Authors' POV
Ivanna dan Bonnes buru-buru memasuki ruang kerja Singto setelah sahabat mereka itu kembali dari makan siang. Sungguh rasa ingin tahu mereka sudah tak terbendung lagi dan ingin segera mendengar cerita kencan pertama, oh ralat, pendekatan pertama, ehm, sepertinya bukan juga. Ya, apa pun sebutannya itu intinya saat ini mereka penasaran dengan apa yang dilakukan Singto dan Krist selama beberapa waktu lalu.
"Bagaimana?" ucap Ivanna dan Bonnes bersamaan.
"Oh, astaga...!" Singto yang baru saja ingin melanjutkan pekerjaannya dikejutkan dengan kemunculan dua makhluk aneh di depan wajahnya.
"Aku dulu yang bertanya, Bonnes."
"Aku juga penasara, Iv."
"Ladies first."
"Ayolah, Iv. Ini sudah zaman milenial. Semua kuanggap setara."
"Terserah. Aku dulu, setelah itu kau."
"Tapi..."
"Guys.... Stop it!"
Setelah teguran keras meluncur untuk Ivanna dan Bonnes, keduanya menutup mulut mereka bersamaan. Si Singa sudah mengeluarkan geramannya. Singto memijat keningnya yang mulai terasa berdenyut. Belum hilang keterkejutannya soal Krist yang tiba-tiba saja memutuskan pergi dan sekarang ia harus menghadapi dua makhluk berisik yang sayangnya adalah sahabat sehidup sematinya itu.
"Bicara bergantian. Kalau tidak bisa, silakan tinggalkan ruanganku."
Ivanna memberi peringatan pada Bonnes lewat sorotan matanya, dan sang pria hanya mengangkat tangan tanda menyerah. Bonnes benar-benar menyesal terlalu memanjakan Ivanna sejak dulu sehingga membuat wanita itu berkuasa penuh atas persahabatan mereka. Nasi sudah menjadi bubur.
"Jadi.... Apakah sudah ada kemajuan? Bagaimana Krist? Jangan bilang soal wajahnya karena aku tahu dia sangat tampan. Ceritakan saja apa yang kalian bicarakan dan..."
"Iv...."
"Diam, Bonnes!"
"Tapi...."
"Kalian butuh jawabanku atau tidak?"
"Butuh"
"Butuh"
Singto terkikik geli. "Kurasa di masa lalu ataupun masa depan kalian pasti berjodoh. Kekompakan kalian sungguh tak ada duanya."
Mata Ivanna dan Bonnes membola mendengar pernyataan Singto. Keduanya sama-sama mengangkat sebelah alis dan membuka mulut, ternganga karena tak percaya akan apa yang masuk ke pendengaran mereka.
"Cih.... Sepertinya masih banyak pria di luar sana yang bisa aku pilih untuk berjodoh denganku dan Bonnes bukan salah satu dari mereka."
"Jangan bermimpi, Iv. Kau tidak memiliki darah Jepang sama sekali jadi kau bukan tipeku."
"Siapa pula yang mau berjodoh dengan pria penakut dan cerewet sepertimu?" balas Ivanna sambil mengibaskan rambutnya.
"Hei.... Aku..."
"Makan siang kami gagal," ucap Singto langsung untuk menghentikan pertikaian kedua sahabatnya.
"Whatt???"
"Khun Krist menolak?"
"Tidak, Bonnes. Kami sempat pergi ke restoran favoritku."
ВЫ ЧИТАЕТЕ
M E R C U S U A R [END]
Фанфик"A rich man buying you something doesn't mean anything, but a busy man giving you his time means you're everything" Main cast: Singto Prachaya Ruangroj Krist Perawat Sangpotirat
![M E R C U S U A R [END]](https://img.wattpad.com/cover/208422603-64-k745283.jpg)