[40] roman emperor

478 84 48
                                    

Spiegel im Spiegel—Arvo Pärt; oleh Jürgen Kruse dan Benjamin Hudson

_

_

Yoongi bersumpah matanya berada di ambang kembali berair, tapi kali ini tidak karena menangis, melainkan karena bagaimana ia tak tahan dengan kilat cahaya kamera yang membutakan penglihatannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoongi bersumpah matanya berada di ambang kembali berair, tapi kali ini tidak karena menangis, melainkan karena bagaimana ia tak tahan dengan kilat cahaya kamera yang membutakan penglihatannya.

"Pangeran Yoongi!" Ia dapat mendengar suara tinggi seorang wanita selagi masih mencoba mengerjapkan matanya.

Ketika akhirnya dapat melihat dengan jelas, Yoongi mencoba untuk mengenali sosok yang memanggilnya tadi. Ia tak begitu mengenali wanita paruh baya berbaju merah yang tersebut, namun rambut pirangnya yang jelas-jelas merupakan hasil pewarna rambut kini melambai-lambai di depan mata Yoongi dan mengalihkan perhatian Yoongi.

"Apa kabar?" Wanita tersebut kemudian menarik lengan Yoongi dan menciumnya di pipi kanan dan kiri. "Sudah lama tak berjumpa dengan Anda."

Sudah lama, ya?

Yoongi sendiri tak ingat dengan wanita ini yang tangannya masih belum lepas mencengkeram Yoongi.

"Kau sepertinya akhir-akhir ini begitu sibuk," katanya tertawa namun Yoongi sendiri masih kebingungan di tempatnya. "Sibuk mengurus negara, kah?"

Yoongi masih membisu dan hanya bisa mengeluarkan sebuah tawa canggung. Ia tak ingat pernah menerima berinteraksi dengan wanita ini sebelumnya.

"Maaf, tapi—"

"Yoongi!" Yoongi menoleh dan menemukan seorang pria tua berjalan ke arahnya. Pria tersebut segera saja memeluk Yoongi walaupun Yoongi sendiri tak tahu siapa dia—sama kasus dengan wanita yang tadi.

"Ah," katanya. "Senang bisa berjumpa denganmu."

"Senang bisa berjumpa dengan Anda juga," Yoongi berkata tak yakin.

Pesta sore itu tak begitu ramai mendatangkan orang banyak, hanya kerabat-kerabat kerajaan. Youngbae memutuskan setidaknya keluarga kerajaan memiliki sedikit hiburan dengan mengadakan pesta dan sebetulnya Yoongi juga tidak keberatan. Bukannya Yoongi sombong atau apalah, tapi Yoongi memang bukanlah seorang yang suka berkumpul ataupun menyapa orang dahulu sebelumnya, dan jika ia memang pernah bertemu dengan kedua orang ini, pasti dulu sekali sehingga Yoongi tak lagi ingat dengan nama mereka.

"Sudahkah kau menemui putriku?" tanya pria itu yang akhirnya membuyarkan lamunan Yoongi.

"Tunggu dulu!" sergah wanita tersebut memotong pembicaraan sang pria. "Yoongi," wanita tersebut beralih ke Yoongi tanpa mempedulikan pria yang kini protes. "Putriku sudah lama bertanya tentangmu."

of Lace and Velvet || {btsvelvet/bangtanvelvet; Wendy x rap line}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang