Chapter 05 : Jealousy & Pussy

58.4K 3.6K 256
                                    

S I N F U L
--The Beginning--

=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*
F I V E : JEALOUSY & PUSSY
=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*=*

[An-Hee's POV]

Gil menarik wajahnya yang terlalu dekat dengan wajah ku lalu mengangkat dagu ku dan mengamati ku. "Kau sering sekali melakukan hal seperti ini" ujar ku karena merasa tak nyaman dipandangi oleh Gil.  "Ketika melihat ekspresi dan wajah mu, aku baru mendapatkan ide, apa yang harus ku lakukan dengan bocah jalang seperti mu" balasnya sambil tersenyum. Mendengar perkataannya yang kasar aku menghalau tangannya hingga ia melepaskan tangannya dari wajah ku.

"Aku bukan jalang" ujar ku, marah.

"Oh? Lalu kalau kau bukan bocah jalang, lalu kata apa yang tepat untuk mendeskripsikan mu?" tanya Gil.

"Kau tidak perlu repot-repot mencari kata ganti untuk ku" balas ku, kini kami saling beradu pandang. Sebenarnya aku takut untuk menatap matanya yang tajam dan garang itu. Tapi disisi lain aku juga terpesona dengan mata hijau seperti batu pertama mahal yang indah.

Gil menarik leher ku dan sekali lagi wajah kami begitu dekat. Hingga aku bisa merasakan napasnya dan hidung kami yang saling bersentuhan lembut.

"Kenapa kau tidak menyerah dan menurut saja?" tanya Gil. Suaranya berubah, ia bicara dengan mendesah. Membuat telinga ku bergidik pelan mendengar suaranya yang lembut dan mengundang napsu itu.Lalu sebelum aku memberikan jawaban, Gil sekali lagi melumat bibir bagian bawah milik ku dan menggigit bibir ku pelan. Tidak berhenti dengan menggigit ku pelan, ia juga menyelipkan lidahnya, masuk menembus rongga kecil mulut ku.

Baru pertama kalinya dalam seumur hidup ku—bercumbu seperti ini benar-benar membuat ku tak berdaya. Rasanya begitu nikmat hingga seluruh tubuh ku kehilangan tenaganya. Yang bisa ku lakukan hanyalah merintih di dalam mulut Gil setiap kali ia bergulat dengan lidah ku.

"Boss"

Seorang pria yang memanggil nama Gilpun memecahkan ciuman kami. Gil melepaskan bibirnya dari bibir ku dan menoleh ke sumber suara. Pria yang sama yang mengantar ku dan mencekik ku berdiri di ambang pintu ruang makan.

"Ah, aku mengerti" balas Gil, sambil mengangguk.

Aku tidak tahu apa yang dimengerti oleh Gil hanya dengan panggilan saja. Pria itu tidak mengatakan apa-apa, bukan?

"Sepertinya kita tidak bisa melanjutkan makan malam kita. Sayang sekali bukan?" ujar Gil, ia mengeluarkan dompetnya dan menarik keluar 4 lembar 5,000 won dari dompetnya.

"Untuk hari ini" ujarnya lalu menyelipkan uang tadi di kantong baju seragam milik ku.

Aku hanya diam menatapnya heran. Tunggu dulu...

"Ada apa, An-Hee?" tanya Gil seraya memasukkan dompetnya kembali.

"Kita sudah...selesai?" tanya ku dengan hati-hati, tidak menjawab pertanyaan Gil. "Ya, kita sudah selesai. Kau boleh pulang" jawab Gil.

Yang benar saja!

"Tunggu!" aku berseru sambil mencengkram tangannya, menghalanginya dari berjalan menjauh dari ku. Gil berbalik tanya mengatakan apapun. "K-Kau bilang aku dibayar untuk...menjadi...tempa—"

"Ya, memang benar dan aku sudah puas dengan mu, jadi pulanglah sebelum aku berubah pikiran dan menghajar mu" balasnya memotong perkataan ku.

Perlahan aku melepaskan cengkraman ku dan menatap Gil untuk sesaat. Matanya tidak menyiratkan keragu-raguan. Aku memang sudah melakukan tugas ku hari ini dan tatapannya mempertegas hal itu.

SINFUL [ 1 ] Where stories live. Discover now