Dominic Obsession |66|

139K 11.8K 456
                                    

Hai guys, Btw sebenernya aku agak bingung banyak banget yang bilang pendek banget di chapter sebelumnya. Karena chapter 65 itu sebenernya udah 1000 kata loh hehe. Yang chapter 64 itu emang lebih panjang karena 1400 kata. Tapi chapter sebelum2nya aku biasanya aku selalu update 600-1000 kata.

Aku cuma curhat kok hehe, tapi aku seneng sih artinya kalian menikmati bacanya jadi gak terasa udah selesai aja :) Makasih banyak ya udah selalu nunggu cerita ini padahal hiatus nya setahun lebih. Aku sangat berterima kasih kepada kalian. Pokoknya kalian terbaik :))

Maaf ganggu ada pembukaannya ini hehe😝

HAPPY READING🌹

____________

DOMINIC :

Dominic tidak bisa percaya apa yang baru ia dengar. Semua rasa sakit dari luka tembak langsung hilang dalam sekejap, sekarang Dominic merasa sakit yang amat luar biasa di jantungnya. Membayangkan Athena terluka membuat dirinya tidak bisa berpikir jernih dan pandangan Dominic seketika kabur. Semoga dokter sialan ini sedang bercanda. Dominic langsung menarik kerah kemeja dokter itu.

"Kau lebih baik jangan bercanda," ucap Dominic dengan nada rendah yang begitu menyeramkan.

"Saya serius Mr. Mavros, lebih baik anda sekarang ke rumah sakit dari pada membuang waktu menonjok saya," ucap Vincent tenang. Dominic melepaskan cengkramannya di kerah Vincent.

"Rumah sakit mana?" tanya Dominic dengan nada tajam.

"Chicago Hospital," jawab Vincent. Tanpa menunggu lagi Dominic langsung berjalan melewati kepala pelayannya.

"Tuan, anda harus ganti baju, baju anda penuh darah," seru kepala pelayan mengikuti Dominic.

"Tidak ada waktu buat ganti baju, bayar dokter itu," ucap Dominic. Sambil mengambil kunci mobil.

"Tapi tuan, tangan anda sedang terluka, bagaimana anda bisa menyetir-" ucapan kepala pelayan itu terpotong oleh Vincent.

"Biarkan aku yang menyetir, aku juga akan kembali ke rumah sakit," ucap Vincent. Dominic menatap Vincent.

"Aku yakin pikiran kau sedang kacau, kau tidak akan bisa fokus menyetir, dan aku tidak ingin menyebabkan kecelakaan kepadamu," tambah Vincent. Dominic akhirnya memberikan kunci mobil ke Vincent dan berkata.

"Tapi kau harus menyetir dengan cepat, aku bersumpah kalau kau menyetir seperti siput aku-" ucapan Dominic terpotong oleh Vincent.

"Iya aku berjanji."

Dominic langsung keluar mendahului Vincent, sedangkan Vincent mengikuti di belakangnya.

Perjalanan ke rumah sakit begitu hening. Akhirnya Vincent memecahkan keheningan.

"Kau tidak akan bertanya apa penyebab kecelakaannya?" tanya Vincent penasaran.

"Percuma bertanya karena kau tidak akan tau," jawab Dominic. Alis Vincent terangkat tertarik.

"Kenapa kau berpikir seperti itu?" tanya Vincent. Dominic terdiam sejenak.

"Kalau kau bertemu dengan Athena di rumah sakit, seharusnya kau masih memakai jas doktermu ketika sampai di rumahku. Firasatku, kau hanya seorang dokter yang tidak sengaja bertemu dengan kecelakaan di jalan dan kau ingin membantu Athena, tetapi pasti Athena menyuruhmu buru-buru kesini," jelas Dominic. Vincent kaget karena tebakan Dominic memang benar.

"Tapi bisa saja aku melepaskan jas dokterku ketika ingin menuju rumahmu?" tanya Vincent.

"Tidak, dilihat dari kau menyembuhkan luka ku kau adalah orang yang teliti dan bersungguh sungguh dengan pekerjaanmu. Seorang seperti kau tidak akan membuang buang waktu melepaskan jas dokternya dari rumah sakit hanya untuk datang ke rumahku," jawab Dominic.

