[32] house of saccharine

610 87 39
                                    

Silahkan cek characters' introduction di chapter baru [0] guidance yang baru saja di update sebelum chapter pertama yakni [1] chamber of flowers. Terima kasih!

_

_

Hujan turun sangat deras di Narai pada hari ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hujan turun sangat deras di Narai pada hari ini. Begitu juga petir dan kilat yang bermunculan seakan-akan membentuk suatu dialog di langit. Dan di sanalah sang Raja kini berada, dengan iringan tiga mobil, kini ia berada di depan kandang monster. Ia yakin sekali Miyoung akan membunuhnya jika sang istri tahu bahwa Yunho mengunjungi Jaehyun tanpa sepengetahuannya.

Maka ia memberi titah bahwa tak ada seorang pun yang boleh mengeluarkan sepatah kata pun mengenai kunjungannya kali ini.

Jongin yang terkejut dengan kedatangan sang Raja secara tiba-tiba mau tak mau harus membukakan pintu masuk walaupun ia enggan setengah mati. Entah apa yang akan pria paruh baya itu lakukan pada Jaehyun nanti dan Jongin tak sanggup untuk memikirkannya.

"Yang Mulia," Jongin membungkuk.

"Simpan basa-basimu," Yunho berkata dingin. "Dimana dia berada sekarang?"

Dengan sigap Jongin segera menuntun sang Raja menuju lantai dua, di sebuah kamar dengan pintu mahoni besar yang ditutupi cat berwarna putih. Begitu pintu tersebut dibuka, menampakkan Pangeran Jaehyun yang luka babak belurnya mulai membaik, kini terbaring lemah dengan mata tertutup di atas kasur.

"Ia sudah makan?" tanya sang Raja.

Jongin mengangguk. "Kami membiusnya lagi—dengan supervisi medis, tentu saja—agar ia tak kemana-mana terlebih dahulu."

Sang Raja tak mengatakan apapun lagi dan langsung saja menarik sebuah kursi agar ia bisa duduk di sebelah ranjang putranya yang hampir membiru itu.

"Mengapa tak ada yang memberitahuku?" Sang Raja menolehkan kepalanya untuk berbalik menatap Jongin yang terdiam—dan kemudian beralih menatap Hyunwoo yang berada di depan pintu.

"Kami pikir," Jongin memulai. "Sebaiknya Anda tidak diberitahu terlebih dahulu. Untuk kebaikan bersama."

Sang Raja terkekeh. "Kebaikan bersama apa?"

Jongin terdiam dan memilih untuk tidak membalas pertanyaan sang Raja, karena ia tahu, jika ia lanjut berbicara sama saja dengan bunuh diri.

"Lalu," lanjut sang Raja. "Siapa yang melakukan pekerjaan kotornya?"

"Tak ada seorang pun Yang Mulia," Jongin menjawab. "Kami pikir lebih baik ia beristirahat terlebih dahulu, secara fisik dan mental."

Sang Raja tak mengatakan apapun lagi, sehingga Jongin berniat untuk mengutarakan apa yang ada di dalam pikirannya.

"Anda harus menghukum Namjoon, Yang Mulia," Jongin berkata yang membuat kedua Raja dan Hyunwoo terkejut bukan main.

"Apa katamu?" Sang Raja berbalik dan berdiri dari kursinya.

of Lace and Velvet || {btsvelvet/bangtanvelvet; Wendy x rap line}Where stories live. Discover now