chapter 8

73.4K 2.1K 2
                                    

Alexa mengambil beberapa bahan makanan untuk persediaan di apartemennya.

Ia memasukan ke dalam troli yang ia bawa, "sepertinya aku harus membeli buah-buahan" ucap alexa pada dirinya sendiri.

Alexa berjalan memilih beberapa jeruk dan mangga segar, yaa alexa menyukai kedua buah itu sejak ia kecil.

Setelah dirasa cukup, alexa mulai melangkahkan kakinya untuk membayar semua belanjaannya di dalam troli.

-------------

Seorang laki-laki nampak turun dari mobilnya memasuki cafe kecil di pinggir jalan, lelaki itu memesan kopi hitam tanpa gula.

Ia menatap setiap sudut ruangan untuk mencari tempat duduk yang kosong. Namun, tatapannya terhenti pada satu wanita yang sedang menatap keluar jendela sambil memegang segelas kopi di tangannya. Kemudian ia berjalan untuk menghampiri wanita itu.

Lelaki itu penepuk pelan bahu wanita yang sedang duduk dengan damai, "hai alexa!" Ucap lelaki itu tersenyum.

Alexa menoleh menatap orang yang menepuk bahunya, ia sedikit menyeringit dan mengingat-ingat siapa orang di depannya ini, tak lama kemudian ia membulatkan matanya.

Ia adalah Morgan, atau lebih tepatnya lelaki yang sempat ia sukai waktu duduk di bangku SMA.

Dulu alexa begitu menyukainya, hingga pada akhirnya morgan juga menyukainya, tapi ketika morgan mulai mencoba mendekatinya alexa malah menjauh. Alexa hanya tertarik padanya bukan mencintainya. Karna alexa tidak tau cinta itu seperti apa.

Morgan melambaikan tangannya pada alexa yang hanya menatapnya.

Alexa kembali sadar, "ohhyaa, H-haii morgan" ucapnya sambil tersenyum canggung.

"Boleh aku duduk disini?" Tanya morgan.

"Yaa, tentu saja" jawab alexa sambil mengambil tasnya yang ia letakan di meja.

"Terimakasih, bagaimana kabarmu?" Tanya morgan yang sudah duduk di depan alexa.

Kemudian keduanya berbincang sambil tertawa mengingat penggalan masa-masa di sekolahnya dulu.

Tanpa dua orang itu sadari, seorang lelaki di dalam mobil menatapnya dengan tatapan tidak suka.

"William aku mau kau mencari informasi tentang lelaki itu sekarang" ucap gio tegas.

William melirik ke kaca untuk menatap tuannya yang berada di kursi penumpang, "yes sir".

Lalu mobil tersebut pergi meninggalkan cafe tersebut.

---------------

"Hubungi aku jika kau benar-benar jadi mengajakku makan malam jika kau ada waktu" ucap alexa membuka pintu mobil.

Morgan mengantar alexa pulang sampai depan gedung apartemennya. Awalnya alexa menolaknya tetapi morgan bilang mereka kebetulan satu arah jadi tidak masalah bukan? Alexa juga memberikan nomor teleponnya pada morgan karna morgan bilang ia akan mengajak alexa untuk makan malam jika ada waktu kosong.

Mogan membuka kaca jendela lalu tersenyum, " baiklah alexa sampai jumpa".

Alexa melambaikan tangan, lalu mobil tersebut melaju menjauh.

Alexa tidak menyangka morgan benar-benar mewujudkan cita-citanya untuk menjadi seorang dokter kandungan di rumah sakit besar.

Pintu lift terbuka, alexa melangkahkan kakinya untuk keluar dan membuka pintu apartemennya.

Apartemennya sangat gelap karna ia meninggalkannya sejak siang. Alexa mengunci pintu apartemennya, lalu tangannya meraih untuk memencet saklar lampu. Betapa terkejutnya alexa ketika mendengar suara seorang lelaki yang sangat familiar di telinganya.

"Kau menyuruhku untuk tidak menemuimu karna lelaki yang mengantar dirimu pulang itu?" Ucap gio dengan lantang.

Alexa menoleh. Ia menatap gio yang menatapnya dengan tatapan tajam.

Gio menatap alexa lekat, dimata alexa tidak tersirat ketakutan sama sekali.

"Bagaimana kau bisa masuk? Kurasa ibumu cukup mengajarimu sopan santun Mr.Roderick" ucap alexa kesal sambil menekankan kata Mr.Roderick.

Gio menaikan sebelah alisnya.

"Kau baru saja memotong pembicaraanku nona" jawab gio menampilkan smirknya.

"Bisa kau keluar dari apartemenku sekarang mr.roderick? Aku sungguh muak melihatmu!" Ucap alexa menatap gio dengan tatapan marah.

Gio tertawa, "seriously? Kau muak denganku?".

Alexa baru saja akan menjawab, tetapi gio lebih dulu membuka suara.

"Kau muak melihatku di saat malam itu kau mengatakan bawa aku sangat tampan" ucap gio tersenyum puas lalu melanjutkan kalimatnya "aku harap kau tarik lagi ucapanmu alexa, kejadian malam itu begitu merubahku".

Alexa menatap gio yang berjalan ke arahnya, "mau apa kau?" Tanya alexa.

Gio merapihkan anak rambut yang jatuh menghalangi wajah wanitanya, gio mendekatkan dirinya lalu mengecup singkat bibir alexa. Alexa hanya diam ia begitu kaget dengan ciuman singkat yang gio berikan.

Entah kenapa alexa juga tidak menolaknya. Alexa menatap mata milik gio, saat itu juga ia melihat tatapan gio yang berubah menjadi tidak suka, " Berhenti menemui lelaki itu sebelum aku membuatnya hancur " ucap gio menahan amarahnya.

Alexa hanya diam.

Gio membuka pintu apartemen alexa lalu berkata, "Goodnight sweetheart" ucap gio tersenyum kemudian pintu apartemen alexa tertutup.

Alexa melempar tasnya ke sofa, "ada apa dengan diriku ini?" Ucap alexa pada dirinya sendiri.

Kenapa dirinya seperti menerima kecupan singkat tadi, seharusnya dirinya marah karna lelaki itu berani-beraninya masuk ke dalam apartemennya dan menciumnya. Tapi dirinya malah melakukan sebaliknya.

Memikirkan ucapan gio hanya akan membuat kepalanya pusing, apalagi gio melarangnya untuk berdekatan dengan morgan! Memangnya dia siapa berani mengatur dirinya.

'Apa mungkin lelaki itu cemburu?!' Batin alexa berkata.

Tidak mungkin bodoh! Hanya karna tidur bersama tidak mungkin bukan lelaki itu akan jatuh cinta padanya?.

Ah sudahlah, alexa beranjak dari sofa untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket.

MSB (Sedang Dalam Tahap Revisi) ✅Where stories live. Discover now