[15] tale of a royal banquet

642 105 65
                                    

Setelah mengambil napas dalam-dalam, Yoongi akhirnya mengangkat wajahnya yang sedikit tertunduk dan menatap lama sebuah sup merah yang Yoongi pikir adalah sup tomat, kemudian menolehkan kepalanya ke samping dan mendapati seorang wanita yang begitu cantik sehingga Yoongi di bawah kesadarannya memberi jarak antara kedua bibirnya untuk menciptakan rongga.

Sang putri begitu cantik. Gaun yang dipakainya merah menyala. Lehernya begitu jenjang dihiasi permata biru safir. Rambut sang putri begitu gelap dan lebat, dibiarkan tergerai dan dikumpul pada bahu kanannya. Gaun tak berlengan benar-benar memamerkan kulit susu sang putri yang jika Yoongi pikir ada orang yang memperhatikan ekspresinya sekarang, mungkin ia akan dicap sebagai orang mesum.

"Tutup mulutmu," Minseok berbisik. "Atau lalat akan masuk."

Yoongi menurut. Ia melihat sang putri berjalan menuju ujung meja tempat ibunya duduk. Ia mencium kedua pipi sang ibu dan menyapa seorang tamu yang jika Yoongi tak salah dengar bernama Hoseok, sebelum akhirnya sang putri pamit undur diri menuju kursinya yang berada di dekat raja.

La Campanella buah karya maestro Paganini mengalun manis, seakan menjadi lagu pengiring ketika tuan putri berjalan menuju ujung meja satu lagi. Walaupun suara biola yang kentara dalam memainkan melodi dari ciptaan Paganini tersebut, Yoongi tak bisa mengalihkan pendengarannya dari suara sepatu hak tinggi yang dipakai oleh sang putri beradu dengan lantai marmer istana. Yoongi tak bisa menahan dirinya untuk tidak berdiri dan menundukkan kepalanya memberi hormat ketika wanita bak dewi itu sampai.

Sang putri melihatnya-memperhatikan keberadaannya. Sang putri merendahkan badan dengan membengkokkan lutut dengan anggun-memberi hormat seperti wanita-wanita kerajaan pada umumnya. Ia tersenyum simpul ke arah Yoongi dan Yoongi tersenyum kembali. Salah seorang pengawal bersetelan hitam yang ikut memasuki ruangan ketika tuan putri masuk menarik kursi tuan putri untuk memberikan ruang bagi wanita tersebut untuk duduk, sebelum pengawal tersebut mundur beberapa meter untuk mengambil posisi seperti pengawal-pengawal yang lain.

"Mengapa kau terlambat, Nak?" tanya Raja Yunho ketika Wendy telah duduk rapi dan manis.

"Taehyung melanggar seekor kucing yang melintas di jalan," Wendy mengambil gelas yang telah diisi dengan champagne, mengarahkan bibir gelas tersebut menuju bibirnya yang merah merona. "Ia sedikit heboh dan merasa bersalah akan hal itu sehingga kami harus memakamkan kucing tersebut terlebih dahulu agar tak terkena nasib buruk selama dua tahun."

Sang raja mengangguk dengan jawaban sang putri dan kemudian berdiri. "Terimakasih kepada tamu yang telah datang pada malam hari ini. Aku ingin mengucapkan selamat datang kepada Pangeran Minseok dan Pangeran Yoongi dari Hierheich yang telah datang jauh-jauh dari Letzen untuk bergabung bersama kita. Kuharap kalian mendapatkan pengalaman yang indah selama berada di Rodavia," Raja Yunho menarik napas dalam dan menghembuskannya sebelum kembali berbicara. "Dan aku minta maaf atas nama putraku Yoonoh. Ia tidak bisa hadir bersama kita karena ia memiliki agenda lain. Namun, sang pangeran berharap bahwa acara malam ini dapat berjalan dengan lancar."

Sang raja duduk kembali dan mengisyaratkan bahwa tamu-tamu yang lain sudah boleh menyantap hidangan masing-masing dan suara gemuruh piring yang bentrok dengan sendok, garpu, serta pisau mulai terdengar dan bercampur aduk dengan melodi yang kini mengalunkan Mozart.

"Anda merupakan orang yang percaya pada takhayul?" Wendy menatap seorang pria yang duduk di sebelah Yoongi ketika sang pria bertanya padanya. "Sampai-sampai harus mengubur kucing itu?"

"Tidak," jawab Wendy sambil mengarahkan sesendok sup tomat menuju mulutnya. "Taehyung-lah orang yang percaya takhayul. Sebagai calon ratu dari negara yang memberi kebebasan dalam memilih keyakinan, kupikir cukup bijak untuk membiarkan pengawalku itu menepi dan memakamkan kucing tersebut."

of Lace and Velvet || {btsvelvet/bangtanvelvet; Wendy x rap line}Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon