[7] drunken sailor

687 115 59
                                    

Namjoon kembali ke dalam mansion untuk mendapati Taehyung yang kesulitan untuk mengangkat Wendy. Wanita tersebut kian memberontak meneriakkan sesuatu seperti 'Tidak! Aku tidak ingin pindah!' tiap kali Taehyung mencoba untuk mengangkat tubuh sang putri agar bisa kembali ke kamarnya. Taehyung malang beberapa kali harus mendapat pukulan dan tamparan oleh Wendy yang kini berbicara melantur akibat pengaruh alkohol yang ia minum.

"Sang putri tak bernah bersikeras seperti ini," Taehyung menghela napas saat Namjoon terlihat dalam jarak pandangnya. Wendy kembali berbaring di sofa dan mengangkat tangannya untuk menutupi penglihatannya dari kilau lampu. Segera saja Taehyung melepas jas serta melonggarkan ikatan dasi yang mencekik lehernya. "Bukankah seharusnya ia tak sadarkan diri setelah meneguk begitu banyak alkohol?"

Namjoon berjalan ke arah meja dimana botol alkohol yang hampir habis isinya kini terletak dan mengangkatnya. Botol bening dengan tutup abu-abu tersebut hanya satu dari sekian banyak botol dengan stiker brand yang bertuliskan suatu kata menyerupai kata 'bajika' yang tersimpan dalam kabinet minuman keras di Eden.

"Wah~" Wendy menggerakkan kelima jarinya perlahan. Ia terlihat begitu kagum akan mengapa jarinya dapat bergerak.

"88.8% alkohol," Namjoon bergumam pada dirinya sendiri. "Ia cukup kuat."

"Percuma saja ia kugendong," Taehyung menggumam. "Ia hanya akan memberontak dan menjatuhkan dirinya lagi."

Namjoon meletakkan kembali botol tersebut ke atas meja, membiarkan keesokan harinya akan di bawa kembali ke dapur oleh salah seorang pelayan. "Jadi ia adalah orang mabuk yang menyusahkan, ya?"

"Dan manja."

Namjoon menyingsingkan lengan bajunya. "Apa yang ia biasanya akan lakukan ketika mabuk?"

"Tak banyak," Taehyung mencoba untuk menerawang kembali ingatannya. "Sudah lama ia tidak minum. Biasanya ia hanya akan bersikap manja, dan terkadang bicara melantur. Kemudian tenaganya akan habis dan ia akan jatuh tertidur."

"Apakah ia akan ingat apa yang ia lakukan saat mabuk?"

"Biasanya tidak," Taehyung mencoba untuk mendekati Wendy yang kini cekikikan seperti anak kecil. "Ayo tuan putri, aku akan membawamu ke kamar." Ia kembali mencoba untuk menarik tangan Wendy yang segera saja menampar wajah Taehyung. Lagi.

"Tidak mau!" sergah Wendy. Kali ini Taehyung terhuyung ke belakang.

Wendy yang melihat Taehyung terhuyung akibat tamparannya membelalak seakan-akan ia tersadar dari mabuknya. Terlihat jelas bahwa sang putri panik dan segelintir ketakutan muncul di wajahnya karena ia baru saja menyakiti Taehyung. Wendy berjalan mendekati pria yang kini meringis kesakitan dan perlahan-lahan mengusap pipi Taehyung. "Taehyung sayang~ Maafkan aku~"

Taehyung yang kaget dengan tindakan spontan Wendy segera menjauhkan dirinya. "Jangan khawatir, Yang Mulia." Taehyung mencoba untuk tersenyum walaupun bercak merah terlihat jelas di pipinya. "Aku baik-baik saja."

"Pipimu memerah~"Wendy cegukan. Taehyung dapat melihat semburat merah di pipi Wendy dan matanya sendu. "Merah seperti bunga mawar~"

Taehyung tersenyum canggung. "Kita harus segera membawanya ke kamar." Pria tersebut menatap Namjoon yang kini masih melihat Wendy dengan bingung.

"Apakah kau tahu?" Wendy kembali cegukan. "Mawar tertua di dunia ada tumbuh di Katedral Hildesheim di Jerman~ Aku dan Kino pernah mengunjungi katedral tersebut, namun sayang kami tak bisa berfoto—"

Badan Wendy mulai lunglai dan ia hampir saja terjatuh jika Taehyung tak segera menangkapnya. Namjoon menghampiri dan membantu Taehyung yang memiliki keterbatasan gerak akibat posisi canggungnya menahan Wendy.

of Lace and Velvet || {btsvelvet/bangtanvelvet; Wendy x rap line}Where stories live. Discover now