Chapter 7

75.2K 2K 14
                                    

Los Angeles, Internasional airport
3 PM

Seorang lelaki duduk di kursi tunggu sambil memainkan ponselnya, ia terlihat begitu serius pada tiap email yang masuk tanpa memperdulikan sekitar. Ya, ia adalah gio.

Tidak lama kemudian terlihat seorang wanita yang umurnya jauh lebih tua darinya melambaikan tangan sambil tersenyum, cantik bahkan sangat cantik.

Gio menyambut kedatangan ibunya dengan memeluknya begitu erat, semua orang terpana dengan kedekatan ibu dan anak tersebut.

"Ohh aku sangat merindukanmu little boy" ucap lilian mengusap punggung gio.

"Aku lebih merindukanmu mom" ucap gio tersenyum.

Ibu dan anak itu saling melepaskan pelukannya, "baiklah, sekarang kita harus pergi dari sini karna mommy mu ini lapar" ucap lilian tertawa sambil berjalan meninggalkan gio.

Gio tertawa mendengar perkataan ibunya, lalu ia menarik koper ibunya untuk meninggalkan bandara.

------------

"Daddy mu tidak bisa ikut karna masih begitu fokus pada beberapa cabang perusahaan baru" ucap lilian sambil menikmati makanan penutup yang ia pesan.

"Sudah ku bilang, lebih baik daddy menikmati masa tuanya bersama mommy, tapi mommy tau bukan kalau daddy-" ucapan gio terpotong.

"Gila akan pekerjaannya, hmm ralat cinta terhadap pekerjaannya" ucap lilian melanjutkan pembicaraan gio.

"Tapi cintanya lebih besar padamu mom, buktinya aku adalah hasilnya" ucap gio tersenyum.

Lilian tertawa.

Ya, sejak dulu ibu dan anak ini memang sangat dekat. Namun sejak gio memilih untuk mengambil alih beberapa perusahaan yang ayahnya pimpin, ia sangat jarang menikmati moment kebersamaan itu lagi.

"Ohh yaa, apa kau masih ingat dengan aunty carla?" Tanya lilian.

Gio tampak diam berpikir, "yaa aku ingat, ada apa?"

"Minggu lalu ia masuk rumah sakit karna terserang jantung. Ketika mendengarnya mommy sangat terkejut, tetapi yang lebih menyedihkannya lagi ia begitu sangat kuat pada tekatnya untuk tetap mencari anaknya". Ucap lilian kembali mengingat kejadian seminggu lalu ketika menjenguk carla dan sedikit berbincang ketika keadaannya sudah mulai membaik.

"Aku rasa suaminya pintar menyembunyikannya mom" ucap gio yang sudah tau bahwa semua.

Ya tentu gio tau, mommynya pernah bilang bahwa aunty carla mempunyai seorang anak perempuan yang di bawa kabur oleh suaminya dulu.

"mommy sangat kasian padanya, rasa cinta ibu terhadap anak memang begitu besar" ucap lilian serius lalu meminum jusnya.

"Seperti dirimu kepada ku bukan?" Ucap gio menaikan sebelah alisnya.

"Kau memang pandai membuat mommy mu ini tertawa anak nakal" ucap lilian tertawa.

-----------

Alexa menghapus sisa makeup pada wajahnya. Ia baru saja menyelesaikan kegiatan pemotretan yang sejak pagi ia lakukan.

Kimberly menghampirinya lalu memegang bahu alexa dari belakang, kimberly menatap alexa lewat cermin di depannya, "sepertinya kau lelah" ucap kimberly santai.

Alexa menatap kimberly yang berada di belakangnya, "tentu saja, aku melakukan pemotretan sejak pagi" jawab alexa.

"Aku rasa karirmu mulai meningkat, kau lebih banyak dapat job untuk pemotretan beberapa minggu ini" ucap kimberly pasti.

"Aku juga merasakannya, mungkin aku hanya perlu menikmati nya" ucap alexa sambil merapihkan semua barang-barangnya ke dalam tas.

"Dan ingat aku akan selalu mendukungmu alexa" ucap kimberly menepuk pelan bahu alexa.

"Thank you kim, aku harus pulang sekarang" ucap alexa tersenyum.

"Baiklah hati-hati alexa" ucap kimberly santai.

Alexa berjalan ke arah pintu, "oke, see you tomorrow kimberly".

MSB (Sedang Dalam Tahap Revisi) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang