[10] star-crossed

576 109 30
                                    

⚠ implikasi seksual dan unsur incest, dimohonkan kebijaksanaan pembaca.
.
.
.
.
.
Yunho tersenyum dan melipat kertas yang baru saja ia baca. Ia simpan kertas tersebut ke dalam laci mejanya sebelum kembali beralih menatap Junmyeon.

"Ambilkan aku segelas brandy," pinta sang raja dan tanpa pikir panjang Junmyeon segera keluar ruangan untuk melaksanakan titahnya.

Yunho menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi dan menghela napas. Di atas meja, terletak foto sang istri yang sedang menggendong seorang bayi dikelilingi oleh tiga orang anak. Wendy—ah, bukan—Seungwan berada dibalik pundak ibunya, memberikan tatapan sayang sama seperti bagaimana Miyoung memberikan tatapan sayang kepada Beomgyu yang baru saja lahir.

Bertahun-tahun sudah bagaimana Yunho melihat putri kecilnya itu tumbuh. Ia ingat bagaimana pertama kali reaksi rakyat Rodavia akan kelahiran putri sulungnya itu.

"Setelah beberapa abad lamanya, Rodavia akan memiliki seorang ratu berdaulat pertama!"

"Hidup sang putri!"

"Wah~ Ia begitu cantik."

"Kuharap ia tidak akan tumbuh boros seperti Ibunya."

"Janganlah cepat-cepat dewasa, Nak. Jadi orang dewasa di ruang lingkupmu tak seindah yang kau bayangkan."

Begitu banyak orang yang mengelu-elukan nama putrinya. Seungwan begitu tenar di kalangan masyarakat. Sorotan lampu serta kilau lensa kamera sudah menjadi asupan gizinya sejak ia lahir. Yunho memastikan ia mendapatkan pendidikan terbaik dari pengajar terbaik. Semua persiapan terbaik agar ia dapat memimpin Rodavia dengan baik kelak. Yunho memastikan sang putri tahu bagaimana bersikap di depan publik, memberikan pidato, menjadi seorang multi-lingua, memperkuat ilmu dan kemampuan diplomasinya, memastikan ia memiliki banyak koneksi internasional, dan lain sebagainya. Semua itu Yunho kerahkan untuk mengelola hidup putrinya.

Dan kini, ia kembali turun tangan. Langkah berikut dalam kehidupan sang putri adalah memastikan dia menikah dan memiliki pewaris untuk menyegel posisinya sebagai ahli waris utama di jajaran pewaris takhta singgasana Rodavia. Seungwan sebelumnya tidak pernah menjalin hubungan dengan pria manapun. Ia pernah dekat dengan seorang pangeran dari Monaco, namun Yunho tak begitu menyukai lelaki playboy tersebut. Setelah itu, ia tidak mendengar Seungwan dekat dengan lelaki manapun. Mungkin dengan Hoseok, Yunho pikir. Akan tetapi Hoseok dan putrinya hanya sebatas sahabat, setidaknya itulah yang ia tahu. Jika Hoseok memang suatu hari menjadi menantunya—Yunho sebenarnya tidak peduli dengan siapa yang akan menjadi menantunya asalkan mereka memperlakukan Seungwan dengan baik dan dengan tulus melayani setia Rodavia, namun Yunho juga berpikir bahwa pernikahan politik tentu saja akan menguntungkan kerajaan Rodavia secara keseluruhan.

Seungwan juga pasti setuju. Anak itu akan melakukan apapun yang terbaik bagi tanah air tercintanya.

Banyak sekali pangeran dari negeri nun jauh yang telah meminta izin Yunho untuk meminang putri sulungnya, namun Seungwan masih terlalu muda untuk menikah saat hujan lamaran tersebut datang. Kini, saat ia pikir Seungwan telah cukup matang untuk memulai kehidupan baru bersama seorang suami, para lelaki bangsawan yang dulu datang untuk meminang sudah mendapat pendamping hidup. Yunho benar-benar menyesal tidak menerima setidaknya salah satu pinangan. Sebuah aliansi dengan Inggris atau Swedia tentu saja sangat menggiurkan.

Yunho kerap mencari siapa yang cocok untuk menjadi pendamping putrinya itu, hingga ia teringat bahwa raja dari Hierheich memiliki 6 orang putra, yang mana 4 di antaranya masih bujang. Segera ia hubungi perwakilan Rodavia di Hierheich untuk menyampaikan maksudnya kepada keluarga kerajaan mereka.

Yunho mendengar kembali ketukan di pintu sebelum Junmyeon masuk dengan sebotol brandy.

"Hubungi putriku," Yunho meneguk brandy tersebut. "Kita harus mengabarkannya."

of Lace and Velvet || {btsvelvet/bangtanvelvet; Wendy x rap line}Where stories live. Discover now