OUR ANSWERS

834 62 35
                                    

WhatsApp, 28 September 2020

Hari ini hadir 101silverlady  , AudRizky , Trianext , hotaru88  , bebebiee , MaCruzz  , saingannyaattaphan , wintercoffee_ , CattleyaLian  , Kokotri28 , nishi3008 , dan santi2ms  untuk memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan. Sayang, karena satu dan lain hal tak semua penyusun Mercusuar ada bersama kami untuk menyampaikan tanggapan. Namun tak apa, jawaban-jawaban yang akan kalian baca nanti sudah cukup mewakili jawaban kawan-kawan yang tak hadir.

Awalnya kami tak menyangka akan ada banyak pertanyaan yang muncul, mengingat kebiasaan para pembaca, bukan bermaksud menghakimi, mengabaikan bab yang bukan berisi kisah. Terima kasih pada para pembaca yang sudah menyampaikan rasa keingintahuannya. Sekarang tibalah saatnya satu per satu kami berikan jawabannya.

Sudah tak sabar?

Tunggulah sebentar! Biarkan kami renggangkan dulu jari-jari yang kaku ini sebelum mulai mengetik.

Oke! Ayo kita mulai!

Pertanyaan pertama yang hadir adalah dari mana ide membuat Mercusuar ini muncul, yang diajukan oleh pemilik akun altoo__.

Percayakah kalian jika jawabannya adalah imajinasi yang tak jelas? Namun memang demikian adanya. Bermula dari kegiatan menyusun dua one shot bertema mature, terbitlah pemikiran untuk menyusun kisah yang terdiri dari beberapa bab. Bukankah jika berkhayal biasanya membayangkan sesuatu yang bukan main-main? Pemilik akun 101silverlady akhirnya memutuskan untuk kopi darat bersama PenulisOsnon . Berbekal khayalan tentang kepemilikan atas deretan uang tak berseri dan kebebasan untuk berpergian ke mana pun juga konsultasi pada Hamba Buchen maka lahirnya ide untuk menyusun Mercusuar ini lahir.

Pertanyaan kedua, masih dari altoo__  , adakah kesulitan yang kami hadapi selama menyusun Mercusuar ini?

Ada banyak kepala yang menyusun kisah ini, tapi karena adanya sikap toleransi yang demikian tinggi, hal itu tak jadi soal. Tak ada yang saling mendahului, merasa lebih baik dari yang lain atau keluar dari plot. Para penyusun mencurahkan pikirannya sesuai dengan plot yang diberikan kemudian diedit supaya menjadi lebih padu oleh editor. Jadi, toleransi adalah kuncinya.

Angka selanjutnya bukanlah pertanyaan, pernyataan lebih tepatnya, dari monchemon  .

Kami bahagia ternyata kisah ini memberikan kesan yang mendalam.Kami pun berterima kasih kepada para pembaca yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca dan menunggu dari awal sampai akhir. Menunggu itu bukan hal yang menyenangkan apalagi perjuangan untuk menunggu kelanjutan sebuah kisah di dunia jingga ini, "asa dikarukut bidawang ampat puluh ikung" kata orang Banjar. Jadi, terima kasih juga sudah berjuang dan bertahan sampai kisah ini selesai.

Sekarang kita menuju angka empat, pertanyaan yang diajukan NarsyaSahitaAndityaP  , kemungkinan munculnya sekuel.

M E R C U S U A R [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang