Chapter 6

80.6K 2.1K 8
                                    

Alexa menyesap coklat panasnya sambil duduk di kasurnya menatap ke arah balkonnya menikmati angin sore. Ia sengaja membatalkan beberapa jadwal pemotretan hari ini karna takut tidak fokus pada pekerjaannya nanti.

Setetes air mata mengalir di pipi mulusnya. Ia dengan cepat menghapusnya.

"Maafkan aku bu, maafkan aku juga ayah" ucap alexa bergetar menahan diri agar tidak menangis.

Ia benar-benar merasa rindu sekarang dengan orang tuanya.

Alexa menoleh ke meja kecil di samping tempat tidurnya lalu menatap foto ia bersama kedua orang tuanya.

Alexa mengusap air matanya, 'orang tuamu akan sedih jika melihatmu menangis alexa, ingat kau adalah wanita yang kuat' batin alexa mengingatkan.

Alexa bangkit dari duduknya lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci mukanya dari bekas air mata.

Alexa bangkit dari duduknya lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci mukanya dari bekas air mata

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Yaa aku harus minum obat kontrasepsi darurat" ucap alexa didepan cermin.

Alexa mengambil jaketnya lalu keluar apartemennya untuk segera ke apotik.

----------
Di lain tempat

Gio tidak fokus pada pekerjaannya hari ini. Entah kenapa gio bingung dengan dirinya, Baru kali ini ia di buat pusing dengan perempuan yaitu alexa.

Gio menatap secangkir kopinya dengan tatapan kosong. Kemudian handphonenya berdering, gio mengumpat kesal.

' Mommy call '

Setelah membaca nama penelepon nya,gio langsung mengangkat nya.

"Ada apa mom?" Ucap gio sambil menghela napas berat.

"Sedang apa boy? Mommy begitu merindukanmu" ucap lilian yang notabenya sebagai ibu gio.

"Menyelesaikan beberapa pekerjaan mom, dan yaa aku juga merindukan dirimu mom" ucap gio sedikit berbohong tetapi soal rindu dengan ibunya itu memang benar ia merindukannya.

"Mommy akan ke california besok, apa kau bisa menjemput mommy mu ini besok sore?" Ucap lilian di seberang telepon.

"Baiklah tapi aku besok ada rapat siang sepertinya" ucap gio jujur.

"Yasudah mommy tutup dulu teleponnya, sampai bertemu besok" ucap lilian pada anaknya sebelum memutuskan panggilan.

"Ya mom,love you" ucap gio sambil memutuskan telepon dari ibunya.

Gio menatap langit-langit kamar, ia mulai merasa aneh pada dirinya sendiri, dulu gio sangat anti terhadap wanita karna baginya wanita yang mendekatinya hanya tergila-gila pada hartanya.

-------------
Di lain sisi

Alexa menelan pil itu bersamaan dengan air yang ia telan. Dalam hatinya alexa berdoa agar dewi fortuna berpihak padanya.

Jujur, ia tidak menyalahkan gio. Tetapi yang ia tidak habis pikir kenapa gio tidak memakai pengaman ketika melakukannya, alexa tidak habis pikir kenapa lelaki itu bisa-bisanya melakukan tanpa pengaman. Apa ia melakukan nya selalu tanpa pengaman pada beberapa perempuan yang ia kencani satu malam?

Tapi memikirkan hal itu tentu tidak mungkin, karna alexa tau jelas gio tidak pernah tampil di televisi bersama wanita.

Apa mungkin ia menutupinya dengan uangnya? Yaa, tentu saja ia memiliki banyak uang. Jadi tidak ada yang tidak mungkin bukan?

Alexa kesal sekarang.

Alexa berjalan ke dalam kamar, lalu matanya menatap handphonenya yang berdering tanda ada panggilan masuk.

Ya, aelxa hanya menatap nomor si penelepon tersebut. Nomor itu adalah nomor gio yang kemarin menghubunginya ketika alexa di dalam taksi.

'son of a bitch' Alexa mengumpat .

Alexa mengambil handphonenya lalu memblokir nomor tersebut sehingga tidak bisa mengubunginya lagi.

Alexa menjatuhkan tubuhnya ke kasur, lalu mencoba untuk menutup matanya, tak lama kemudian rasa kantuk mulai menyelimutinya.

MSB (Sedang Dalam Tahap Revisi) ✅Where stories live. Discover now