"Aku menyerah, kau benar aku tidak tau penyebab kecelakaannya," seru Vincent. Dominic terdiam sebentar.

"Apakah lukanya parah?" tanya Dominic, rahangnya begitu tegang.

"Aku tidak bisa berkata dengan pasti karena darahnya keluar cukup banyak, tapi untungnya dia masih sadar," ucap Vincent. Tapi ucapan itu tidak bisa membuat Dominic lega. Dominic bisa gila sekarang, pikirannya sangat kacau.

____

Sesampai di rumah sakit, mereka berdua memasuki rumah sakit bagian IGD.

"Dimana wanita yang bernama Athena Mavros?" tanya Dominic langsung kepada perawat. Perawat menatap Dominic sejenak.

"Maaf, tuan siapanya Ms. Mavros?" tanya perawat itu. Dominic jadi kesal sekarang.

"Saya suaminya Mrs. Mavros," ucap Dominic penuh penekanan pada kata Mrs.

Perawat itu menatap Dominic bingung.

"Tetapi saya kira adik dr. James baru saja cerai," jawab perawat itu membuat Dominic semakin gila dengan pembicaraan ini.

"Apa maksudnya adik James?" tanya Vincent.

"Tadi dr. James berkata kalau itu adalah adiknya," jawab perawat itu.

"Dimana istriku sekarang?" tanya Dominic dengan nada tajam tidak ada waktu berbicang bincang seperti ini. Dominic harus melihat istrinya dulu, agar membuat dirinya tenang. Dominic tidak dapat berpikir jernih sekarang.

"Dia baru saja masuk ruang operasi," jelas perawat itu. Ketika Dominic mendengar itu, ia yakin jiwanya sekarang memang benar-benar meninggalkan tubuhnya. Dominic tidak dapat merasakan apa-apa lagi.

"Siapa yang mengizinkannya?" tanya Vincent.

"dr. James berkata Ms. Mavros adalah adiknya, dr. James langsung menyetujui untuk operasi," jawab perawat it dengan hati-hati.

"Apa separah itu sampai harus di operasi?" tanya Dominic akhirnya mampu bertanya. Bukankah Athena masih sadar kata Vincent? Kepala Dominic sudah sangat sakit sekarang, pikirannya sangat kacau.

"Iya, tuan," jawab perawat itu dengan nada menyesal.

Dominic mengepalkan tangannya begitu kencang. Ia marah kepada dirinya sendiri, dari kejadian sialan ini yang bisa disalahkan hanya Dominic sendiri, kalau saja Dominic tidak membuka jendela ia tidak akan terluka, dan Athena tidak perlu pergi memanggil dokter, sehingga Athena pasti sekarang tidak akan dalam keadaan ini.

Dominic tidak bisa membayangkan hidup Dominic tanpa Athena. Bagaimana jika Dominic tidak bisa melihat senyuman indah itu lagi? Bagaimana Dominic tidak bisa mendengar tawa Athena lagi? Tidak bisa mencium bibir itu lagi? Tidak bisa merasakan tangan Athena yang selalu menenangkannya ketika ia sedang marah.

Dominic bersandar ke tembok dingin, Dominic tidak ingin membayangkannya.

Tanpa menyadarinya Dominic meneteskan air mata dengan pandangan kosong. Kapan terakhir kali dia menangis? Dominic tidak ingat. Sepertinya ketika ia kehilangan mainannya ketika umur tujuh tahun.

Wanita yang ia cintai sedang berjuang di ruang operasi dan dia di sini tidak bisa melakukan apa pun selain berdoa akan keajaiban. Sekarang yang bisa ia lakukan hanya menunggu sampai operasi selesai, Dominic merasa menjadi lemah sekarang.

Tidak pernah ia merasa seperti ini, hanya Athena yang membuat dirinya merasa senjadi seperti ini.

TO BE CONTINUED
________

Pendek ya ? :( aku masih ada UAS dua mata kuliah lagi hari senin dan selasa. Trs ada tugas kuliah yang harus dikerjain juga. Jadi gak bisa banyak-banyak nulisnya buat hari ini, maaf ya :(

Btw aku rencana mau bikin Trailer Dominic Obsession, nanti kyknya bakal aku post di Instagram atau engga di Youtube. Instagram aku : yessynut.

Thank you, Yessy N🌹

Dominic's Obsession Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang