pikiran. Aku hanya memastikan apa kau masih berniat untuk memiliki semua surat saham di sana atau tidak"

Aku meniupkan asap rokok ku keluar dari mulut dan tersenyum, "Kalau begitu kau adalah hewan buruan ku berikutnya Alession. Lebih baik kau berhati-hati otak udang."

Tut....tut....tut...

Panggilan pun terputus—

"Siapkan mobil, aku akan mengunjungi Sung-Ho hari ini" perintah ku pada anak buah ku dan mereka bergegas turun ke lantai bawah, menyiapkan mobil ku. Aku beranjak dari sofa dan menunggu anak buah ku menyiapkan jas dan mantel ku. 

Setelah siap, aku masuk ke dalam mobil diikuti dengan anak buah ku yang lain. 

Perjalanan dari perusahaan ke tempat Sung-Ho memakan waktu 30 menit lamanya. Tempatnya cukup terpencil, tapi semua kegiatan pasar gelap, penyelundupan dan transaksi manusia berlangsung di sini. 

Mobilpun berhenti di sebuah rumah tua yang memiliki halaman kotor dan berantakan. Aku turun dari mobil sambil membetulkan mantel ku rapi. Lalu berjalan masuk ke dalam rumah Sung-Ho. Bau minuman keras dan Sake Jepang tercium tajam. Ruang depan yang pengap dengan sejumlah wanita protistusi yang tergeletak dilantai tanpa busana. 

SINFUL [ 1 ] Where stories live. Discover now