[26] trojan wall

620 94 56
                                    

⚠ implikasi seksual secara ringan, dimohonkan kebijaksanaan pembaca.

_

_

Masih dengan mata yang terpaku pada kegelapan, Yoongi dapat mendengar suara cipratan air dan berasumsi bahwa sang Putri telah melompat ke bawah permukaan laut. Segera ia mencoba untuk mencari bayangan sang Putri, khawatir jika saja wanita itu tak mencuat kembali ke atas air. Namun setelah beberapa saat matanya mencoba untuk jeli mencari, kepala Wendy kemudian muncul dan wanita itu mengambil napas yang begitu dalam. Yoongi benar-benar lega ketika yang dapat dilihatnya sekarang hanyalah bagian leher ke atas kepala sang Putri saja, sehingga ia bisa menyimpan kembali rasa malunya.

"Kau yakin tak mau bergabung denganku?"

Yoongi tersenyum manyun. "Kau ini gila atau bagaimana?"

"Terkadang," Wanita itu kembali menyembunyikan kepalanya untuk beberapa saat di bawah air sebelum kembali mencuat untuk menghirup udara. "Dibutuhkan sedikit kegilaan untuk membuka pintu kesempatan, bukan?"

Yoongi menaikkan satu alisnya. Sepertinya wanita di depannya kini sedang menguji atau mencoba untuk mengingatkan. Yoongi mengedutkan sudut bibirnya, menahan untuk tidak tersenyum atau ia akan digoda habis-habisan oleh sang Putri.

"Cepatlah," Yoongi dapat mendengar suara Wendy mengajaknya bergabung di air. Ia jadi teringat bagaimana kisah manusia duyung yang—bukan yang berakhir bahagia—melainkan para manusia duyung yang sering menggoda para pelaut untuk mereka tenggelamkan. Sekarang ini, apakah Wendy akan menenggelamkannya atau tidak.

Mungkin Yoongi harus berhenti berpikir secara filosofis. Tentu saja sang Putri bukanlah seorang manusia duyung. Namun sang Putri mengajaknya untuk berenang telanjang bersama dan butuh keberanian untuk menanggalkan satu per satu kain yang melekat pada kulitnya sekarang. Jika ia menyebur ke air, maka ia akan mempercayai sang Putri sepenuhnya dan tidak khawatir untuk ditenggelamkan—baiklah, Yoongi benar-benar harus berhenti berpikir secara filosofis untuk sekarang.

Maka Yoongi berdiri dan membiarkan dirinya hanyut di tatapan dalam sang Putri yang melihatnya kini. Perlahan ia membuka kancing kemejanya satu per satu dalam diam, membiarkan bahan kain tersebut jatuh ke lantai, bersebelahan dengan kain lilit yang sempat bertengger di kulit tuan putri tadi.

Wendy hanya terdiam, mencoba untuk menyeimbangkan dirinya ketika riak air menganggu pemandangan yang ia lihat sekarang ini. Pangeran Yoongi masih menatapnya tanpa berkata apa-apa lagi. Hanya suara angin dan daun pohon yang menari-nari terdengar dari kejauhan. Wendy tak bisa berhenti memperhatikan bagaimana tangan Yoongi gemetaran ketika ia sampai pada gelang celananya, secara perlahan ia turunkan dengan serta sebuah celana dalam putih.

Dan kini Yoongi juga telanjang dengan Wendy yang menatapnya dengan tatapan yang tak bisa Yoongi artikan.

*****

Jimin menghela napas karena akhirnya mereka telah sampai di penginapan milik kerabat taun putri. Dengan sedikit kesusahan ia mencoba untuk menurunkan tas dari bagasi taksi yang mereka tumpangi. Di lobby penginapan, ia melihat Hongseok berjalan ke arah mereka. Jimin segera mengangkat tangan ke pelipis memberi hormat—mengingat bahwa walaupun mereka sebaya, Hongseok memiliki pangkat Kapten.

Hongseok membalas sikap hormat Jimin dengan juga mengangkat tangannya ke pelipis, namun terlebih dahulu menurunkannya, memberi isyarat bahwa Jimin sudah boleh menurunkan tangannya kembali.

"Dimana Namjoon?" Itulah pertanyaan yang Hongseok keluarkan pertama kali dan merupakan pertanyaan yang Jimin sendiri berharap takkan ditanyakan ketika ia dan Taehyung sampai—walaupun ia tahu bahwa nanti sang Putri juga tetap akan bertanya. Maka setelah bersekongkol dengan Taehyung untuk mencari jawaban, kini Jimin telah siap menjawab.

of Lace and Velvet || {btsvelvet/bangtanvelvet; Wendy x rap line}Where stories live. Discover now