[29] the peninsula

638 92 47
                                    

Mohon membaca author's note di akhir bagian [29] the peninsula untuk pengumuman semi-hiatus, lagi.

_

_

Click!

Tidak butuh waktu lama bagi Hoseok menunggu hasil jepretan polaroid-nya untuk tercetak dan ia tersenyum melihat sebuah burung kolibri yang bertengger di salah satu ranting. Ia kemudian berbalik untuk melihat Wendy yang tengah berjalan dengan lesu.

Hoseok menghela napas. "Kau tak apa?"

Wendy mengangkat kepalanya dan mengarahkan pandangan untuk melihat pria yang kini sedang tersenyum. Wendy memaksakan sebuah senyum dan mengangguk, mengisyaratkan bahwa ia tak apa.

"Bersemangatlah, Pumpkin," Hoseok kemudian mulai berjalan. "Tak setiap hari kau bisa datang ke sini."

Hoseok dapat mendengar sang Putri menghela napas. Pria itu tahu bahwa Wendy sedang tidak enak hati. Membawa Wendy ke pulau burung menggantikan Yoongi menjadi harapan bagi Hoseok bahwa setidaknya, lara sang Putri akan terhibur.

Hoseok telah melakukan banyak hal untuk membuat Wendy bahagia. Tak ingin sekali Hoseok melihat wanita itu menangis. Sudah cukup Wendy menangis dua kali dalam sepengetahuan Hoseok. Satu saat Potato mati dan satu lagi saat itu.

*****

Dulu, kakak Hoseok sering mengejeknya yang selalu begitu dekat dengan sang Putri dan Hoseok selalu menepis semua ejekan Kakaknya tersebut.

Ya, Hoseok tahu bahwa sang Putri sangat cantik dan hampir tiap teman laki-lakinya selalu memuji kecantikan Wendy dan iri bagaimana Hoseok bisa begitu dekat dengan sang Putri Mahkota.

Mungkin jika Ayahmu memiliki sebuah kastil dan sebuah titel Lord, kau juga bisa seperti itu—karena di situlah letak keberuntungan Hoseok. Ayahnya adalah anggota dari perkumpulan para pemilik tanah di Rodavia dan sudah begitu dekat dengan sang Raja sejak beliau masih berstatus Putra Mahkota, menjadi pendukung setia faksi Raja. Mungkin dari semua keluarga bangsawan yang ada di Rodavia, keluarganya adalah salah satu yang memang begitu dekat dengan sang Raja. Kedekatan kedua orang tuanya tentu membuat anak-anaknya juga dekat.

Wendy salah satunya.

Sang Putri tumbuh di bawah lampu sorot yang membuat hampir semua mata tertuju padanya. Kedekatan Hoseok dengan Wendy tentu saja menimbulkan desas-desus mengenai akankah Hoseok yang suatu hari nanti mendampingi Putri Mahkota memerintah Rodavia?

Hoseok sejak dulu selalu mengatakan 'tidak' dan menganggap seluruh gurauan tersebut tetap menjadi gurauan. Hal tersebut hanya akan membuat persahabatannya dengan Wendy begitu canggung. Setelah bertahun-tahun menepis gugatan bahwa mereka berpacaran, akhirnya media mulai diam dan percaya bahwa ia dan Wendy memang hanya sebatas teman.

Tapi apakah Hoseok mau tetap berada di zona tersebut?

Saat sekolah dulu, Hoseok selalu mengintip keluar jendela untuk mengalihkan pandangannya dan berpikir apa yang sedang Wendy lakukan sekarang. Oh tentu saja ia dan sang Putri tidak pergi ke sekolah yang sama.

Sayangnya, Ayah Hoseok ingin ia masuk ke sekolah khusus pria agar ia dapat dilatih menjadi seorang gentleman setelah suatu hari Hoseok mengemukakan bahwa ia tidak memiliki rencana untuk mendaftarkan diri bergabung dengan militer. Tentu saja awalnya sang Ayah kecewa, namun akhirnya menerima keinginan Hoseok dengan kondisi ia mau belajar di Sekolah Lingham, sebuah sekolah khusus pria yang menerapkan kedisiplinan militer—hanya saja kau tak belajar bagaimana cara menembakkan sebuah senapan atau belajar mengendarai tank, serta tak lulus dengan sebuah pangkat Sersan.

of Lace and Velvet || {btsvelvet/bangtanvelvet; Wendy x rap line}Where stories live. Discover now