"A rich man buying you something doesn't mean anything, but a busy man giving you his time means you're everything"
Main cast:
Singto Prachaya Ruangroj
Krist Perawat Sangpotirat
Selesai dengan persiapannya, langkah Krist menuju ke sudut ruangan di lantai bawah di mana piano milik Dean berada. Krist merabanya perlahan. "Terima kasih atas hadiah yang kauberikan. Aku menerimanya dengan senang hati. Doakan semoga aku dan Singto selalu bersama."
Tin!
Itu suara klakson mobil Singto. Krist segera meninggalkan tempatnya dan menghampiri Singto yang sudah berdiri bersandar pada badan mobil. Krist tersenyum melihat Singto yang begitu tampan malam ini. Aroma woody, vanilla, fruity, dan cinnamon segera masuk ke dalam indra penciuman Krist begitu ia mendekat ke arah Singto. Ia menyukai bau ini.
"Kau terlihat sangat tampan."
"Aku memang selalu tampan."
"Terlalu percaya diri."
"Berdebatnya nanti saja, lebih baik kita segera menuju ke tempat spesial yang sudah kusiapkan untukmu."
Krist menaikkan kedua alisnya penuh tanya.
"Nanti juga kau akan tahu," jawab SIngto dengan senyum yang tersungging di wajahnya.
Krist pun mulai berjalan, membuka pintu mobil, dan duduk di samping kemudi, begitu pun dengan Singto yang bersiap untuk mengemudi. Tak lupa ia membantu Krist memasangkan sabuk pengaman.
"Kau perhatian sekali...." Krist sedikit menggoda Singto dengan menampilkan senyum miringnya.
"Karena kau pacarku. Tidak ada salahnya aku memberi banyak perhatian pada kekasihku sendiri."
Krist tersenyum mendengar perkataan manis Singto. Sudah lama ia melupakan kenyamanan seperti ini.
"Sebenarnya kita akan makan malam di mana?" tanya Krist.
Singto hanya tersenyum, masih belum berniat memberi tahu ke mana ia akan membawa Krist. Barulah saat memasuki jalanan di sebuah kawasan bisnis, Krist mulai menyadari bahwa Singto akan membawanya ke salah satu restoran yang memiliki konsep sangat unik.
Ke mana lagi kalau bukan Dine in The Dark? Salah satu restoran unik di mana para pengunjungnya akan menikmati hidangan baik makanan maupun minuman dalam keadaan gelap gulita tanpa penerangan sama sekali. Konsep makan yang sangat ingin Krist coba bahkan sejak masih bersama Dean, dan barulah sekarang, saat dirinya bersama Singto, impian itu akhirnya terwujud.
Mata Krist memancarkan binar yang amat terang saat mobil Singto mulai memasuki area parkir Sheraton Grande Sukhumvit. Bibir Krist menyunggingkan senyuman sangat lebar. Wajahnya terlihat seperti seorang anak yang diberi permen dan cokelat, sangat bahagia. Jangan salahkan reaksi berlebihan Krist. Untuk makan di tempat itu saja pengunjung harus melakukan reservasi terlebih dahulu, belum lagi restoran itu hanya menerima 24 pengunjung saja setiap malamnya dan jangan lupakan harga yang ditawarkan untuk setiap orangnya pun tidaklah murah.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.