chapter 9

70.8K 2.2K 17
                                    

Graf International Corp
9 AM

Gio duduk di bangku kebesarannya menghadap kaca besar, tiba-tiba ia teringat dengan alexa semalam.

Gio tersenyum ketika mengingat alexa tidak menolak kecupan singkat yang ia berikan bahkan alexa terlihat sangat manis ketika hanya diam semalam.

"Kau apakan aku ini alexa" ucap gio sambil memejamkan matanya.

Ia merasa wanita itu berhasil merubahnya lewat tatapan matanya dan sentuhannya. Gio bahkan merindukan ketika tangan alexa yang kecil mengelus rahangnya, hanya karna sentuhan kecil seperti itu saja berhasil membuat gio begitu menginginkan dirinya.

Matanya, rambutnya yang begitu halus, wangi tubuhnya yang begitu menenangkan kembali mengingatkan gio pada kejadian malam itu.

Tak lama kemudian sekelibat bayangan alexa bersama lelaki yang berbincang di cafe bersama dengan alexa itu membuat dirinya membuka matanya.

Tangannya mengepal, matanya menunjukan kebencian.

"Kau hanya milik ku alexa" ucap gio entah pada siapa.

-----------------

"Kurasa kau menyukainya kim" ucap alexa tertawa.

Kimberly menoleh, "photographer yang tadi mengambil fotomu memang tampan alexa, aku hanya mengatakan yang sebenarnya bukan berarti aku menyukainya bodoh".

Alexa tertawa.

"Silahkan nikmati waktu istirahatmu model cantik" ucap kimberly meninggalkan studio karna sudah jam makan siang.

Alexa hanya tersenyum mendengar perkataan sahabatnya itu, Ia mengambil handphonenya lalu menggunakan earphone nya sambil memejamkan matanya disofa studio.

Pikirannya sejak semalam selalu di hantui oleh perkataan gio, tiba-tiba alexa ingat bahwa bibir lelaki itu mengecupnya semalam, alexa merasa nyaman ketika gio memeluknya, sentuhannya terasa sangat menenangkan.

'Ingat alexa kau tidak boleh tertarik padanya' batin alexa mengingatkan.

Alexa membuka earphone yang ia gunakan lalu berdiri untuk ke toilet.

-------------

Alexa keluar studio, lalu menaiki taksi yang kebetulan sedang berhenti.

Begitu alexa masuk pintu taksi tersebut di kunci oleh sang sopir. Ketika alexa ingin membuka suara, Alexa mematung mendengar suara sopir taksi tersebut yang lebih dulu berbicara.

"Selamat malam sweetheart" ucap gio santai. Batin gio bersorak senang karna alexa benar-benar masuk kedalam perangkapnya.

Alexa kesal sekarang, lelaki ini selalu saja hadir tiba-tiba.

"Apakah perusahaanmu bangkrut? Aku tidak menyangka Ceo perusahaan besar sepertimu sekarang menjabat sebagai sopir taksi" ucap alexa ketus.

Gio tertawa.

"Waktumu cukup nona, waktunya kau ikut aku" ucap gio sambil menunjukan smirknya.

"Kau atur saja mr.Roderick, kau memang suka melakukan segalanya sesuka mu!" Ucap alexa sambil menatap kesal keluar jendela.

"Kau terlihat sangat manis nona jika menurut" ucap gio yang sedang menyetir .

Alexa hanya diam. Lelaki ini selalu saja mengganggu nya, dan kalau kalian bertanya kenapa alexa hanya diam tidak menolak? Karna jawabannya akan sia-sia.

Lelaki di depannya ini begitu pemaksa sehingga usaha yang ia lakukan sekeras apapun akan sia-sia nantinya, jadi lebih baik ia mengikutinya saja.

Tak lama kemudian, rasa kantuk menyelimutinya hingga ia tertidur.

Gio membuka pintu mobilnya lalu terpana melihat wajah tenang alexa yang tertidur. Sehingga william menyeringit bingung, "biar saya yang bantu sir" ucap william yang hendak membantu gio menggendong alexa namun di balas dengan gelengan dari gio.

"Tidak perlu, hanya aku yang boleh menyentuhnya" ucap gio menatap tajam william.

William tersenyum, "baik sir".

Baru kali ini william melihat tuannya seperti itu, wanita itu begitu beruntung mendapatkan tuannya. Kemudian Gio menggendong alexa untuk masuk ke dalam jet pribadi miliknya.

Gio menurunkan alexa pelan, lalu gio duduk di samping alexa sambil menyenderkan kepala alexa di bahunya. Gio menyelipkan rambut yang menghalangi wajah wanitanya dan mengusap pelan pipinya.

Gio menatap wajah alexa yang damai, bulu mata yang lebat dan alis yang terpahat sempurna, hidung mancung, dan ohh! Bibir merah alami miliknya yang begitu menggoda.

Gio mengecup singkat bibir alexa, namun dirinya meminta lebih, akhirnya gio melumat bibir alexa pelan. Lalu melepaskan ciumannya sebelum alexa terbangun.

"Hanya menatapmu saja aku sudah ingin menghabisimu saat ini juga alexa" ucap gio tersenyum kecil.

MSB (Sedang Dalam Tahap Revisi) ✅Where stories live. Discover now